50

10.3K 479 41
                                    

Sudah seminggu Qilla dirawat di rumah sakit dan untuk kesekian kali nya Qilla juga merengek ingin pulang, namun ia hanya pasrah saat dikelilingi oleh orang-orang possesive. Padahal itu hanya luka kecil, menurut nya.

Seperti sekarang ini Qilla tengah membujuk Samudra agar memperbolehkan nya pulang. Tidak! ia sudah tidak betah berlama-lama berada dirumah sakit, selain rasa makanan nya hambar Qilla juga bosan selama dirumah sakit kegiatan Qilla hanya rebahan, makan, dan pup selain itu hanya berkeliling ditaman.

"Aku mau pulang!" Ulang Qilla ke dua puluh kali nya membujuk Samudra

Diruangan ini hanya ada mereka berdua dan sedari tadi pula Qilla merengek minta pulang. Untuk Devan dkk mereka masih disekolah.

Benar! Selama seminggu pula Samudra membolos hanya untuk menemani Qilla. Sudah Qilla katakan jika dirinya sudah baik baik saja tapi Samudra dengan sifat keras kepala nya tetap kukuh ingin menemani nya.

"Pulang ya ya ya. Aku bosen tau disini cuma rebahan doang kalo gitu mending dikamer nonton drakor" ucap Qilla menggoyangkan tangan Samudra ke kanan dan kiri.

Samudra menghela nafas. Sedari pagi bangun tidur gadis nya ini meminta agar pulang saja.

Mengelus surai hitam gadis nya membuat Qilla yang tadi menunduk karna tidak mendapat jawaban dari Samudra seketika mendongak menatap tepat dimanik hitam Samudra.

"Aku panggil dokter bentar" dan benar saja Qilla yang tadi nya sedih dengan mata yang berkaca sekarang menatap dengan binar.

Samudra memencet tombol yang ada diatas brangkar Qilla dan tak lama suara pintu yang dibuka menampilkan dokter wanita setengah baya yang merawat Qilla.

"Periksa. Gadis ku ingin pulang" ucap Samudra dingin menatap datar dokter tersebut.

Dokter wanita itu mengangguk. "Baik tuan"

Selama dokter memeriksa Qilla pandangan Samudra tak lepas sedikit pun takut ada hal yang ia lewatkan.

"Kondisi nona Qilla sudah baik baik saja dan juga stabil jadi sudah diperbolehkan pulang tapi tetap harus sering diganti perban nya" jelas dokter wanita tersebut.

Samudra diam mendengarkan apa yang diucapkan oleh dokter tersebut. Setelah selesai diperiksa Qilla tidak lupa mengucapkan terima kasih.

"Makasih dok"

"Sama-sama nona" jawab dokter tersebut lalu keluar dari kamar Qilla

"Cepet Sam beresin barang-barang aku! Uhhh nggak sabar rebahan dikasur tercinta" Samudra hanya geleng kepala mendengar ucapan gadis nya

"Apa beda nya disini dan dikamer jika sama sama rebahan dikasur"

Qilla menoleh pada Samudra, menggeleng kan kepala nya keras.

"No! Beda tau. Disini dirumah sakit bau obat nggak enak kasur nya juga nggak senyaman yang dirumah"

Samudra diam ia membiarkan gadis nya mengoceh tidak jelas mengeluh tentang Qilla yang sudah lama tidak menyapa suami online nya, rindu dengan kasur tercinta dan list drakor yang sudah menunggu. Samudra sibuk mengutak ngatik ponsel nya menyuruh bodyguard untuk membawakan tas dan kursi roda untuk gadis nya lalu kembali memasukkan ponsel ke saku celana.

Setelah selesai memasukkan barang-barang Qilla dalam tas Samudra berjalan mendekat pada brangkar. Mengangkat tubuh ramping Qilla dengan bridal style membuat si empu terpekik kaget karna tiba tiba tubuh nya melayang.

"Sam!! Kebiasaan. bisa nggak si kalo mau gendong bilang dulu kek kalo aku jantungan gimana? Kalo aku tiba-tiba punya penyakit jantung gara gara sering dikagetin sama kamu, kamu mau tanggung jawab!" omel Qilla dengan memukul dada Samudra, tidak kencang tapi lumayan ada suara Dugg!

SAMUDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang