[UTAMAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!]
Happy reading...
*****
Ali POV
Sepi. Itulah keadaan rumahku saat aku masuk ke dalam rumah. Tidak ada siapa-siapa. Bunda pasti masih di kantor, biasanya malam dia pulang.
Nama bundaku Anna Pranita. Aku anak tunggal. Dan aku hanya tinggal bersama bundaku. Berdua.
Ayahku?
Hmm ... entah. Bunda tidak pernah menceritakannya padaku. Saat aku masih kecil, aku tidak pernah melihat sosok ayah. Aku selalu berdua bersama bunda. Waktu aku menanyakannya pada bunda, dia tidak pernah menjawab, selalu saja mengalihkan pembicaraannya.
Kalaupun ayahku sudah meninggal, pasti bunda akan mengajakku menemui makam ayah, tapi dia tidak pernah membawaku ke sana.
Saat aku ingin masuk ke dalam kamar, ponselku tiba-tiba bergetar. Ternyata notif dari bunda. Aku pun membacanya.
Bunda:
Ali, hari ini bunda lembur, kamu makan malam sendiri dulu ya, soalnya di kantor lagi banyak kerjaan. Gapapa kan?Aku pun membalasnya.
Iya Bun gapapa, semangat ya kerjanya. Jangan lupa makan. Love you Bun❤
Aku tersenyum miris saat membalas pesan bunda. Pasti capek kerja sendirian, tanpa sosok kepala rumah tangga yang seharusnya menafkahi kebutuhan keluarganya. Aku pernah melihat bunda menangis di kamarnya sambil memeluk sebuah foto, tapi aku tidak tau foto siapa itu. Saat aku ingin melihatnya, bunda selalu menyembunyikannya. Dan saat aku bertanya pasti jawaban bunda selalu 'bunda gapapa kok, cuma pusing sedikit, kecapekan kayaknya'. Dan bunda selalu mengelak saat aku bertanya soal ayah.
*****
Cia POV
Pikiranku berkecamuk. Aku masih bingung, belum memutuskan untuk pergi ke sana atau tidak. Tapi aku sudah berjanji padanya.
"Gimana ya? Pergi atau enggak? Pergi? Enggak? Pergi? Enggak?" pikirku memilih.
"Arrgghh, pusing gue!"
Flashback on
Tadi sewaktu aku sedang tiduran di kamar, aku mendapat telepon dari tante Anna, bundanya Ali. Aku bingung saat tante Anna tiba-tiba meneleponku. Langsung saja kuangkat telepon darinya.
"Halo Tante, ada apa?" tanyaku dengan ramah.
Hubunganku dengan tante Anna cukup dekat, malahan dia sudah menganggapku sebagai anaknya. Begitu juga orangtuaku. Mereka sangat baik pada Ali. Bahkan saat masih kecil kami sekeluarga sudah sangat dekat.
"Hmm gimana ya ngomongnya."
"Ngomong aja Tan, kayak ke siapa aja."
"Begini Cia, hari ini Tante pulang malem, kamu bisa gak bawain makanan buat Ali? Soalnya Tante lupa kalo bahan makanan di rumah udah pada habis. Gimana? Kamu mau gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALICIA✔
Teen Fiction[SEBELUM BACA, FOLLOW DULU OKEE!] [Teenfiction - Romance] °°°°°° Ketika kalimat yang keluar dari mulut sendiri menjadi bumerang untuk diri sendiri juga. "Ali lo nyebelin banget si! Jauh-jauh sana, gue gak mau liat lo lagi!" -Menjadi- "Lo bener-bener...