part 12

59 11 0
                                    

Udah setahun hubungan Arin sama Sobin balik normal. Seenggaknya itu yang terlihat dimata orangtua mereka. Aslinya kalau dikampus mereka saling menghindar, selain karena gedungnya yang agak jauh juga karena biar nggak ada gosip yang perlu didenger mereka. Nggak tau siapa yang nyebarin tapi 6 bulan setelah putus beberapa anak Satu Bangsa sering gosipin mereka pacaran padahal saudaraan. Jadi buat menghindari gosip itu mulai lah mereka saling menghindar kalau semisal nggak sengaja ketemu.

"lo sama Arin musuhan? Nggak capek apa tiap mau papasan entah lo nya yang puter balik atau Arin yang pura-pura nggak liat.

"kata siapa? Gue fine kok sama Arin. Perasaan lo aja kali." Elak Sobin.

"bin udah mau skripsi nggak usah bo'ong, nanti skripsi lo nggak kelar." Entah apa hubungannya.

"ape hubungannya hyuk? Lo mah demen banget temen celaka heran banget gue." Sungut Sobin.

"ya abisnya, kalian nggak bubar baik-baik ya?" Minhyuk masih penasaran.

"enggak juga, males aja denger gosip murahan tentang gua sama dia. Dipikir gue budeg apa tiap lewat pasti ada yang gosipin ini itu. Macem artis aja hidup gue." keluh Sobin.

"emang satu kampus udah pada tau? Padahal gue sama Minhyung nggak bocor." Minhyuk berani bersumpah walaupun kadang dia sompral tapi untuk urusan Arin-Sobin dia nggak berani ngumbar.

"taulah, makanya gue sama Arin kek gini sekarang. Padahal dirumah-"

"lebih deket kan?"

"lebih canggung lah, gila kali gue bisa biasa aja sama cewek yang pernah gue pacarin." Sobin melanjutkan kalimatnya yang sempat terpotong.

"ini juga kemana Ganendra kampret, katanya ke kantor dosen udah 1 jam kagak balik. Curiga gue dia disuruh ngerjain skripsi disana." Minhyuk celingukan mencari pemuda fotokopiannya.

"noh muncul yang lo cari. Emang dasar kembar gancet, 1 jam nggak bareng udah kek kurang oksigen." Cibir Sobin menunjuk orang yang dicari baru muncul dengan lesu berjalan ke meja mereka.

"twins masa kata dosen skripsi gue mundur sampe tugas gue selesai semua." rengek Minhyung.

"ya mampus kata gue, elo sih nggak percaya pas gue suruh kerjain tugas buat nambah nilai." Minhyuk sama sekali nggak iba sama kembarannya.

"tapi kan gue udah ngumpulin bareng elo." Protes cowok bernama depan Mahardika itu.

"lah dikira dosen kita nggak hafal gimana kelakuan lo? Nyalin mulu tiap ada tugas."

"elo kan juga sama waktu itu." Minhyung masih nggak mau kalah.

"tapi intensitas copas gue enggak sesering elo, apalagi beberapa kali gue konsultasi ke dosen masalah tugas. Ya pasti ketauan siapa yang copas bego." Sahut Minhyuk sebal dengan sikap keras kepala kembarannya.

"bantuin gue dong ya, biar nggak ambyar tugas gue." Pinta Minhyung.

"iyadeh, lagian kalau bukan gue yang bantuin mau siapa lagi? Sobin pelit gitu."

"bukan pelit, gue nggak suka nunda kerjaan jadi tugas gue udah clear tinggal skripsi." Sahut Sobin berbangga hati.

"songong bener nebula cross." Cibir Minhyung. "eh iya tadi gue ketemu adek lo keliatannya dia juga abis disemprot dosen." Lapor Minhyuk lagi.

"lah kenapa lapor ke gue, biarin aja orang tiap gue suruh kerjain tugas dia asik nonton netflix." Sobin berujar masa bodoh.

"lo beneran nggak ada masalah apapun kan ya? Semisal belum move on kita bantuin deh bujukin ortu kalian. Keliatan banget Arin tuh pengennya deket elo tapi lo nya cuek banget." Minhyuk menawarkan diri sebagai mediator antara 2 saudara itu.

"taulah, pusing gue. Belum mau mikir begituan, skripsi dulu kelar abis itu baru kerja." Sobin nyoba ngalihin topik.

"kan mulai bertingkah nih bocah, nawarinnya apa bahasnya apa."

