Hari ini adalah hari yang sedikit berbeda dari biasanya. Tidak, Taeyong berbohong. Hari ini adalah hari yang benar-benar berbeda dari hari biasanya. Di hari yang cerah ini Taeyong memutuskan untuk makan siang di luar sendirian tanpa ditemani siapa pun. Taeyong memilih restoran sederhana yang menyediakan makanan rumahan yang tidak begitu jauh dari kantornya.
Namun, siapa sangka Jaehyun berada di sana bersama dengan ayahnya?
Jadilah mereka makan siang bersama. Taeyong merasa sangat canggung sekarang. Dia belum pernah bertemu dengan ayah Jaehyun jika tidak menyangkut pekerjaan. Tidak, ayah Jaehyun bukan tipe mertua yang galak dan menyeramkan, beliau bahkan sangat baik. Contohnya sekarang, bukan mengurusi perut sendiri terlebih dahulu, ayah Jaehyun mendahulukan Taeyong, memastikan dia memakan makanannya dengan baik baru setelah itu menikmati makanannya sendiri.
Sampai akhirnya ayah Jaehyun pamit karena memiliki janji temu dengan temannya. Tinggalah Taeyong dan Jaehyun, makan dalam keheningan juga kecanggungan.
"Bagaimana hari ini, Taeyong-ssi? Apa Nyonya Gu masih datang dan mengganggumu?"
Taeyong melirik Jaehyun dan menggeleng. "Tidak atau setidaknya belum lagi."
Setelah itu kembali hening. Hanya ada suara sendok dan sumpit yang sesekali berbenturan dengan piring. Mata Taeyong seperti biasanya mencuri pandang diam-diam.
Sepertinya Jaehyun tidak akan mengajaknya bicara lagi. Taeyong rasa ini gawat. Makanannya baru habis separuh dan jika keadaannya terus begini, Taeyong rasa dia lama-lama akan muntah karena kecanggungan yang begitu mengganggu ini.
"P-pekerjaanmu... lancar?"
Taeyong langsung merutuki dirinya sendiri dalam hati. Jaehyun lulusan Harvard, cum laude pula, tidak mungkin ada gangguan berarti untuk suaminya ini.
"Sejauh ini lancar. Terima kasih sudah bertanya."
Lesung pipi pria itu menambah rasa bersalah Taeyong. Taeyong bertanya bukan karena peduli, tapi untuk sedikit mencairkan suasana, tapi sepertinya Jaehyun berpikir sebaliknya.
"O-oh, bagus kalau begitu."
"Apa setelah ini Taeyong-ssi masih ada pekerjaan?"
Taeyong mengangguk dan desahan kecewa adalah apa yang Taeyong dapatkan dari Jaehyun. Taeyong berusaha memproses, jadi Jaehyun bukan hanya basa-basi? Pria ini ingin mengajaknya melakukan sesuatu atau pergi ke suatu tempat?
"Sayang sekali, besok Taeyong-ssi berulang tahun, tapi aku tidak tahu hadiah apa yang harus kuberikan. Tadinya aku ingin mengajak Taeyong-ssi untuk memilih hadiahnya sendiri, tapi ternyata hari ini tidak bisa ya? Bagaimana dengan besok?"
Otak Taeyong masih berusaha memproses.
Besok ulang tahunnya? Berarti besok pernikahan ini memasuki bulan ketujuh? Jaehyun ingin membeli hadiah untuknya?
Tunggu...
TAEYONG BAHKAN TIDAK TAHU KAPAN ULANG TAHUN JAEHYUN!
Mata Taeyong terbelalak dan tanpa disadari menatap Jaehyun horror. Hatinya terus merutuki dirinya. Bagus, Lee Taeyong, kau benar-benar sudah habis! Wajahmu sudah tidak bisa ditampilkan di depan pria ini! Tidak tahu malu!
"Taeyong-ssi?"
Taeyong berdeham seraya menggerakkan tangannya untuk menutupi wajahnya dari pandangan Jaehyun.
"Apa ada yang salah?" Jaehyun bertanya dengan khawatir.
Ya, ada! Diri ini salah, benar-benar salah!
"H-hadiah... tidak perlu memberikannya." Taeyong mengintip wajah Jaehyun dari sela jari-jarinya. Pria itu tampak tidak terima.
"Tidak bisa. Ini adalah ulang tahunmu, sebagai seorang suami aku harus memberikan sesuatu." Balas suaminya itu.
Taeyong menurunkan tangannya perlahan, kemudian menatap Jaehyun dengan tidak enak. "K-kalau begitu... b-beri tahu aku ulang tahunmu terlebih dahulu."
Jaehyun tampak bingung untuk sesaat, tapi senyumnya mengembang tak lama kemudian. "Ulang tahunku di hari Valentine."
Hari Valentine?
Taeyong membatu.
Itu sudah lewat jauh sekali!
Mulut Taeyong terbuka tanpa disadari. Sekarang dia tampak seperti seseorang yang nyawanya melayang pergi dari tubuhnya.
"Hm? Taeyong-ssi, ada apa lagi?"
Setelah tersadar dari serangan kejutnya, Taeyong hendak berbicara, tapi dia tersedak liurnya sendiri. Dia salah tingkah hingga kembali mempermalukan dirinya sendiri lagi. Bagus, bagus sekali.
"Minum dulu, Taeyong-ssi." Jaehyun mengisi gelas Taeyong dan memberikannya.
Taeyong menghabiskan air mineral itu dengan cepat. Setelah itu, dengan ekspresi menyesal, dia berbicara pada Jaehyun. "Um, m-ma... m-maaf... maaf karena tidak merayakan ulang tahunmu... juga untuk yang lainnya."
Gengsinya yang menjulang setinggi langit berhasil Taeyong runtuhkan. Jaehyun sudah terlalu banyak memberikan tanpa menerima apa pun darinya, hanya sekadar minta maaf untuk apa yang tidak pernah dilakukannya pantas untuk Taeyong lakukan.
"Untuk apa minta maaf? Taeyong-ssi tidak melakukan kesalahan apa pun. Itu hanya karena ketidaktahuan, wajar saja."
Pria ini... sungguh.
"B-besok ayo pergi bersama. A-apa kau bebas pukul tujuh malam? Kita... kita bisa pergi ke mall."
Berbeda dengan Taeyong yang gugup, senyum Jaehyun semakin mengembang, membuat lesung pipinya semakin dalam. "Ya, jadwalku kosong pukul tujuh malam besok. Aku akan menjemputmu."
Sudah 181 hari mereka menikah, tapi ini adalah kali pertama mereka berinteraksi selama ini. Besok bahkan akan menjadi kali pertama mereka pergi bersama-sama ke mall.
Taeyong menjauhkan mangkuknya dan meletakkan sendoknya. "Aku sudah selesai."
Jaehyun melirik mangkuk yang Taeyong jauhkan, kemudian mengangguk-angguk kecil. "Akan kuantar kau kembali ke kantormu."
"A-ah, tidak perlu. Kau harus putar balik jika mengantarku. Aku berjalan kaki ke sini, jadi aku berjalan kembali saja."
"Kalau begitu, kita akan berjalan bersama ke kantormu. Aku lupa aku ke sini menggunakan mobil ayah, sepertinya ayah juga lupa."
Kekehan pria itu menggelitik perut Taeyong. Senyum yang biasanya membuat Taeyong malu atau merasa bersalah kini tampak bodoh. Taeyong berusaha menahan tawanya. Benar, tidak ada manusia yang sempurna. Jung Jaehyun hanya hampir semourna.
"Baiklah, kita jalan bersama. Nanti akan kuminta Lee Biseo mengantarmu ke kantormu."
--
Ulang tahun mereka ngikut ulang tahun asli. Jadi, mereka nikahnya tanggal 1 Januari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ocean Deep [JaeYong] ✓
Fanfiction✨A Story by Z✨ Mungkin jika Taeyong sudah tidak bisa menahan malunya hingga ingin bercerai dengan pria yang hampir sempurna ini, alasan atas gugatannya adalah "Rasa malu akibat memiliki suami yang serba bisa." ▶️JaeYong ▶️NCT ⚠️BxB [210823] #3 in j...