ᗷᗩᘜIᗩᑎ 4 || mαlαm ítu

588 61 13
                                    

Alangkah baiknya membaca deskripsi cerita dulu ok?

Ada extra chapter ya, jadi aku publish ulang. Takutnya besok aku nggak up yaa:)

•~•

Aya
Tugas dari Bu Lani sudah selesai?

Ice langsung mengambil hpnya. Ice memang sengaja membedakan suara notifikasi pesan dari Yaya. Agar Ice selalu membalas cepat pesan Yaya.

Ice
Belum. Kau sudah?

Ice mulai menaruh atensinya ke hp. Menaruh buku komiknya di meja belajarnya. Selesai menaruh, Ice menunggu Yaya selesai mengetik.

Aya
Belum, aku kira awalnya tugas Bu Lani dikumpulkan minggu depan. Tapi ternyata dikumpulkan lusa, aku belum mengerjakan nya😭 eh iya, bukankah tugasmu dikumpulkan 4 hari lagi ya?

Refleks Ice menggeleng membaca pesan Yaya. Ice tak mengerti, kenapa Yaya belum berubah dari sejak masuk kuliah. Ice segera membalas pesan Yaya.

Ice
Aku bantuin? Kita kerjakan bersama.

Aya
Wah, Ice tetap pekaa. Makasih Icee!! Makin sayang sama Icee😗

Ice tersenyum lebar. Ice mengaku, tak ada yang bisa membuat dia tersenyum selain Yaya-nya. Eh? Ice menghela nafas gusar. Lupa bahwa Yaya sekarang milik Halilintar.

Atau, milik kakaknya sendiri.

Ice tak membalas pesan Yaya. Karena Ice yakin, tak lama lagi Yaya akan mengirim pesan lagi. Ice beralih membuka aplikasi YouTube. Membuka MV Itzy yang terbaru.

Ice KPop ketularan Yaya.

•~•

"Bunda masak apa?"

Taufan menarik kursi yang biasa ditempatinya saat makan. Melihat sang Bunda sedang menyiapkan makanan malam untuk keluarganya.

"Hanya masak ayam panggang dan sup. Oh ya, panggilkan Papa dan Gempa sana,"

Taufan tidak langsung mengerjakan perintah dari Bundanya. Dengan keadaan yang lapar sekali, Taufan memang tidak bisa menerima perintah apapun. Jika sudah ada makanan di hadapannya, maka dia harus makan dulu.

Taufan mengambil nasi 3 centong tapi dengan porsi banyak. Taufan tidak mengkhawatirkan dia akan berisi, yang penting dia harus mengenyangkan perutnya.

"Taufan, astaghfirullah! Bunda nyuruh apa tadi?!"

Taufan beruntung.

Sebelum Bundanya memarahi lagi, Gempa dan Amato turun dan ikut makan bersama. Gempa dan Taufan memang belum diijinkan untuk tinggal sendiri. Sedangkan Halilintar memang sudah diijinkan sejak SMA. Mengingat watak Halilintar yang dewasa.

"Kenapa lagi dengan Taufan?" Sambil menarik kursi lalu duduk.

Silla -Bunda si Kembar-, berkacak pinggang sambil menatap Taufan kesal. "Lihatlah anakmu ini! Tidak pernah mau menuruti perintah ku,"

Amato mendengus, menatap Taufan yang statusnya anak kedua dari kembar lima itu tengah menyantap makanannya dengan rakus. Amato lalu tertawa kecil melihat makanan yang Taufan lahap jatuh ke bawah.

ᵃᵏᵘ ᵃᵗᵃᵘ ᵈⁱᵃ? || Hᴀʟɪʟɪɴᴛᴀʀ × Yᴀʏᴀ × IᴄᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang