Hari minggu biasa nya digunakan sebagian orang untuk bermalas-malasan. Sama seperti seorang gadis yang masih bergelung dengan selimut dan malah semakin terlelap menghiraukan teriakan seseorang dari arah luar kamar nya.
"Woi kebo bangun" ucap Devan menggedor-gedor pintu kamar kembaran nya, Qilla.
Tidak tahan dengan Qilla yang masih berselancar dimimpi nya Devan mencoba membuka pintu dan gocha! Tidak terkunci.
"Percuma teriak kalo nggak dikunci" monolog Devan
Devan masuk dan melihat Qilla menutup diri nya dengan selimut.
"Qilla bangun" ucap Devan
"Anak gadis kok bangun siang kalah sama gue yang cowok"
Eughh, Qilla melenguh mendengar ocehan Devan. Sungguh rasa nya Qilla ingin menukar Devan dengan kucing tetangga. Ia baru tidur jam 3 pagi setelah menonton drakor yang sedang ramai, squid game.
"Gue masih ngantuk" ucap Qilla menutup kembali dirinya dengan selimut karna tadi Devan menyibak selimut nya dan membuka tirai dikamar nya agar sinar matahari masuk.
"Drakor lagi?" Tanya Devan yang hafal jika Qilla begini karna begadang menonton drakor
"Hm" gumam Qilla
"Ketahuan Samudra, laptop lo hancur"
"Ya jangan sampe Samudra tau lah"
Tidak tahu kah jika orang yang dimaksud Qilla kini sudah menyender dipintu kamar nya, dengan tangan bersedekap memandang datar gadis nakal nya.
Dengan setelan celana jeans hitam dan kaos putih polos dipadukan dengan jaket army dan jangan lupa kan kalung berbandul cincin dan yang terakhir jam tangan rolex hitam. Samudra berniat mengajak Qilla pergi hari ini. Tapi yang didapat gadis nya masih asik tidur dikasur nya dan yang membuat Samudra menggeram marah, gadis nya kembali begadang hanya untuk menonton drama sialan itu. ingatkan Sam untuk menghancurkan laptop gadis nya nanti.
"Apa yang harus aku nggak tau?" Ucap Samudra datar
Qilla yang mendengar suara Samudra langsung terduduk dikasur menyibak selimut yang menutup dirinya. Devan juga melihat ke arah pintu samudra berdiri.
"Begadang hm?" Tanya Samudra mendekat
Devan keluar, tidak mau ikut campur biarlah mereka berdua menyelesaikan nya. Qilla menelan saliva nya susah payah.
Masih pagi ya Allah, Qilla masih mau hidup, batin nya.
Samudra menghampiri Qilla menatap datar dan dingin. Menyibak selimut yang menutupi tubuh setengah gadis nya dan mengangkat Qilla ala bridal style, membawa nya ke kamar mandi dan menaruh nya kedalam bathub.
Qilla hanya diam dengan apa yang dilakukan Samudra dan mengalungkan tangan nya ke leher Samudra ketika mengangkat tubuh nya, ia tidak berani mengeluarkan kata-kata nya. Tidak ingin semakin membuat Samudra marah.
"Mandi" ucap Samudra
Qilla menganggukkan kepalanya dan Samudra yang keluar dari kamar mandi menunggu Qilla dibawah.
Sesampai nya dibawah Samudra melihat Rini, bunda Qilla dan Devan.
"Gimana Sam Qilla nya udah mau bangun?" Tanya nya
"Udah bun" jawab Sam
Fyi, Samudra memanggil Rini dan Radit dengan sebutan ayah dan bunda sama seperti Qilla dan Devan.
Dikamar nya Qilla baru saja menyelesaikan mandi nya. Ia keluar dengan menggunakan hoodie abu oversize bergambar panda dan juga celana pendek hitam diatas paha hingga memperlihatkan paha mulus nya. Qilla meneliti penampilan nya didepan meja rias. Qilla mengepang rambut nya dan menggunakan bedak bayi dan juga lipbam agar bibir nya tidak terlihat pucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA
Teen FictionFOLLOW DULU YUK😉 "Menarik" batin Samudra dengan menunjukkan smirk. "Mine" ucapnya dingin namun terkesan tajam. "hah?!" kaget Qilla. Nih orang apa-apaan kenal kaga tiba-tiba main mine-mine aja.batinku "Lo pacar gue sekarang dan gue nggak nerima peno...