04. Taejin: Janus

454 58 9
                                    

"Nobody's gonna take you away from me. Not even me, see? I'll kill me before that happens."

You in danger.

"...kamu... kamu mengoleksi tubuh orang lain..." ucapan Chulsaeng menatap bengis sekeliling 'ruang kerja' pria yang ada dihadapannya ini.

Han Jugeum menerima pernyataan itu dengan anggukan.

"...apakah ini alasan kamu ingin memiliki tubuhku?" tanyanya dan Jugeum mendekat, menyandarkan kedua tangannya di bahu Chulsaeng.

"Aku ingin melakukan banyak hal pada tubuhmu, tapi itu bukan salah satunya..."

"Kau sudah gila..." rutuknya tepat di hadapan Jugeum yang tersenyum lalu mengecup keningnya.

"Aku memang gila. Tapi yang lebih gila adalah dunia ini yang menolak untuk membiarkanku bersamamu." bisik pria tersebut diakhiri dengan sapuan saliva di daun telinganya.

Chulsaeng tak pernah merasa semenjijikkan sekaligus sebenci ini pada seseorang dan,

Dirinya sendiri.

Jimin menutup buku komik tersebut dan melihat Seokjin yang juga menatapnya.

"Aku tidak tahu harus membenci Chulsaeng atau terangsang karena tingkahnya." jawab Jimin kemudian dihadiahi lemparan bantal sofa dari Seokjin yang dihadiahi kekehan kecil oleh si pecinta mochi tersebut.

Jimin, chief editor di Hybe Publishing & Press, adalah orang yang menemukan indie webtoon milik Kim Seokjin. Dengan nama pena Jjan, pemuda itu membuat komik daring pertamanya berjudul Janus: The Birth of Turmoil. Cerita bergenre Psychological Crime dan Mystery tersebut berpusat pada dua tokoh karakter bernama Man Chul Saeng dan Han Ju Geum. Chulsaeng merupakan seorang reporter dan wartawan untuk surat kabar nasional. Ia biasanya meliput untuk kolom politik dan pemerintahan, namun suatu hari atasannya menyuruh untuk meliput untuk kolom kriminal karena reporter yang biasanya meliput memutuskan untuk pensiun.

Disaat pencarian beritanya, ia bertemu dengan Jugeum. Seorang forensic psychologist yang biasanya menjadi sumber wartawan sebelumnya yang sering mendapat tawaran untuk mewawancarai para kriminal yang berada dibawah penyidikannya. Yang tak keduannya sangka mereka berdua memiliki bentuk tubuh dan wajah yang sama namun dengan sifat yang berbeda untuk menangkap Janus, pembunuh berantai yang saat itu menggemparkan Seoul. Kebenaran akan terbuka seiring semakin dalamnya hubungan keduanya.

Premis tersebut membuat Jimin segera berusaha menjangkau sang penulis yang rupanya sudah banyak menerima tawaran dari berbagai penerbit lainnya namun untungnya Jimin berhasil meyakinkan Seokjin dan kini karya awal Seokjin bukan hanya diterbitkan secara daring namun juga dicetak dan berjejer di rak buku best seller.

Seokjin sudah menamatkan dua buku yaitu, Janus yang pertama dan yang kedua adalah Janus: The Death of Doomsday, lalu sedang penulisan untuk triloginya sekaligus penutupan Janus yang terakhir, Janus: The Gate of Passages, yang skenarionya baru saja dibaca oleh Jimin.

"Jadi bagaimana, apa kau suka ceritanya?"

"Sangat hyung. Hingga detik ini aku masih saja berkontemplasi antara menginginkan Jigeum mati atau geumsaeng endgame." ujar Jimin yang dibalas Seokjin dengan memutar bolanya malas.

"Oh ya, kebetulan di kantor kami ada webtoonist intern yang baru saja diterima. Namjoon bilang bahwa ia mungkin cocok dipakai untuk jadi asistenmu hyung." ujarnya Jimin mengeluarkan sebuah file map berisi biodata orang yang tengah mereka bicarakan.

Lux Brumalis [COLLECTION FESS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang