Side Story 4 : Midnight Ghost Stories

339 58 5
                                    

"Kalau begitu, selanjutnya giliranku yang bercerita," kata Shino sambil menaikkan risleting jaketnya.

"Ceritaku cukup singkat, sih, tapi kurasa cukup menyeramkan. Ini pengalamanku ketika SMP dulu."

"Iya, cepatlah cerita," seru Kiba sedikit kesa

Genre : Supernatural, Romance and Etc

Naruto Shippuden by Masashi Kishimoto

Plot Story by The.RED.Phantom

Uploader by Hikaru Akio

Warning ! : Alternative Universe

Sakura melemparkan pandangannya ke segala arah, berusaha mencari-cari Naruto. Ia tidak bisa melihat Naruto di manapun. Ia langsung berhenti mencari-cari cowok blonde itu ketika Shino mulai bercerita.

"Aku pindah ke SMP baru…"

Aku pindah ke SMP baru di dekat pusat kota karena rumah kami pindah, sehingga sekolah lamaku lebih jauh dari rumahku yang baru. SMP lamaku merupakan SMP biasa-biasa saja, jadi aku tidak pernah berpikir bahwa ada sesuatu yang aneh dengan sekolahku.

Hari pertama aku bersekolah, aku duduk di sebelah anak laki-laki aneh. Ia hampir tak pernah berbicara sepanjang jam pelajaran berlangsung maupun bermain dengan anak-anak. Bahkan ketika guru mengabsen, aku tak pernah melihatnya mengangkat tangannya. Anak-anak yang lain mengajakku bermain, sementara anak itu tetap di tempat duduknya. Bahkan anak-anak lain seperti tidak memperhatikan dirinya.

Akhirnya aku memberanikan diri ketika di ruang kelas pada jam istirahat kedua mulai sepi, untuk mengajaknya mengobrol sedikit—kebetulan aku juga sedikit introvert sepertinya, mungkin.

"Namaku Aburame Shino. Kau siapa?"

Aku mengulurkan tangan tapi anak laki-laki itu tidak bergerak sedikit pun. Kesal karena dia tidak memperhatikanku sedikit pun, akhirnya aku kembali ke tempat dudukku. Lalu sepulang sekolah, aku harus kembali ke kelas karena aku meninggalkan buku catatan matematika yang harus kupelajari untuk ulangan besok. Anehnya, aku masih melihat anak aneh itu duduk di tempat yang sama. Tidak bergerak sedikit pun. Aku mengambil catatanku dan menoleh sedikit ke arahnya.

"Kau belum pulang?"

Ia tidak menjawab. Matanya yang kosong terpaku ke depan, wajahnya pucat dan rambutnya yang acak-acakan membuat kesan seram. Ia tidak bergeming ketika aku melihat ke wajahnya lebih dekat. Dan anehnya aku tak merasakan desahan napasnya.

Sedikit ketakutan, aku langsung berjalan keluar kelas. Sekilas aku melihat ke arahnya dan menemukan sesuatu yang mengerikan. Aku tidak dapat melihat bagian bawah kakinya. Yang terlihat hanyalah bagian tubuh atasnya. Begitu aku memalingkan wajahku, aku melihat ia tersenyum menyeringai dari kejauhan.

Keesokannya, aku tidak melihat anak itu. Justru di hari itu aku mendengar kabar bahwa seorang siswa yang kemarin tidak masuk, bunuh diri di rumahnya dengan cara terjun dari apartemennya. Gosipnya ia bunuh diri karena dibully oleh para senpai sehingga tidak mau masuk sekolah selama beberapa hari.

Selama beberapa hari aku melihat fotonya dipajang di atas meja yang pernah ia tempati. Wajahnya sama dengan anak yang duduk di sebelahku kemarin dan kemarinnya lagi.

"Dan sepulang sekolah, jika aku masih berada di ruang kelas saat waktu hampir menjelang petang, aku melihatnya di ruangan kelas. Duduk sendirian di sana."

Uncommon Case of Uzumaki NarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang