"No siren did ever so charm the ear of the listener as the listening ear has charmed the soul of the siren."
My blood, sweat, and tears
My last dance too
Take it all away"Grand Prince of Celestine." Panggil sebuah suara ketika Seokjin berjalan menuju perpustakaan kerajaan dan menengok ke belakang mendapati salah satu kerabat jauhnya yang datang dengan senyum sunshine-nya.
"Duke of Nancekivell." Sapa Seokjin melihat, Hoseok, atau yang dikenal sebagai Duke Hacaud of Nancekivell.
"Salam hormat Yang Mulia, Grand Prince Orelia" ujar Hoseok sambil mencium telapak tangannya sebagai salam hormat.
"Kau tak perlu memberi salam hormat sebegitunya. Aku bukan Grand Duke."
"Tapi bagaimana lagi, Pangeran menjadi salah satu 'pemandangan' yang paling ingin dilihat oleh para tamu-tamu ada disini." jawab Hoseok,
Lagi-lagi dengan godaan khasnya.
Seokjin hanya bisa tersenyum dan mempersilahkan Hoseok untuk menemui pamannya, yang merupakan Grand Duke of Celestine.
Celestine adalah salah satu kerajaan terbesar di wilayahnya. Sesuai namanya, kerajaan mereka berarti "from the heavens" yang bukan hanya membuat mereka dikaruniai tanah yang makmur tapi juga keturunan mereka diberkahi oleh wajah-wajah yang rupawan.
Salah satunya ialah Seokjin.
Seokjin yang lebih dikenal dengan nama lengkap bangsawannya, Grand Prince Orelia Kahen of Celestine adalah anak tunggal dari mendiang sang ayah, Grand Duke Genevieve of Celestine dan ibunya, Grand Duchess Jesse of Celestine atau yang sebelumnya dikenal sebagai Lady Jesse of Kahen. Orang tuanya meninggal akibat kapal yang mereka pakai dibajak oleh perompak laut.
Seokjin menghabiskan waktunya dalam kesendirian dan kesedihan yang mendalam, terlebih mengetahui bahwa pamannya sendiri yang menginisiasi kepergian sang orang tua untuk bekerja sama dengan kerajaan Nancekivell.
Meski Seokjin tidak memiliki bukti, ia tahu dalam lubuk hati terdalam pamannya, ia begitu senang karena tidak ada lagi yang menghalangi jalannya menuju tahta kakeknya, King of Celestine.
Hoseok sendiri merupakan kawan akrab sepupunya, Namjoon, atau yang lebih dikenal dengan Grand Prince Navan of Celestine. Seokjin tidak pernah akrab dengan sepupu dan teman-temannya, namun ia mendengar berita burung bahwa sepupunya sedang menginisiasi untuk menyingkirkannya dari tahta kerajaan.
Mendengar itu membuat Seokjin tergelak.
Seokjin tidak butuh tahta dan kuasa setelah kebahagiaan utamanya direngut oleh istana yang penuh 'drama' ini.
Seperti drama ketika sang kakek berulang tahun dan merayakan pesta besar seperti ini. Seluruh bangsawan dan tamu dari kerajaan lain diundang untuk merayakan ulang tahun kakeknya yang sudah genap berumur delapan puluh lima tahun itu.
"Grand Prince, jika berkenan maukah anda berdansa dengan saya?" salah satu sapaan menghampiri Seokjin, Yoongi, Duke Yvon of Maginhard. Salah satu teman dekat Namjoon juga.
"Tentu saja." Jawab Seokjin sopan meski sedikit bingung karena seharusnya para Duke mengajak berdansa para Lady atau Princess yang ada disini.
"Terakhir kita bertemu sepuluh tahun yang lalu dari pangeran sudah tumbuh sebesar ini." ujar Yoongi disela-sela dansa mereka.
"Maksudmu saat aku berumur tujuh tahun, menangisi pemakaman kedua orang tuaku?" tanya Seokjin sarkas membuat Yoongi tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lux Brumalis [COLLECTION FESS]
أدب الهواةSekumpulan one-shot dari berbagai pairing Jin Harem aka Namjin, Yoonjin, 2Seok, Jinmin, Taejin, dan Kookjin dalam rangka merayakan dan mengapresiasi BTS sekaligus merayakan hari ulang tahun Healing Sigma. Semua prompt/ide merupakan hasil dari para s...