T-4.5

1.6K 241 22
                                    

Awalnya Taeyong pikir mereka hanya akan berkeliling sebentar, mungkin paling lama setengah jam. Namun, sudah satu jam mereka berkeliling dan belum ada tanda-tanda bahwa mereka akan berhenti.

Setiap kali dia berulang tahun, biasanya tidak ada yang memintanya untuk memilih hadiahnya sendiri. Teman-temannya akan memberikan apa pun yang mereka ingin berikan kepada Taeyong, tidak jarang juga mereka akan mengirim "bahan mentah"nya kepada Taeyong. Jadi, ketika diminta untuk memilih, Taeyong kebingungan.

Ditambah, Taeyong ingin mencari hadiah untuk Jaehyun. Taeyong juga ingin memberi tahu Jaehyun untuk memilih sesuatu, tapi semua kata-kata yang dia rangkai di kepalanya tidak bisa dia keluarkan.

"Masih belum ada yang menarik perhatian?"

Taeyong melirik Jaehyun dan menggeleng. "Bingung."

"Tidak apa, gunakan waktumu."

Mereka melangkah beriringan, sampai sesuatu menarik perhatian Taeyong. Taeyong melangkah cepat memasuki satu toko dan berhenti di depan barang yang menarik perhatiannya.

"Kau ingin ini?"

Taeyong mengangguk.

"Yang mana?"

Taeyong menunjuk kedua boneka. "Keduanya. Boleh?"

"Tentu saja boleh."

Karena tidak bisa dimasukkan ke dalam plastik dan memang tidak ada plastik dengan ukuran sebesar kedua boneka tersebut, Taeyong dan Jaehyun berakhir dengan berjalan beriringan dengan membawa boneka itu.

"Kupikir Taeyong-ssi akan memilih sesuatu yang lain."

Mendengar perkataan tersebut, wajah Taeyong perlahan-lahan memanas. Jika mereka tidak berada di tempat umum, Taeyong pasti sudah berlari menjauh dari Jaehyun untuk menyembunyikan wajahnya. Namun, karena Taeyong masih tahu malu, dia hanya memalingkan wajahnya dari Jaehyun. "Aku ingin ini."

"Ah, aku tidak bermaksud menilai. Maaf, maaf."

Karena sudah mendapat yang diinginkan, Taeyong hendak melangkah masuk ke lift, tapi Jaehyun menahannya.

"Lebih baik kita makan sebelum pulang. Aku tidak membuat apa pun untuk makan malam."

Taeyong hanya menurut.

"Oh iya, apa kau menyukai sup rumput laut pagi tadi? Aku lupa mencicipinya, aku harap tidak kekurangan atau kelebihan garam."

Taeyong berdeham pelan sebelum menjawab, "Itu enak."

"Syukurlah kalau begitu."

Taeyong melirik Jaehyun. Pria itu sungguh tampak lega.

"Itu... boneka yang kau pegang," Taeyong menunjuk boneka Brown yang Jaehyun bawa dengan dagunya. "itu untukmu."

Jaehyun memandangi boneka yang dia bawa, kemudian terkekeh. "Kau ingin pasangan ini karena ingin memberikan satu kepadaku? Terima kasih."

"Hm."

"Boleh aku tanya kenapa?"

Mata Taeyong yang sebelumnya melirik Jaehyun diarahkan ke arah lain, kemana pun itu asalkan bukan Jaehyun. "H-hadiah tujuh bulan pernikahan."

"Namun, Taeyong-ssi. Boneka ini... ini dibayar menggunakan uangku?"

Taeyong berjengit mendengar itu, kemudian terbatuk.

YA TUHAN! ITU BENAR!

Tidak ada lagi... tidak ada lagi wajah untuk Taeyong. Semuanya habis, habis, dan habis, tidak ada yang tersisa. Bahkan Taeyong tidak bisa membalas, karena yang Jaehyun katakan memang benar!

Ocean Deep [JaeYong] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang