Part 50. Sampai jumpa kembali (END)

233 36 133
                                    

[UTAMAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!]

Happy reading...

*****

"Semuanya udah siap kan?" tanya Anna. Ali melirik kopernya, lalu mengangguk pelan.

"Yaudah, ayok berangkat." Anna bergegas keluar dari kamar Ali dan pergi ke pintu utama. Sedangkan Ali terdiam terlebih dahulu di tempatnya. Memandang kamarnya yang sebentar lagi akan ia tinggalkan selama satu bulan.

Ali menghela napasnya pelan, lalu beranjak untuk keluar kamar, tak lupa ia mengunci pintu kamarnya, lalu menyusul Anna yang sudah keluar rumah.

Saat sudah di luar rumah, Ali terkejut dan bingung ketika mendapati Fia dan Dio yang sudah ada di sana bersama dengan Cia.

"Gue yang nelepon mereka kalo lo mau pergi ke LA. Sekalian mereka katanya mau nganterin lo ke bandara," ucap Cia menjawab kebingungan Ali.

"Parah lo, Li. Mau liburan kagak bilang-bilang gue," celetuk Dio dengan memasang wajah sedihnya.

Ali terkekeh pelan. "Gue di sana gak liburan, Yo," ujarnya. "Eh tapi sekalian deh," tambahnya dengan candaan.

"Padahal kita udah ada rencana buat liburan bareng, Li. Ke puncak gitu. Gue sama Dio, lo sama Cia. Biar kayak double date gitu. Ya kan, Yo?" timpal Fia menambahkan sambil melirik pada Dio.

"Hooh bener," balas Dio.

Ali menyengir. "Hehe sorry. Lain kali kita liburan bareng," ujarnya berusaha menghibur.

"Ali, ayok kita berangkat." Sahutan Anna membuat obrolan mereka terhenti. Ali menoleh pada Anna lalu mengangguk sebentar.

Sebelum menghampiri Bundanya, Ali berjalan mendekati Cia terlebih dahulu. "Lo jadi ikut, kan?" tanyanya. Cia mendongak menatap Ali sambil memasang senyumnya. Senyum palsu lebih tepatnya. Lalu mengangguk. "Gue bareng Fia sama Dio."

"Berangkatnya lo ikut di mobil gue, ya?" Ali menawarkan. Cia berpikir sebentar, lalu menggeleng pelan. "Gue ikut mobil Dio aja," tolak Cia.

Bukan apa-apa Cia menolak ajakan Ali. Cia hanya takut jika dia kebablasan dan menangis di depan Ali. Sejujurnya, Cia masih belum rela kalau Ali pergi ke LA.

Tanpa menunggu balasan dari Ali, Cia berjalan melewatinya begitu saja dan menghampiri Fia dan Dio. Cia menggigit bibirnya berusaha menguatkan dirinya agar tidak menangis.

Fia yang melihatnya, lantas merangkul bahu Cia dan mengusapnya pelan. Memberikan sedikit ketenangan untuk Cia. Lalu mengajaknya untuk masuk ke mobil Dio.

Ali hanya bisa menatap punggung Cia sambil menghela napasnya pelan. Tak lama, Cia pun sudah masuk ke dalam mobil Dio. Ali pun segera menyusul masuk ke dalam mobil Bundanya.

***

Setibanya di salah satu bandara yang ada di Jakarta, setelah membeli tiket untuk penerbangan ke LA, Ali dan Anna harus menunggu terlebih dahulu karena 30 menit lagi pesawat akan takeoff.

Cia Anandita:
Om, Om di mana? Pesawatnya 30 menit lagi mau berangkat.

"Gimana, Ci?" tanya Ali yang tiba-tiba menghampiri Cia untuk menanyakan kabar ayahnya.

Cia menoleh pada Ali dengan gelisah. Pasalnya pesan yang ia kirim pada Anton belum juga dibalas.

"Belum dibales, Li."

"Gimana, ya? Bentar lagi pesawatnya bakal berangkat lagi," keluh Ali.

"Gue coba telepon aja kali, ya?" ujar Cia mengusulkan. Dengan cepat Ali mengangguk mengiyakan. Cia pun langsung menelepon Anton.

ALICIA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang