03. 2Seok: Equidistant

338 44 10
                                    

"I have been made to protect you. Even in death, I will find a way."

I think I've lost

"Your highness!" sapaan penuh ceria itu menghampiri Seokjin. Kawannya sejak kecil, Jeon Jungkook, panglima kerajaannya sekaligus yang memimpin resimen penaklukan selama tiga bulan lamanya dan kembali membawa kemenangan.

"Jung—kau kembali dengan selamat?" Seokjin menahan rasa gembiranya secepat ia menanyakan kondisi sang panglima.

"Aku baik pangeran! Seperti yang kau lihat, pasukan kita tak mengalami 'keguguran' dan kembali hanya dengan membawa kebanggaan untuk Meridian!" lapor sang panglima semangat.

"Kerja yang bagus Sire. Kau bisa kembali melapor pada your majesty." jawab Seokjin kemudian menghilang entah kemana meninggalkan Jungkook dengan perasaan campur aduk.

Meridian.

Merupakan salah satu kerajaan di bagian utara Terra, sebuah kontinen yang memiliki beberapa pulau didalamnya yang masih belum terjamah maupun terokupasi kerajaan lain.

Meridian adalah kerajaan terbesar yang menganut paham Cartesian. Sebuah paham religius yang menjadi landasan idiil bagi kerajaan tua tersebut dalam setiap aspek kehidupan. Baik dari segi ekonomi, sosial, hukum, hingga politik.

Salah satu filosofi Cartesian adalah,

Manusia harus tahu bahwa emosi dapat memainkan peran penting dalam kehidupan. Maka setiap orang yang menunjukkannya pasti akan menemui dua takdir. Antara ia memainkan emosi orang lain, atau emosinya yang dipermainkan orang lain.

Hal itulah yang menyebabkan setiap anggota kerajaan, sangat jarang mengekspresikan emosinya terhadap hal yang mereka suka maupun tidak sukai.

Semua nampak statis.

Semua terlihat dalam kontrol.

Semua harus terlihat, sempurna.

Seokjin pun, kalah dalam kesempurnaan tersebut.

You look angry
Now it's game over over over

Seokjin adalah pemuda yang periang.

Dulu.

Seokjin adalah remaja manis yang hobinya menyelinap ke dapur umum untuk mencuri kue-kue manis.

Dahulu.

Seokjin adalah anak laki-laki yang gemar membaca novel picisan di malam hari membayangkan kisah romansanya sendiri.

Saat sebelum semuanya berubah.

Saat ia berumur tujuh tahun, pasukan penakluk datang membawa jasad kakak laki-lakinya pulang.

Tidak ada tangis.

Tidak ada histeris.

Hanya sang ayah bersama kanselirnya datang ke kamarnya memberikan perintah baru.

"Pangeran, kau akan diangkat menjadi putra mahkota menggantikan kakakmu."

Sekian.

Seokjin tak diberi waktu untuk berduka.

Tak diberi waktu merenungi beban berat yang harus dipikul oleh seorang anak berumur tujuh tahun.

Bukan hanya sampai disitu.

Di umurnya yang kelima belas, selayaknya ritual coming of age di kerajaan, Seokjin mengunjungi Cartogral, tempat ibadah para pemeluk Cartesian. Pemimpin ritual seorang Compasser, yang mana juga pemimpin agama tersebut akan mentahbis para remaja ini sekaligus meramal posisi mereka.

Lux Brumalis [COLLECTION FESS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang