53

6.9K 202 124
                                    

Disebuah ruangan seperti gudang terlihat dari banyak nya tumpukan kursi dan meja yang rusak dan berdebu, ditambah kondisi yang cukup gelap karna lampu gudang yang remang remang dan udara yang membuat sesak.

"Kapan lo jalanin rencana nya?" Ucap nya lewat benda pipih yang ditempelkan ditelinga.

"Dua minggu lagi" terdengar suara dari orang seberang sana

"Birthday party sekolah?" Tanya nya pada orang ditelepon

"Hm. Kita bisa gunain itu buat rencana kita dan lo bisa balas dendam setelah apa yang mereka lakuin sama keluarga lo"

Tersenyum kecut. Akhir nya ia bisa membalas semua perbuatan mereka.

"Gue nggak sabar hari itu tiba" balas nya

Terdengar tawa dari seberang sana.

"Haha sabar bro, kita tunggu dan boom! akan ada kejutan besar"

"Hm. Lo benar"

Tut.

Setelah nya telepon dimatikan Bisa bahaya jika ia menghubungi orang tersebut terlalu lama karna takut jika ada orang lain yang tidak sengaja mendengar nya berbicara pada seseorang dan itu akan membuat kecurigaan pada yang lain.

Jangan sampai nanti rencana yang sudah ia buat gagal karna kecerobohan nya sendiri.

Baru saja akan meninggalkan ruangan, ia melihat sekelebat bayangan seseorang dari jendela, segera ia keluar dari tempat tersebut dan melihat keluar.

Bibir nya tertarik ke atas membentuk senyuman tapi bukan senyuman manis yang biasa ia tampilkan melainkan smrik.

"Gue harap lo nggak ikut campur" ucap nya melihat punggung seseorang yang sudah tidak terlihat.

Dengan santai ia berjalan melewati lorong sepi. Ya karna tempat yang ia gunakan untuk komunikasi dengan seseorang disana adalah gedung dibelakang sekolah yang sudah tidak terpakai dan jarang ada orang lewati.

*****

Sedangkan kini ditaman belakang yang sepi, tenang dan nyaman jauh dari keramaian dengan angin sepoi-sepoi terdapat seorang pemuda.

Pemuda yang biasa nya tengil dengan sikap nya namun memiliki wajah yang tampan tersebut menatap datar kedepan. Tidak mungkin telinga nya salah dengar, ia sangat kenal dengan suara itu, suara seseorang yang sangat dekat dengan nya. Tapi kenapa? Itu yang ada dibenak nya

Jam pelajaran masih berlangsung membuat lorong sekolah sepi karna siswa siswi yang ikut belajar dan ia yang ijin ke toilet dalam perjalanan pulang menuju kelas nya ia melihat orang yang dikenal nya, berniat menyusul tapi ada yang aneh hingga ia yang diam diam mengikuti.

Menatap lurus kedepan raut wajah nya terlihat tenang tapi tidak dengan hati dan pikiran nya yang beradu. Ia sudah menaruh curiga pada nya tapi selalu ia sangkal, Tidak mungkin. Batin nya

Ia tidak bisa asal menuduh karena tidak mempunyai bukti. Dan sekarang diri nya yakin tak mungkin salah dengar kali ini dan firasat nya mengatakan akan ada hal buruk.

Hati nya bergemuruh menahan perasaan marah, kecewa, sedih yang bercampur jadi satu hingga menyeruak ke rongga dada membuat nya sesak. tanpa sadar mengepalkan tangan nya hingga melukai telapak tangan nya dan juga urat urat ditangan nya yang tercetak jelas menandakan bahwa ia tengah menahan amarah yang siap meledak kapan saja.

"Kenapa lo tega ngehianatin kita semua!"

"Lo bohong!"

SAMUDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang