Setelah satu tahun berlalu, tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Lucas Wong. Dia awalnya adalah pria yang murah senyum. Dengan wajahnya yang begitu tampan, banyak wanita yang menyukainya, tapi sayangnya dia selalu menolak mereka de...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
....
Setelah memikirkan perkataan Kun, akhirnya Yuqi memutuskan untuk mendatangi apartemen Lucas. Kakinya sebenarnya begitu berat untuk melangkah ke tempat itu. Mengingat bagaimana Lucas tidur dengan wanita lain, itu membuat dadanya sesak. Tapi memikirkan kembali perkataan Kun, dia mau tidak mau mendatangi tempat Lucas. Dia juga sebenarnya mencemaskan pria itu. Dia tahu Lucas sangat sulit untuk makan dan memiliki riwayat penyakit magh, jadi dia takut terjadi sesuatu padanya.
Sampai di depan apartemen Lucas, dia ragu untuk menekan bel. Tapi pada akhirnya dia melakukannya juga.
Ding dong. Satu kali dia menekan tapi tidak ada tanggapan. Dia mencoba untuk kedua kali, tapi hasilnya tetap sama. Hingga akhirnya dia menekan berkali-kali dan hasilnya masih sama. Kemana perginya Lucas? Kenapa tidak ada respon sama sekali? Apakah dia pergi ke luar? Ah, bukankah seharusnya begitu? Dia telah memiliki wanita lain. Dia seharusnya tengah bersenang-senang.
Lihat, betapa bodohnya dia sekarang. Lucas jelas tengah bersenang-senang dan dia malah mengkhawatirkannya. Seharusnya dia tidak pernah mendengarkan kata-kata Kun. Tidak ada gunanya juga mengkhawatirkan Lucas, Jenifer pasti merawat Lucas lebih baik darinya.
Tak ingin terus merasa bodoh, dia memutuskan untuk pergi, tapi baru saja dia membalikkan tubuh, dia mendengar suara benda jatuh yang diikuti suara erangan. Dibandingkan dengan suara erangan terakhir kali, suara kali ini jelas berbeda. Itu terdengar seperti suara kesakitan.
"Lucas.... Apa kau di dalam?" Rasa khawatirnya seketika muncul kembali.
Hening. Tidak ada jawaban. Tapi untuk berhenti merasa khawatir, dia tidak bisa. Dia ingin mengetahui apa yang terjadi di dalam. Siapa yang berteriak? Dia benar-benar penasaran. Dia akhirnya memutuskan untuk membuka pintu menggunakan pin. Tidak menyangka, Lucas tidak mengganti pin. Itu masih menggunakan tanggal lahirnya.
Pintu terbuka. Dia segera masuk. Gelap langsung menyapanya. Begitu dia menekan sakelar, dia dikejutkan oleh barang-barang yang berserakan di mana-mana. Sebagian ada yang hancur. Bahkan sofa terlihat terkoyak. Apa yang telah terjadi? Apakah telah terjadi perampokan? Memikirkan kemungkinan memang seperti itu, dia jelas merasa khawatir. Dia langsung mencari keberadaan Lucas.
"Lucas.... Kau di mana?"
Tidak ada jawaban. Dia terus menyusuri ruangan. Semakin banyak yang dia lihat, semakin khawatir dia.
"Lucas...."
Langkahnya terhenti di depan kamar Lucas. Melihat benda persegi panjang itu, dia ragu untuk membukanya. Dia takut kejadian terakhir kali yang dia lihat terulang kembali. Membayangkan kejadian itu, dia benar-benar tidak sanggup.
Lama dia berdiri di depan kamar Lucas. Dia ragu, tapi dia penasaran. Pada akhirnya, dia memaksakan diri untuk membuka pintu.
Hening, tidak ada apapun di dalam. Tapi dia dikejutkan oleh darah yang mewarnai seprai. Ketika dia hendak mendekati ranjang, tubuhnya tiba-tiba ditarik oleh seseorang. Sepasang lengan kemudian memeluk pinggangnya. Hawa dingin langsung menyelimuti dirinya. Dia merasa separuh musim dingin berada di tubuhnya.