"ya elo, tau sendiri gimana keluarga gue kan? Mereka cuma pengen gue sama Arin saudaraan, nggak berniat buat masuk ke jenjang besanan. Udah nggak usah aneh-aneh mau sok bujukin mereka. Udah setahun ini gue bertingkah normal." Tutur Sobin.

"depan mereka normal, depan kita kalian galau. Tai lo bin." Sungut Minhyung ikut menyudutkan.

"serah deh, mau ngapain juga semerdeka kalian lah." Sobin udah pasrah karena debat sama duo bujang kembar ini bakalan ngabisin banyak tenaga.

"gitu dari tadi kek, tapi tawaran gue enggak gratis boss. Minimal bantuin ngerjain tugas sebagai imbalan gimana?" Sobin udah duga bakal begini hasilnya, karena dia nggak niat juga jadi diiyain ajalah paling juga gagal pikirnya.

"berhasil tawaran lo twins." Minhyuk mengajak kembarannya ber toss ria setelah anggukan Sobin mereka terima sebagai bentuk persetujuan.

"sial banget emang gue, dimanfaatin kalian mau aja lagi." Gerutu Sobin yang dibalas kekehan 2 bujang kembar itu.
.
.
.

"kapan skripsi kak? Sonya bertanya pas mereka makan diluar.

"belum tau, masih nunggu dosen." Sahut Sobin sekenanya. "ayah tumbenan ngajak makan diluar kenapa?" Sobin beralih ke pak Surya yang anteng sama makanannya

"enggak, ayah cuma pengen ganti suasana aja. Bin, kamu belum ada pacar kan?" Surya berhasil mendapat atensi fokus putranya.

"belum, terakhir 6 bulan pdkt tapi nggak jadi." ingetkan yang Sobin jalan sama temen seangkatan Arin waktu itu? Nah Sobin nggak pacaran sama dia cuma deket aja.

"nggak ada niatan nyari pacar?"

"nggak, mau lulus terus kerja dulu." Sahut Sobin setelah mendorong piring kosongnya.

"kakak..." Seruan cewek yang langsung meluk Sobin ngebuat beberapa pengunjung merhatiin mereka.

"nggak usah bar-bar malu diliat orang Alya..." Sobin nyoba lepasin tangan Arin dilehernya.

"gue kangen tau, elo sih sibuk sama dosen. Mana fans lo bertebaran, berasa punya kakak artis gue." gerutu Arin yang udah ngambil duduk disebelah Sonya.

"lah kan emang semester akhir gini harus sibuk gue, nggak bisa nyantai biar tugas kelar skripsi jalan." Sobin beralasan.

"temen lo nggak sibuk gue liat, mereka masih sering nongkrong di kafe depan kampus kalau gue pas jajan disana."

"mereka sibuk nyari gebetan tolong jangan disamain." Sobin paham siapa yang dimaksud Arin.

"elo nggak ada rencana pacaran kak? Fans lo ngantri tinggal comot 1 kelar udah status jomblo." Arin cuma iseng nyaranin.

"nanti lo mewek lagi, gue lagi yang salah. Berat di elo nih gue makanya masih jomblo. Kalau nggak keburu elo dulu deh kenalin cowok ke gue."

"elo mau gue cariin cowok? Kak lo normal kan?"

"elo yang gue suruh cari cowok Alya Nebula cross heran gue baru semester 3 udah geser otaknya. Kenalin cowok lo ke gue." Sobin gemas sendiri.

"oh kirain efek banyak tugas jadi pindah haluan."

"lo kesini sama siapa?" pertanyaan Sobin disahuti Juna yang muncul barengan Eunoia.

"kita kesini bareng, sekalian ngecek restoran."

"ah iya lupa ini restoran papa, kebetulan hari ini aku ada janji. Gapapa kan ya semisal temen aku kesini sekalian?" Sobin udah di chat Minhyuk dari sebelum berangkat makan diluar, katanya suruh bantuin nugas Minhyung.

"gapapa, lagian kalian mau nongkrong kan?" tentu saja dijawab gelengan sama Sobin.

"nope, aku mau jadi tutor biar menghasilkan. Win-win solution lah ya, tugas dia kelar aku dapet duit." Sobin nyengir. "mana bocahnya ini, katanya otw belum nyampe." Sobin udah sibuk sama ponselnya.

Akankah rencana sikembar bantuin Sobin berhasil? Mari kita lihat saja.

Brother-zone (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang