Baiklah. Selanjutnya siapa yang akan bercerita?" tanya Shikamaru.
"Apakah guru boleh ikut bercerita juga?"
Seisi ruangan langsung menoleh kaget ke arah Kakashi-sensei, yang tanpa diduga muncul di antara anak-anak sambil mengangkat tangannya.
"Uh… Kurasa boleh. Ya, kan?" Shikamaru menoleh ke sekelilingnya dan menerima beberapa anggukan dari teman-temannya.
UNCOMMON CASE OF UZUMAKI NARUTO
Pairing : Naruto x Sakura
Genre : Supernatural, Romance and Etc
Naruto Shippuden by Masashi Kishimoto
Plot Story by The.RED.Phantom
Uploader by Hikaru Akio
Warning ! : Alternative Universe
Kakashi berdeham. "Ini pengalamanku ketika masih seusia kalian. Dulu…"
Setiap pulang sekolah, aku selalu terbiasa menaiki mobil ford tua milik otou-sanku yang sudah lama meninggal. Menjelang kelulusan SMA, aku harus pulang lebih malam dari biasanya. Apalagi saat itu aku menjadi panitia prom yang diadakan sekolah.
Suatu malam, aku harus pulang tengah malam karena sibuk menyiapkan perlengkapan prom night di sekolah. Karena sudah terlalu malam dan jalanan umum cukup macet dipenuhi orang-orang yang pulang dari kantor mereka di malam hari, aku memilih untuk mengambil jalan alternatif. Yaitu melewati jalanan yang melalui perbukitan dan hehutanan. Jalanan yang kulalui saat itu memang tidak dilalui oleh pengendara lain selain diriku, sehingga aku berpikir bahwa dengan begini aku bisa sampai ke rumah lebih cepat.
Tapi suasana malam yang begitu gelap dan jalanan yang begitu sepi, apalagi penerangan hanya berasal dari mobil yang kukendarai, menyebabkan aku merasa sedikit ketakutan saat itu. Ditambah lagi aku hampir tidak melihat satu rumah pun yang melintas di pandanganku.
Tiba-tiba, saat aku melintasi sebuah hutan, aku melihat seorang gadis berambut hitam panjang mengenakan gaun tidur putih berdiri di samping jalan. Gadis itu seperti menunggu kedatanganku dan melambaikan tangannya sedikit—menyuruhku berhenti di depannya. Tentu saja aku langsung menghentikan laju mobilku. Tidak mungkin seorang gadis yang terlihat lemah begitu akan menyakitiku, bukan?
Tanpa sepatah kata pun, ia langsung naik ke mobilku, membuatku kaget.
"Jadi, kau mau aku antar pulang?" tebakku.
Gadis itu hanya mengangguk pelan dan kembali terdiam.
"Ngomong-ngomong, rumahmu di mana?"
"Jalan Ashinaka nomor 5," jawab gadis itu singkat.
Aku langsung membawa mobilku melaju ke tempat yang dimaksud. Untung saja aku mengenal baik daerah itu, apalagi daerah itu sangat dekat dengan rumahku. Beberapa kali aku mencoba mengajak gadis itu berbicara dengan bertanya, "Kenapa kau bisa di sana sendirian?" tapi ia tidak menjawab. Aku mengira bahwa dia kedinginan dan terlalu lemah untuk menjawab pertanyaanku. Jadi kuputuskan untuk melepas jaketku dan memakaikannya padanya—tentu saja aku memakaikan jaketku padanya setelah menghentikan mobilku.
Kami berhenti tepat di sebuah rumah mungil yang catnya sudah luntur dan diterangi oleh lampu minyak kecil di teras depan. Begitu aku hendak membalikkan tubuh untuk mengatakan bahwa ia sudah bisa turun, aku mendapati kursi belakang sudah kosong. Tentu saja itu membuatku kaget. Bagaimana mungkin gadis itu bisa menghilang secepat itu? Buru-buru aku membetulkan pikiranku dengan berpikir bahwa mungkin saja gadis itu sudah keluar dari mobilku dan masuk ke rumahnya dengan cepat saat aku sibuk terpesona dengan rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncommon Case of Uzumaki Naruto
MizahHaruno Sakura, seorang cewek yang tidak percaya dengan takhayul, ia bertemu tetangga baru bernama Uzumaki Naruto yang menurutnya mesum, jahil dan 'aneh', yang dengan keanehannya telah mengubah cara berpikirnya tentang takhayul .