A/N : Well, Sebelum membaca saya ucapkan terimakasih kepada semuanya kepada reader maupun sillent rider yang sudah menyempatkan karya ini, semoga tulisan ini mampu menghibur kalian
Final Arc
Happy Reading
Hope u enjoySakura masih belum melupakan pengalamannya di kereta berhantu yang dinaikinya semalam bersama Naruto.
Kepalanya masih mengingat orang-orang di kereta, wajah mereka pucat, tidak menampakkan tanda-tanda kehidupan. Lalu erangan dan lenguhan kesakitan yang menggema dalam kereta. Sakura menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha mengusir pikiran-pikiran tersebut dari benaknya.
Memang sudah banyak hantu yang dilihatnya selama ini semenjak ia bertemu Naruto. Dan jujur saja, ia tetap saja merasa ketakutan luar biasa tiap kali melihat mereka. Tapi entah kenapa, ia tak mau berpisah dari pemuda itu. Bahkan ia selalu merasa aman setiap kali pemuda itu di sampingnya.
Apakah aku banyak berubah karenanya? Padahal dulu aku sama sekali tidak mempercayai keberadaan hantu... Tapi kenapa dengan Naruto, aku...
"Sakura-chan," panggil Naruto—menyadarkan Sakura dari pikirannya, "Kita sudah sampai."
Sakura berdiri tepat di sebuah jalan besar tak beraspal yang terbagi menjadi 2 jalan kecil. Di kanan kiri terhampar luas sawah dan perkebunan pribadi milik masyarakat di sana dengan beberapa kakashi—orang-orangan sawah—didirikan di sekitar beberapa petak. Sebuah papan yang disangga oleh kayu bertuliskan 'Uzu no Kuni' terpasang di tengah-tengah jalan yang bercabang.
Pepohonan berdiri bergerombol di sekitar jalan dan Sakura menyadari dirinya sedang terpesona dengan pemandangan di sana.
"Wow... sudah lama sekali aku tidak pernah mengunjungi daerah pedesaan seperti ini..." kata Sakura takjub. "Jauh dari daerah perkotaan... Dan udaranya masih segar..." gadis itu merentangkan tangannya dan menghirup udara segar sebanyak-banyaknya.
"Sebenarnya tidak jauh dari sini ada beberapa kota kecil. Dulu aku bersekolah di salah satu kota itu," cerita Naruto. Pemuda itu memimpin perjalanan mereka. Barulah setelah mereka melewati beberapa petak kebun dan rumah, Naruto menunjuk pada sebuah rumah dari kayu bergaya asli jepang dengan sebuah kebun kecil di belakangnya. "Ini rumahku... yang dulu."
Sakura merasa sedikit tersentak mendengar ucapan Naruto yang terdengar sedikit ragu. Dari nadanya yang berat, Sakura tahu bahwa Naruto juga tidak ingin berpisah dengannya. Sakura buru-buru mengusap matanya dan mengikuti Naruto dari belakang.
Tangan Naruto berhenti di daun pintu dan menghela napas panjang, sebelum akhirnya ia memutuskan untuk membunyikan bel listrik. "T-Tadaima..."
Tidak butuh waktu lama untuk seseorang membukakan pintu. Seorang gadis berambut merah dan berkacamata muncul dari dalam rumah, "Naruto! Akhirnya kau pulang juga!" kegembiraan tergambar jelas di wajah gadis itu. Naruto hanya tersenyum saat gadis itu memeluknya erat-erat. "Aku sudah lama menunggu kepulanganmu tahu!"
"Sekarang aku sudah pulang, kan?"
Sakura tidak berkata apa-apa melihat pemandangan tersebut dan merasakan pipinya menggembung dengan tak senang. Siapa gadis itu?
"Oh, ya, Karin. Perkenalkan, ini Sakura. Dia temanku saat di Tokyo," kata Naruto saat gadis bernama Karin itu melepaskan pelukannya. "Sakura-chan, dia ini sepupuku. Namanya Karin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncommon Case of Uzumaki Naruto
HumorHaruno Sakura, seorang cewek yang tidak percaya dengan takhayul, ia bertemu tetangga baru bernama Uzumaki Naruto yang menurutnya mesum, jahil dan 'aneh', yang dengan keanehannya telah mengubah cara berpikirnya tentang takhayul .