15

21.8K 1K 12
                                    

Di sisi lain. Sam dan Qilla tak tahu jika ada sepasang mata memerhatikan dengan memandang benci terlihat dari kilat mata nya. Seseorang itu melihat dari arah jauh.

"Let's play with the game nona Watson" ucap orang tersebut melenggang pergi

Qilla dan Samudra serta yang lain berada dikantin. Namun yang menjadi perdebatan adalah Qilla yang ingin memakan mie ayam dan Sam yang melarang nya. Mereka yang melihat itu menatap malas. Yang satu keras kepala dan yang satu tidak suka dibantah.

"Ck, Aku mau nya mie ayam kenapa yang dipesen nasi goreng" ucap Qilla

"No sayang Kamu tadi habis lari pasti lelah ntar sakit, makan sama nasi dulu yah" jawab Sam lembut mencoba bersabar dengan mengelus rambut Qilla.

Devan yang melihat sifat keras kepala kembaran nya menatap datar. "Jangan bandel Qilla"

Si empu tak menjawab dan tak menyentuh makanan nya juga, Sam menghela nafas. "Mau minta apa hm, aku belikan kamu mau mobil, belanja shopping, pulau, liburan ke luar negeri"

Dengan mata yang berbinar ia langsung menoleh. "Beneran"

Sam tersenyum. Devan, Rey Leon, Audrey dan Lena tercengang apa yang diucapkan Sam. Apa mereka lupa Samudra siapa? Anak dari pengusaha sukses dan terkenal, kekayaan nya saja jangan diragukan lagi tujuh turunan delapan tanjakan pun tak akan habis.

"Emm... Aku minta" Qilla menjeda ucapan nya membuat yang lain penasaran

"Jangan sok ngejeda deh Qill Lo buat gue penasaran!" Celetuk Audrey

Yang lain mengangguk membenarkan ucapan Audrey.

"Em... Aku minta yupi" cicit Qilla dengan menunduk

Krikk krikk...

Hening. Mereka melongo dengan permintaan Qilla. Yupi hanya sebuah permen yupi

"Astagfirullah" nyebut Lena mengelus dada nya

"Allahuakbar" sambung Leon

"Masyaallah Qilla Lo ya bener-bener bikin gue gemes gue" ujar Audrey

"Ajaib emang" celetuk Rey

"Bego" umpat Devan

Aqilla maniak permen yupi, jika ia sedang mood ia akan memakan permen tersebut. Jika orang lain dengan cokelat atau dengan es krim, lain hal nya dengan seorang gadis imut ini ia bahkan bisa menghabiskan berbox-box wadah permen yupi.

Qilla kembali menegakkan kepala melihat semua teman-teman nya dengan mata yang berkaca. Mereka yang melihat Qilla akan menangis menjadi kelabakan, tak tahu harus berbuat apa.

Hiks...hikss

Sam menatap tajam raut wajah yang dingin datar. Karna sudah membuat gadis nya menangis. "Husstt... Kenapa hm? Iya aku balikan yupi tapi berhenti menangis ok!" Ucap nya dengan nada tegas diakhir

Bukan nya berhenti menangis Qilla malah semakin mengeraskan tangisan nya membuat seisi kantin melihat nya dan menjadi bahan bisikan. Ia tak tahu kenapa sekarang mood nya berubah-ubah rasa nya ia ingin menangis.

Qilla tak menghiraukan mereka yang membicarakan diri nya, dan mengatai nya cengeng. Karna saat ini yang ia rasakan perut nya sakit sekali seperti diremas-remas. Ia mencekram perut nya kuat mencoba menghilangkan rasa sakit.

Devan teringat sesuatu! Ia segera mengecek tanggal di handphone dan benar ini waktu nya Qilla kedatangan tamu. Ia beralih disamping Qilla. "Jangan diremas"

Sam tak mengerti. Ia melihat Devan meminta agar menjelaskan apa yang terjadi dengan gadis nya.

"Qilla datang bulan" jelas Devan melihat raut khawatir di wajah Sam

Sam menggenggam tangan Qilla agar ia tak meremas perut nya kembali. Ia seperti ditusuk ribuan jarum melihat gadis nya menangis dan kesakitan, ia segera menggendong Qilla dengan bridal style membawa nya ke UKS.

Seisi kantin berteriak histeris ingin menjadi Qilla yang bisa dekat dengan Sam bahkan dijadikan kekasih.

Samudra so sweet banget

Pengen jadi Qilla... Aaaaaa

Eh Qilla kenapa yah?

Qilla sakit?!

Couple goals banget si

Audrey dan Lena bangkit mereka khawatir dengan kondisi Qilla terburu buru menuju UKS Devan, Leon, dan Rey juga mengikuti langkah Sam.

"Bagaimana? Apa ada yang perlu dikhawatirkan" ucap Sam datar bertanya pada dokter keluarga nya, ia sempat menyuruh Rey agar menelpon nya.

Dokter bernama Andra tersebut tersenyum ia memaklumi sikap Samudra. Ia juga tahu jika selama dirinya memeriksa Aqilla Sam menatap nya tajam, tak suka apa yang sudah menjadi milik nya disentuh jadi ia berhati hati. Namun dibalik sikap nya yang datar dan dingin terlihat raut khawatir.

"Itu hanya sakit perut biasa saat wanita sedang mengalami menstruasi, kebanyakan perempuan akan berubah-ubah mood nya ia terkadang sensitif seperti marah-marah, menangis dan ceria. Kamu harus sabar menghadapi perubahan sikap nya" ucap dokter menjelaskan

"Dan saya akan memberikan vitamin, karna melihat kondisi Qilla yang lemah ia juga kekurangan cairan"

Sam berdehem mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Andra. Lalu kembali menghampiri Qilla terdapat Devan yang duduk disamping dengan menggenggam tangan Qilla raut wajahnya pun tak kalah cemas karna tak biasa nya Qilla sampai seperti ini. Audrey dan Lena pun sama mereka berdua mengkhawatirkan keadaan Qilla

"Qilla kenapa?" Tanya Devan dengan terus menatap wajah Qilla

"Lemah kekurangan cairan" jawab Sam datar

Devan berdecak Qilla memang akan sakit perut jika sedang mens tapi kali ini berbeda, tak sampai seperti tadi. Ia sangat khawatir melihat wajah pucat Qilla tak ingin melihatnya dengan kondisi itu.

Devan bangun dari duduk nya mengerti jika Sam ingin disamping kembarannya.

Ia mengambil tangan Qilla menggenggam lembut menatap wajah, bibir yang pink alami menjadi pucat, mata terpejam damai, namun tak menghilangkan kecantikan nya. Mengecup tangan Qilla. "Cepat sembuh baby"

Yang lain sudah memasuki kelas nya jika tak dipaksa oleh Rey dan juga Leon Audrey dan Lena tak mau meninggal kan uks, tapi Rey bilang agar memberikan waktu pada samudra dan Devan agar mereka yang menjaga nya. Audrey dan Lena menurut mereka pergi memasuki kelas.

Eughh...

Suara lenguhan tersebut membuat atensi dua orang langsung melihat ke arah orang yang sedang mencoba untuk bangun.

Sam menahan Qilla. "Jangan Bagun dan jangan banyak gerak! Kamu masih lemas" ucap nya tegas membuat si empu mengerucutkan bibirnya.

"Kenapa bisa sampai kekurangan cairan!" Ucap Devan dengan nada tegas menatap tajam. Qilla diam tak berani melihat Devan ia melihat Sam berlindung, Sam mengelus tangan Qilla memenangkan. Devan menghela nafas berat mengusap kepala Qilla lalu mengecup kening nya. "Abang beli makan dulu" Qilla mengangguk.




Makin kesini gak tau lagi😭😭 ntah nyambung atau gak
-
-
-
-
Jangan lupa vote ❤️

SAMUDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang