Malam itu langit tidak begitu gelap karena bulan tepat di atas kepala Sasuke. Ia memandang lurus ke jalanan yang sepi, hanya beberapa warga sekitar yang lewat dan menyapa pria Uchiha itu dan sebuah mobil Honda jazz. Tiba-tiba ia merasakan sesuatu memperhatikannya dari kegelapan malam, membuat Sasuke mulai merasa tidak nyaman. Ia nyaris melompat kaget ketika ia merasa seseorang menepuk bahunya.
"Teme-niisan! Kenapa kau ada di luar? Ditendang keluar oleh Hinata-chan, ya?"
Sasuke melotot kesal pada remaja yang berbeda usia 6 tahun lebih di bawahnya, "Heh. Jangan sembarangan, Dobe. Kau sendiri kenapa jalan malam-malam sendirian? Apa Sakura baru menolakmu?"
"Jangan sembarangan, ya, aku baru saja membeli makan malam, tahu!" ujar Naruto gusar sambil menunjukkan kantung belanjaan yang berisikan beberapa gelas mie ramen instan.
Sasuke meringis, "Tiap malam kau makan seperti itu? Apa kau kira dengan makan seperti itu kau bisa sehat?"
"Sebenarnya sebelum aku pindah ke sini, waliku, Iruka-san selalu membuatkanku makanan. Dan semenjak aku pindah ke sini, keluarga Haruno yang memberiku makanan. Tapi karena aku tidak mau merepotkan mereka terus, beberapa kali seminggu aku membeli makanan sendiri—meski Sakura-chan selalu mengomeliku karenanya," kata Naruto panjang lebar dengan senyuman di wajahnya, bersemangat menceritakan kebiasaannya pada Sasuke.
"Kalau kau mau, kapan-kapan kau bisa makan bersama keluargaku," kata pria Uchiha itu.
"Eh, tidak usah..."
"Aku serius, Uzumaki Dobe," potong Sasuke, "Di rumah istriku selalu memasakkan banyak masakan yang tidak mungkin untuk 2 orang dewasa habiskan. Mungkin kau tidak keberatan untuk mencicipi masakan istriku."
"Hee? Serius, nih? Besok aku boleh datang?"
Sasuke mendengus, menahan tawanya. Anak yang polos. "Tentu saja. Aku kan yang menawarimu. Istriku pasti juga senang mengundangmu makan bersama kami. Kadang karena cuma bertiga, suasana rumah terasa sepi."
Sekilas ia melihat ekspresi senang di wajah Naruto berubah menjadi sendu, seperti sedang mendengar sesuatu yang menyedihkan, "Kalau seandainya, tanpa kau sadari, sebenarnya kau punya satu anggota keluarga lagi yang sampai saat ini selalu memperhatikanmu, apa yang akan kau lakukan?"
"...apa maksudmu? Satu anggota keluarga lagi?"
"Ya. Satu anggota keluarga lagi yang tidak pernah bisa kau lihat, tapi sebenarnya dia selalu mengawasimu dan berdiri di sampingmu."
Sasuke memegangi kuduknya, "Kau bicara apa, Dobe?"
"Kau punya seorang kakak, kan?"
Sasuke menatap Naruto dengan bingung, "...hai. Sakura menceritakannya padamu, ya? Dengar, kakakku sudah lama meninggal, tak mungkin-"
"Kalau seandainya dia tidak pernah meninggalkanmu, bagaimana?" Tanya Naruto, "Merasa bersalah, melihatmu menyimpan rasa bersalah terhadapnya."
Suara Sasuke tercekat di tenggorokan, "Aku... merasa bersalah?"
"Mungkin kau tidak menyadarinya," kata Naruto, "Tapi kurasa itulah alasanmu mengapa kau menamai anakmu dengan nama kakakmu." Sasuke memasang ekspresi bingung, "Aku mau pulang dulu, Teme-niisan."
UNCOMMON CASE OF UZUMAKI NARUTO
Pairing : Naruto x Sakura
Genre : Supernatural, Romance and Etc
Naruto Shippuden by Masashi Kishimoto
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncommon Case of Uzumaki Naruto
HumorHaruno Sakura, seorang cewek yang tidak percaya dengan takhayul, ia bertemu tetangga baru bernama Uzumaki Naruto yang menurutnya mesum, jahil dan 'aneh', yang dengan keanehannya telah mengubah cara berpikirnya tentang takhayul .