01. 2Seok: Center Floor

636 79 9
                                    

"This is why the idea of finding love across the dance floor endures – symbolizing that, when we know the true rhythm of our heart, we know the other."

In my blue dreams,
I want to put you in.

"Hyung! Hyung! Aku diterima di Seoul National University hyung! The SNU!" suara girang dari arah pintu masuk mengagetkan Seokjin yang tengah merajut syal di sofa ruang tamu. Suara girang itu datang dari flat-matenya.

Kim Seok Jin, pemuda pengangguran yang lumpuh total itu tersenyum mengetahui orang yang menyewa satu apartemen bersamanya ini, Park Ji Min, pemuda berusia delapan belas tahun yang baru saja lulus SMA dari Korean Arts High School.

"Selamat Jimin-ah, kamu sebentar lagi akan punya banyak teman baru!" ujar Seokjin.

'Lalu meninggalkanku' batin Seokjin dalam hati namun Jimin yang sudah enam tahun bersama pemuda ini tahu segalanya apa yang dipikirkan Seokjin.

"Siapa bilang aku akan tinggal di asrama? Aku akan tetap bersama hyung!"

"Tapi...jarak apartemen kita ke kampusmu lumayan jauh Jimin-ah..." balas Seokjin.

"Anni! Kita akan cari apartemen atau tempat kosan baru hyung! Hyung harus tetap bersamaku!"

"Seokjinnie hyung! Hyung harus tetap bersamaku!"

Ah, sekelebat ingatan yang Seokjin tak tahu darimana asalnya.

Kim Seokjin, pemuda yang kini menginjak usia dua puluh tujuh tahun tersebut mengalami kecelakaan saat bus tour yang ia tumpangi bersama teman-teman fakultasnya ditabrak oleh truk tronton bermuatan besi dan seng berat. Bus tersebut jatuh ke jurang pendek membuat ia dan teman-teman yang didalamnya menjadi korban. Sebagian naas tewas ditempat karena terhimpit oleh besi-besi yang jatuh kebawah jurang.

Seokjin adalah salah satu yang selamat dari kecelakaan tersebut. Namun harus ada harga yang harus Seokjin bayar demi terselamatkannya satu nyawa tersebut. Ia mengalami patah tulang di bagian tumit, pergelangan kaki, dan retak tulang belakang sehingga merusak sumsum tulang belakang. Dokter mendiagnosa ia akan lumpuh seumur hidup.

Sampai suatu hari, saat berjalan di taman rumah sakit kursi rodanya bertabrakan dengan seorang anak remaja tanggung berusia dua belas tahun dengan pakaian kumuhnya mengambil lima kotak makanan untuk pasien dan seorang suster dan satpam yang mengejarnya.

Anak itu bernama Park Jimin.

Dia adalah bocah dari salah satu panti asuhan di Busan yang diadopsi oleh keluarga abusive dan kini bersembunyi di rumah sakit sebagai pencur lunchbox para perawat.

Seokjin menyuruhnya bersembunyi dibalik kursi rodanya.

Semenjak saat itu Jimin akan selalu mengekorinya kemanapun ia berada. Entah mengapa tindakan anak itu meluluhkan hatinya.

Mengingatkannya pada seseorang yang tidak ia ingat.

Jimin akhirnya diadopsi oleh keluarganya, karena keluarga Seokjin bisa melihat hanya Jimin lah yang mampu membuat Seokjin bicara, dan untuk menghormati Jimin, mereka tidak mengganti marga keluarga pemuda tersebut.

Suatu hari selepas Jimin pulang dari sekolah, ia masuk ke kamar Seokjin dengan membawa foto Seokjin dengan medali dan buket bunga.

'1st Winner, Solo Ballet Category, Young Dancers Competition 2010'

"Hyung! Kenapa tidak bilang bahwa dirimu seorang penari balet sebelumnya!" tanya Jimin girang.

"Jika hyung bilang bahwa penghargaan ini membuat hyung masuk kedalam early admission di SNU apakah hal itu akan membuatmu takjub?" tanya Seokjin gamang.

Lux Brumalis [COLLECTION FESS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang