Setelah satu tahun berlalu, tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Lucas Wong. Dia awalnya adalah pria yang murah senyum. Dengan wajahnya yang begitu tampan, banyak wanita yang menyukainya, tapi sayangnya dia selalu menolak mereka de...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
....
Setelah dua hari berada di rumah dan tidak putus asa untuk merayu Lucas agar mengizinkannya keluar, akhirnya dia menemui hasil. Besok, dia boleh pergi ke universitas dan menjalani harinya seperti biasanya. Mendapatkan izin, dia tentu saja sangat bahagia. Jadi, untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya, dia memasakkan banyak makanan untuk Lucas. Meskipun pada awalnya Lucas melarangnya memasak, tapi dia bersikeras untuk melakukan itu, jadi Lucas tidak punya pilihan lain selain menyerah.
"Aku tidak tahu apa makanan kesukaanmu, jadi aku memasak semua ini." Meskipun dia telah lama tinggal bersama Lucas, tapi dia masih belum tahu apa makanan kesukaannya. Sebenarnya dia tidak ingin tahu dan menolak untuk tahu. Lagipula, Lucas tidak pernah menolak apapun yang dia masak. Jadi setiap harinya, dia memasak secara acak.
"Selain mie instan, aku tidak menginginkan makanan lain." Selama neneknya meninggal, dia tidak makan apapun selain mie. Karena dia tidak bisa memasak, dia menjadikan mie sebagai makanan utama. Lagipula, dia sangat menyukai mie.
"Mie instan?" Dia tahu Lucas suka makan mie instan, tapi tidak berpikir bahwa itu adalah makanan kesukaannya. Bukankah Lucas jenis orang kaya? Tapi kenapa dia memilih mie instan sebagai makanan kesukaan? Bukankah mie instan hanya menjadi makanan favorit bagi mereka yang memiliki dompet tipis, seperti dirinya? Tapi meskipun dia tidak memiliki cukup uang untuk hidup, dia tidak pernah menjadikan mie instan sebagai makanan kesukaan. Tapi Lucas...
"Mie instan tidak baik untuk kesehatan. Kau mungkin saja bisa terkena usus buntu. Jadi sebaiknya berhenti mengonsumsinya. Kau bisa memilih makanan lain sebagai makanan kesukaan."
Mendengar kata-kata Yuqi, Lucas menaikkan alisnya.
"Apa kau mengkhawatirkanku?" Berdasarkan kata-kata Yuqi, dia menduga Yuqi sedang mengkhawatirkan kesehatannya.
Yuqi hampir tersedak liurnya mendengar pertanyaan Lucas. Dia mengkhawatirkan Lucas? Itu jelas tidak.
"Siapa yang mengkhawatirkanmu? Aku hanya takut jika kau mati, orang-orang akan menuduhku telah meracunimu."
Mendengar kalimat ini, Lucas tidak bisa tidak merasa kaget.
"Kau...." Dia tidak menyangka Yuqi akan mencopy kata-katanya.
"Apa?" Dia berkata seolah-olah tidak tahu apa yang baru saja dia katakan. Meskipun dia tidak bisa melihat wajah, dia bisa menebak bagaimana ekspresi Lucas sekarang.
Lucas hanya mendengus. Entah kenapa, dia merasa sedikit kesal mendengar jawaban Yuqi. Tidak ingin terlalu memikirkan, dia mengambil makanan dan langsung memasukkannya ke dalam mulut. Moodnya tiba-tiba berubah. Dia merasa lebih baik setelah memakan masakan Yuqi. Dia kemudian melanjutkan makan tanpa bersuara.
