"Apa? Sekarang?"
Orang yang menghubungi Taeyong di seberang sana meminta maaf berkali-kali. Taeyong menghela nafasnya kasar seraya mengusap wajahnya.
"Baiklah, aku mengerti. Beri tahu wanita itu aku akan sampai dalam tiga puluh menit."
Taeyong memutuskan sambungannya. Istri Jaehyun itu bergerak cepat mendekati lemari dan memilah-milah baju yang kiranya layak dipakai untuk mengatasi wanita paruh baya yang menyusahkan.
"Hm? Kau akan pergi? Ini hari Minggu."
Taeyong menoleh kepada Jaehyun yang berdiri di ambang pintu kamarnya. Sepertinya Jaehyun sedang membereskan kamarnya, pria itu membawa box dengan berbagai benda yang ada di kamarnya.
"Nyonya Gu dari Gu Enterprise menyusahkan orang-orangku."
"Hm? Wanita paruh baya yang bersikeras mengajukan kerja sama dengan Crown Group?"
"Dia sudah tahu dia tidak bisa memilikinya, tapi tetap menyalak seperti anjing karena butuh uang." Taeyong berdecak. Tangannya bergerak untuk membuka kaos yang dipakainya.
"Hm, Crown Group adalah perusahaan yang kuat, tentu saja dia menginginkan keuntungan."
Taeyong hendak membalas, tapi kemudian dia menyadari bahwa ada yang salah.
Matanya terbelalak.
DIA MEMBUKA PAKAIAN DI DEPAN JAEHYUN!
Dengan cepat Taeyong berlari dan menendang pintu kamarnya. Wajahnya sepanas air mendidih dan rasa malunya sudah melebihi banyaknya air laut yang ada di Bumi.
"LEE TAEYONG GILA! BAGAIMANA BISA KAU TIDAK TAHU TEMPAT?!" Taeyong menjambak rambutnya sekeras yang dia bisa. Mulutnya terus bergerak menghina dirinya sendiri, sementara tangannya bergerak untuk mengganti pakaiannya.
Ketika dia sudah siap, Taeyong berdiri di depan pintu kamarnya dengan jantung yang berdebar cepat. Gila, dia gila karena malu.
"Baiklah, Lee Taeyong, keluar seolah tidak ada yang terjadi." Taeyong berbisik kepada dirinya sendiri. Dengan tangan yang sedikit gemetar, Taeyong menekan daun pintu perlahan. Derit pintu membuat Taeyong semakin gugup.
"Aku akan mengantarmu."
"WAAA!"
Taeyong nyaris terjerembap ke belakang karena Jaehyun yang tiba-tiba muncul di depannya. Tangannya memegangi dadanya sedangkan matanya menatap Jaehyun seolah Jaehyun adalah setan yang ada di film horror.
Berbeda dengan Taeyong, Jaehyun berdiri dengan damai seraya menunjukkan kunci mobilnya kepada Taeyong.
"J-jangan mengejutkanku seperti itu."
"Maaf." Jaehyun tersenyum dan menggoyangkan kunci di tangannya. "Ayo."
Ini adalah kali pertama Jaehyun mengantarkan Taeyong. Sebelumnya, Taeyong selalu mengendarai mobilnya sendiri walaupun Jaehyun menawarkan diri untuk mengantar Taeyong berhubung kantor mereka searah.
Taeyong mengekori Jaehyun. Namun, dia membuka pintu penumpang belakang ketika Jaehyun membukakan pintu penumpang depan. Taeyong tidak bisa duduk di sebelah Jaehyun, tidak bisa sama sekali. Pasti akan canggung.
Jaehyun menutup pintu yang tidak disambut Taeyong dan masuk ke dalam.
"Sudah pakai sabuk pengaman?"
"Hm."
"Baiklah, kita berangkat."
Taeyong mengangguk. Jaehyun menginjak pedal gas, mobil keluar dari garasi yang otomatis terbuka dengan perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ocean Deep [JaeYong] ✓
Fiksi Penggemar✨A Story by Z✨ Mungkin jika Taeyong sudah tidak bisa menahan malunya hingga ingin bercerai dengan pria yang hampir sempurna ini, alasan atas gugatannya adalah "Rasa malu akibat memiliki suami yang serba bisa." ▶️JaeYong ▶️NCT ⚠️BxB [210823] #3 in j...