19

499 103 27
                                    

Dia cemburu

5:06 pm
280421

....

Hari sudah gelap, tapi Lucas belum juga kembali. Dia sudah menghubunginya berkali-kali tapi tidak mendapat respon. Nomornya aktif tapi tidak menjawab. Dia jelas merasa khawatir. Lucas tidak pernah pergi tanpa memberitahunya bahkan tidak memberi kabar.

"Lucas.... Ayolah angkat." Yuqi menelpon dengan penuh harap, tapi hasilnya tetap sama. Hanya suara operator yang terdengar.

Menghela napas. Yuqi menatap layar ponselnya. Ada apa dengan Lucas? kenapa dia belum kembali? Ke mana dia pergi? Berbagai pertanyaan mengisi kepalanya. Dia kemudian teringat kejadian di ruang kesehatan. Apa Lucas marah padanya karena dia tidak membantunya mengobati luka? Atau dia marah karena dia tidak menghawatirkannya?

"Ini semua salahku." Yuqi mengusap wajahnya. "Lucas, aku mengkhawatirkanmu, jadi kembalilah." Saat ini dia hanya memiliki Lucas sebagai orang terdekat. Memikirkan Lucas kemungkinan meninggalkannya, dia benar-benar tidak bisa menerimanya.

....

Di tempat lain, Lucas, dan dua temannya, Kun dan Ten, tengah berada di sebuah bar.

"Katakan. Apa yang membuatmu membawa kami ke mari?" Ten menatap Lucas kemudian menatap ke sekeliling. Tidak biasanya Lucas membawanya ke bar yang cukup terkenal.

"Tidak ada. Hanya ingin mentraktir saja." Lucas menyesap minumnya. Dia kemudian tampak menyerngit.

"Berhenti minum." Kun menarik tangan Lucas yang hendak menuangkan wine. "Toleransimu  terhadap alkohol rendah."

"Biarkan aku minum." Lucas menyingkirkan tangan Kun. Kali ini dia langsung meminum wine dari botolnya. Kun hanya bisa menyerngit melihatnya.

"Bersulang..." Lucas menyentuhkan botol wine pada gelas Ten. Ten menyambutnya.

"Bersulang." Ten kemudian meminum winenya. "Ah...." Dia terlihat begitu menikmati.

"Sekarang katakan. Kau pasti memiliki alasan membawa kami kemari." Ten masih penasaran dengan tujuan Lucas membawanya ke bar.

"Aku katakan itu tidak ada. Sekarang nikmati saja. Minum sepuas yang kau mau. Aku akan membayarnya. Ayo minum." Lucas menuang wine.

Ten mengambil gelasnya. Dia jelas tidak menyia-menyiakan kebaikan Lucas. Dia akan minum sampai puas. Untuk alasan Lucas membawanya ke bar, cepat atau lambat, dia juga pasti akan tahu.

"Kun, ayo minum." Ten menuangkan untuk Kun.

"Tidak. Aku menyetir." Dia berpikir, jika mereka semua mabuk, siapa yang akan membawa mereka pulang? Lagipula, dia tidak terlalu menyukai minum.

"Segelas saja." Ten memaksa. Dia menuangkan wine ke gelas Kun dan menyodorkannya.

"Aku tidak minum." Kun bersikeras.

"Ayolah.... Segelas saja. Hargai Lucas yang telah mentraktir kita."

Kun melirik Lucas, pria itu tampak menyuruhnya minum. Mau tak mau, dia menerima gelas yang Ten sodorkan. Dalam sekali teguk, dia langsung menghabiskan isi gelasnya. Dia menyerngit dan tersadar bahwa wine yang dia minum memiliki konsentrasi alkohol yang cukup tinggi. Jika dia terus meminumnya, mungkin dia akan langsung tumbang.

"Berhenti minum." Dia langsung melarang dua orang untuk minum. Jika mereka terus minum, dalam beberapa menit, mereka akan tidak sadarkan diri. "Ayo kita pulang sekarang."

"Ah.... Biarkan aku minum." Lucas menyingkirkan tangan Kun. Suaranya sudah mulai berbeda. Dia setengah mabuk.

"Benar. Biarkan kami bersenang-senang dulu." Ten meneguk wine. Dia tidak jauh berbeda dari Lucas.

You're My Antidote | Lucas & Yuqi (End) - 你是我的解藥 -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang