02. Namjin: Julienne Cut

480 49 2
                                    

"The most indispensable ingredient of all good home cooking: love for those you are cooking for."

Is this love
Is this love

Sometimes I know
Sometimes I don't

"Kim Nam Joon!" sapaan suara tersebut membuat Namjoon terbangun dengan senyum tersungging melihat bagaimana hyung tertua mereka sudah datang ke kamarnya sambil membuka gorden panjang tersebut.

Cahaya matahari melesak masuk ke dalam nuansa kamarnya, menyinari beberapa koleksi KAWS miliknya yang masih tersisa di kamar (karena sebagian ia taruh di studionya).

Namun diantara semua pemandangan yang paling indah,

Seokjin dalam balutan pajama RJ favoritnya tetap yang paling memikat mata.

"Pagi Seokjin hyung~" salam pagi Namjoon dengan rambut kasurnya membuat si yang paling tua terkikik geli.

"Pulang malam lagi heh?" balas Seokjin sambil menangkup wajah pemuda itu ringan, mengecek ruam-ruam kelelahan yang terpatri di wajah pemuda itu.

Lesung pipit itu menguar diselingi nada tawa pagi yang kecil, memastikan hyung kesayangannya itu tak perlu khawatir berlebihan.

"Aku hanya menghabiskan waktu di studio dan merawat bonsai hyung...aku melakukannya dengan girang." jawab Namjoon yang tentunya tidak diterima mentah-mentah begitu saja.

Kekasihnya itu memiliki kebiasaan untuk mengurus semua sendiri hingga lupa mengurus dirinya sendiri.

Bahkan bisa dibilang dirinya keras dengan dirinya sendiri.

Semua anggota memuji kemampuan Namjoon untuk memimpin tim mereka. Menjadi seorang pemimpin memiliki banyak tekanan. Seokjin mengakui betapa sulitnya untuk selalu memikul tanggung jawab itu, dan dia mengagumi kemampuan pemuda pecinta alam itu untuk melihat ke belakang dan merenungkan segalanya secara sendiri.

Tapi tentu saja Seokjin tahu bahwa terkadang, profesionalisme seorang Kim Nam Joon membuatnya tidak boleh untuk terlihat lemah atau bergantung pada orang lain.

"Jika aku tahu bahwa kepulanganku alih-alih mendapat ciuman pagi malah kerutan kening di wajah malaikatku satu ini, maka lebih baik diriku tak pulang sekalian." perkataan Namjoon membuat Seokjin mencubit pipi laki-laki itu gemas.

"Tak ada ciuman pagi untuk orang yang pulang diatas jam dua pagi."

"Kalau begitu lebih baik kuminta sendiri." dan dengan demikian Namjoon menarik pinggang ramping tersebut untuk mendekat, memagut bibir yang ia rindukan.

The next lyrics, um
What should I write, um

Too many words circle around me
But none of them feel how I feel

Namjoon mengalami writing block paling lama yang paling ia pernah alami sebelum-sebelumnya.

Namjoon menghela nafas sambil memandang layar komputernya yang masih menampilkan statis yang sama.

Ia berencana untuk membuat lagu pertama yang sepenuhnya direkam dalam bahasa Inggris. Menyadari bahwa mereka harus mencoba sesuatu yang baru, sekaligus untuk memenuhi keinginan mereka untuk bisa masuk dalam Grammy.

Namun semua sulit untuk dilakukan sendiri.

Pada akhirnya, agensi meminta David Stewart dan Jessica Agombar untuk menulis lagu tersebut dan diproduksi oleh Stewart langsung.

Lux Brumalis [COLLECTION FESS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang