part 3

125 14 0
                                    

Sobin sampe rumah pas makan malem, dia pulang nggak sendirian karena duo ambyar itu juga ikut pulang dengan segala alasan dan bujukan setan. Rencana awal dia pulang cuma buat ambil materi terus balik nongkrong lagi. Tapi ditahan sama mamanya dan bilang suruh makan malem bareng aja.

"gue bilang juga apa, mending dirumah lo. Sok-sok nolak diajak pulang dan bilang adek lo nggak dirumah. Lah ini apa kalau bukan adek lo, kereta Senja bohongnya nggak ada adab emang." Cerocos Minhyuk pas udah mau duduk buat makan malem.

"diem udah makan aja apa yang ada terus balik sono, nggak ada yang nyuruh lo ikut tadi kan." Sungut Sobin.

"oh iya, proposalnya nanti gue copas di flashdisk aja ya. Biar nggak ribet, bulan depan juga pas ada mahasiswa baru biar kita ada materi." Saran Minhyuk yang cuma diangguki Sobin.

"udah yuk makan dulu, bahas kerjaannya nanti lagi." Tegur Sonya.
.
.
.
.

"udah pulang lo berdua, nggak ada lagi yang mau dibahas kan? Besok lanjut di kampus aja."

"ngusir nih, lo kenapa sih? Nggak seneng banget kita disini?" Selidik Minhyuk.

"gua tau niat lo pada ya, udah pulang sono adek gue udah punya cowok." Tegas Sobin.

"emang bener udah ada gebetan?" Minhyung bertanya langsung pada yang bersangkutan.

"e-enggak." skak rencana Sobin biar adeknya nggak di gebet 2 cowok kembar itu gagal.

"tuh adek lo bilang belum ada gebetan. Om boleh nggak sekiranya saya kenal sama anak cewek om?" Los dol aja kayaknya saudara Minhyung ini.

"boleh kalau mau temenan, lagian besok dia juga se kampus sama kalian." Pak Juna yang katanya bucin sama anak sendiri pun mendadak tidak peka.

"papa, anaknya mau di phpin malah diiyain aja lagi." Protes Sobin.

"kagak, gue nggak kayak Kanaka yang suka php in anak orang." Celetuk Minhyung yang dapat geplakan dari kembarannya.

"mulutnya bocor, elo yang begitu dasar Garandeng." Sahut Minhyuk nggak terima.

"namanya siapa tadi dek?" Minhyung sudah mengulurkan tangannya.

"Alya Risela Nebula kak panggil aja Arin." nama panggilan itu seakan familiar buat Minhyung.

"A-Arin?" Minhyuk langsung ngelirik temen sekampusnya itu seakan bertanya 'jadi ini yang lo obrolin itu?'

"bin ngobrol bentar yuk, jabatan lo bergantung hari ini kayaknya." Celetuk Minhyuk karena bagaimana pun dia juga tau maksud pandangan penuh tanya kembarannya.

"kagak usah pulang aja sana, nggak jadi ketua bulan depan nggak masalah gue. Capek juga 2 tahun ikut acara mahasiswa baru."

"kita butuh ngobrol nebula cross." Minhyung menambahi ucapan saudaranya kemudian menarik Sobin keluar.

"beneran lo naksir adek sendiri? Saran gue sih obrolin deh sama adek lo." Ucap Minhyung pas udah diluar.

"udah pernah pas dia masih di Australia, dianya bilang gapapa. Tapi pas pulang terus liat muka papa sama mama gue merasa berdosa." Sahut Sobin.

"nah makanya itu, orangtua kalian pasti bakal kecewa kan kalau tau kalian ada rasa lebih dari saudara." Minhyuk menyetujui ucapan Sobin.

"udah bahas besok aja, nanti mereka denger gue bisa tinggal nama." Pungkas Sobin.

"kita pamit juga yuk twins, siapa tau dibawain apa gitu." Minhyuk memang tidak tau malu.

"kita pamit om tante, makasih makan malamnya. Oh iya besok kalau lo mau ajak adek lo ke kampus ngobrol dulu sama kita." Minhyung berujar yang dibalas tatapan heran Sobin. "biar diamanin dulu buaya kampusnya." Lanjutnya.

"emang salah gue temenan sama lo pada. Circlenya setan semua."

"berarti elo..."

"setan juga dong." Sambung Minhyuk lalu ber toss ria sama kembarannya.

"temuin gue besok di ruang rapat, nggak ada bantahan."

"maaf ketua, kan bercanda baperan banget mentang-mentang nggak bisa gebet dedek gemes."

"Hardana Yunus Ganendra!" Sentak Sobin.

"kalem pak, kita pulang dulu semuanya. Ayok pulang, gue masih nggak rela kembaran gue tinggal nama." Minhyuk menyeret kembarannya yang udah kena mental breakdown abis dibentak Sobin.

"gue serius, temuin gue besok diruang rapat." Ulang Sobin.

"mau bahas apa?" Sahut Minhyuk.

"bahas masalah hati, ya bahas project buat presentasi lah bujang. Heran gue lo biasanya nggak lemot kenapa mendadak ketularan Ganendra."

"gue diem loh masih aja disrempet." Gerutu Minhyung.

"besok jangan lupa bawa materinya, nggak ada alasan ketinggalan. Kalau sampe ketinggalan lo bedua gue suruh pulang jalan kaki buat ambil materi paham?" Aura ketua milik Sobin terlihat nyata.

"iya, udah ini kan nggak dikampus lo bukan Sobin si tembok China. Lo cuma Senja Orbit Nebula cross anak pak Surya. Kita duluan, kalau ada masalah cerita ke kita muka lo keliatan tertekan banget." Sahut Minhyuk kemudian beneran pulang.

Bilang aja lo nggak rela dedek gemes digebet orang 😒

Brother-zone (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang