Sudah memasuki musim gugur. Udara terasa lebih dingin dari musim panas dan akan terus menjadi lebih dingin seiring berjalannya waktu. Karena itulah, Taeyong membereskan isi lemarinya. Semua pakaian hangat dia pindahkan ke bagian yang sering dia jangkau dan pakaian-pakaian yang tipis dia pindahkan ke bagian yang jarang dia jangkau, beberapa Taeyong singkirkan karena dia pikir dia tidak menginginkannya lagi.
"Taeyong-ssi, apa kau sudah selesai?"
Taeyong menoleh dan menatap Jaehyun yang berdiri di depan pintu walk in closet-nya. Pria itu memakai apron merah muda yang selalu dia pakai ketika memasak.
Apron itu Taeyong yang beli ketika dia bertekad untuk mencoba memasak dan berakhir dengan hampir membakar rumah. Taeyong membelinya karena Taeyong pikir akan lucu jika dia memakainya, tapi ternyata apron itu berakhir di tubuh Jaehyun. Beruntung sekali Jaehyun masih bisa mengikat tali apron itu meskipun sedikit sulit karena lingkar tubuh pria itu lebih besar dari lingkar tubuh Taeyong.
Jaehyun adalah pria yang sangat maskulin sebenarnya, Taeyong sering kali merasa bersalah setiap kali melihat apron merah muda itu melingkari tubuh suaminya. Mungkin setelah dia selesai dengan urusan rumah, dia akan pergi untuk membeli apron berwarna hitam.
"Sebentar lagi."
"Kalguksunya ada di meja makan. Aku ada di kamarku jika Taeyong-ssi memerlukan sesuatu."
"Tidak makan bersama?"
Jaehyun menggeleng. "Aku masih harus membersihkan kamarku. Aku akan makan nanti, Taeyong-ssi lebih dulu saja."
Taeyong menutup kardus di sampingnya dan bangun dengan cepat. "Aku akan membantumu."
"A-ah, tidak—"
"Aku memaksa." Taeyong menatap Jaehyun dengan keinginan kuat.
Jaehyun tampak bingung, tapi pria itu tidak menolak, jadi Taeyong melangkah keluar untuk masuk ke kamar Jaehyun.
Ada yang ingin Taeyong temukan di kamar Jaehyun. Beberapa hari yang lalu, Taeyong melihat seseorang memberikan sesuatu kepada Jaehyun. Taeyong sedang berkunjung ke kantor Jaehyun karena memiliki sebuah urusan dengan ayah mertuanya. Ketika dia berurusan dengan resepsionis, seorang wanita menitipkan sebuah paper bag untuk Jung Jaehyun.
Sungguh wanita yang begitu cantik. Kulitnya seputih salju, bibirnya semerah ceri, wajahnya begitu anggun bak salju di musim dingin.
Taeyong ingin tahu apa yang diberikan oleh wanita itu kepada suaminya. Bukan apa, bagaimana jika itu adalah baramg yang jelek, atau berbahaya, atau tidak pantas untuk Jaehyun? Taeyong harus menyingkirkannya.
Paper bag itu berwarna putih, seharusnya terlihat mencolok di kamar yang didominasi warna hitam ini. Namun, Taeyong tidak bisa menemukannya. Mungkin Jaehyun sudah membukanya? Lalu bagaimana Taeyong menemukannya jika seperti itu?
Taeyong yang membersihkan action figure koleksi Jaehyun dari debu melirik Jaehyun yang membersihkan rak buku. Apa akan aneh jika dia bertanya? Taeyong rasa tidak. Dia adalah pasangan Jaehyun, tidak perlu ada yang ditutupi di antara mereka bukan?
"Jaehyun-ssi, ekhm, apa... kau menerima sesuatu beberapa hari belakangan ini?" Taeyong bertanya tanpa menoleh, mencoba membuat percakapan ini tidak tampak seperti direncanakan.
"Menerima? Hm..., oh! Ya, aku menerima sesuatu kemarin. Ada apa?"
Taeyong menoleh begitu cepat, matanya membulat dan tampak sedikit berbinar. "Benarkah? Apa itu?"
Jaehyun bangun, masuk ke dalam walk in closet-nya, dan keluar dengan sebuah jaket kulit tidak lama kemudian. Taeyong menatap jaket itu dengan tatapan aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ocean Deep [JaeYong] ✓
Fiksi Penggemar✨A Story by Z✨ Mungkin jika Taeyong sudah tidak bisa menahan malunya hingga ingin bercerai dengan pria yang hampir sempurna ini, alasan atas gugatannya adalah "Rasa malu akibat memiliki suami yang serba bisa." ▶️JaeYong ▶️NCT ⚠️BxB [210823] #3 in j...