Part 26. Menghindar

89 39 10
                                    

[UTAMAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!]

Happy reading...

*****

Tidak tahu kenapa semenjak kejadian pertanyaan Rora tadi pagi, Cia malah menghindari Ali. Memang aneh sih. Tapi setelah mengingat kejadian yang terjadi di masa lalu, Cia merasa bersalah jika Ali harus terus berurusan dengannya.

Semenjak Ali mencampuri masalahnya, cowok itu selalu terkena imbasnya. Cia tidak mau hal itu sampai terulang kembali. Maka dari itu, Cia lebih baik memilih untuk menghindari Ali.

"Cia!" Ali terus berteriak memanggil-manggil nama Cia sambil berlari mengejar Cia yang sudah jauh di depannya. Sejak pulang sekolah tadi, saat Ali ingin bertanya bagaimana keadaannya, Cia malah berlari menghindarinya. Hal itu membuat tanda tanya di kepala Ali. Apa dia sudah melakukan sesuatu yang salah? Seingatnya tidak ada.

Ali terus mengejar Cia yang ingin menaiki bus umum. Namun sayangnya, dia terlambat untuk ikut dengan Cia. Dia tidak mungkin meninggalkan motornya di sekolah. Ya, tadi Ali terburu-buru mengejar Cia hingga cowok itu lupa dengan motornya.

Lantas cowok itu langsung berbalik kembali ke sekolah untuk mengambil motornya dan bergegas mengikuti bus yang dinaiki Cia.

*****

"Udah pulang Cia?" tanya Dita saat melihat Cia sudah sampai di rumah dan langsung berlari masuk ke dalam rumahnya. Dita yang sedang menyiram tanaman bingung melihat tingkah Cia yang tidak biasanya. Cewek itu langsung masuk saja seolah tak melihat Dita yang sedang berada di luar.

Di sisi lain, motor Ali berhenti tepat di depan rumahnya. Ali tidak langsung masuk ke dalam rumahnya, tapi cowok itu menghampiri rumah yang ada di sebrangnya terlebih dahulu dan menghampiri Dita.

"Cia udah pulang Tan?" tanya Ali.

"Udah barusan. Oh ya, kamu tau Cia lagi kenapa? Soalnya tadi pulang-pulang mukanya keliatan murung gitu?" tanya Dita membuat Ali bingung harus menjawab apa. Apa ia harus menceritakan semuanya?

"Tadi sedikit ada masalah Tan di sekolah." Akhirnya jawaban itu yang keluar dari mulut Ali dan untung saja Dita hanya manggut-manggut saja tanpa bertanya lagi.

"Ali boleh ketemu Cia Tan? Soalnya ada yang mau Ali bicarain sama Cia." Ali meminta izin pada Dita untuk masuk ke dalam rumahnya dan menemui Cia.

"Boleh. Kamu langsung aja ke kamarnya. Tapi inget! Jangan macem-macem dan jangan lupa kalo mau ngobrol di dalem kamar, pintunya harus dibuka, ya?"

Ali mengangguk patuh. Lagian, dia juga tidak berpikir sampai sana untuk melakukan hal yang aneh-aneh dengan Cia. Selain itu, Ali juga tidak mau mengecewakan Dita yang sudah memegang kepercayaannya pada Ali untuk menjaga Cia.

"Makasih Tan." Setelah mendapat persetujuan dari Dita, Ali pun bergegas memasuki rumah Cia dan berjalan menuju kamarnya. Setibanya di depan pintu kamar, Ali langsung memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar Cia.

"Cia belum laper Mah."

Ali mendengar teriakan Cia dari dalam kamar. Diam-diam Ali menahan tawanya saat Cia mengira yang mengetuk pintu kamarnya adalah Dita. Dita memang selalu mengetuk pintu kamar Cia saat menyuruhnya untuk makan.

Ali belum juga membuka suaranya, dia masih saja mengetuk pintu kamar Cia, berharap orang yang ada di dalam sana mau membukakan pintu untuknya.

Di dalam sana, Cia merasa terganggu dengan suara ketukan pintu yang terus-menerus. Lantas cewek itu bangkit dari tidurnya dan berjalan ke arah pintu dan membukanya.

"Cia kan udah bilang, Cia bel--" Ucapan Cia terpotong saat melihat Ali yang ada di depannya dengan memasang senyum di wajahnya. Ali memandang Cia dari atas sampai bawah. Ternyata Cia masih memakai seragam sekolahnya. Belum satu kata yang keluar dari mulut Ali, Cia langsung menutup pintu kamarnya dengan keras sehingga membuat Ali sedikit terlonjak.

Cia mengunci pintu kamarnya dari dalam dan bersandar di pintu dengan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Cia kok lo jadi marah sama gue, jadi ngehindarin gue? Gue ada salah sama lo? Kalo gue ada salah gue minta maaf. Plisss buka pintunya, gue pengen ngomong sebentar sama lo!"

Ali terus saja menyerocos tanpa memperdulikan Cia yang mendengarkan atau tidak. Sekarang Ali hanya butuh penjelasan dari Cia kenapa cewek itu tiba-tiba menghindarinya.

Ali yang lama menunggu respon dari Cia pun menghela napas panjang. Ternyata Cia tak kunjung membuka pintu kamarnya.

"Bang Ali lagi ngapain disini?" Ali menoleh pada Reza yang sudah berdiri di sampingnya dan bertanya padanya. Reza mengucek matanya dan menutup mulutnya ketika menguap. Ternyata Reza terbangun dari tidurnya karena mendengar suara berisik dari sebelah kamarnya. Ali merasa tidak enak pada Reza karena sudah mengganggu waktu tidurnya.

Karena Cia tak kunjung membuka pintu, akhirnya Ali berniat untuk pulang saja ke rumahnya. Tapi sebelum itu, Ali mengambil sesuatu dari dalam tasnya dan memberikannya pada Reza.

"Nanti tolong kasih ini ke Cia ya. Bilang ini dari cowok ganteng gitu. Terus nanti kasih tau juga, jangan lama-lama marahnya gitu, ya?" Ali berpesan pada Reza sembari menunjuk kotak itu yang nanti akan diberikan pada Cia. Reza yang tidak tau apa permasalahannya hanya mengangguk mengiyakan. Setelah itu Ali langsung bergegas keluar dari rumah Cia.

*****

Setelah Ali pulang ke rumahnya, Reza langsung mengetuk pintu kamar Cia berniat untuk memberikan titipan dari Ali. Lama tak ada sahutan dari dalam, Reza pun mengetuk pintunya dengan tak sabaran.

"Apa lagi sih!" Pintu terbuka dan menampilkan Cia yang berdiri dengan raut wajah kesal. Cia mengira orang yang mengetuk pintunya dengan tak sabaran adalah Ali.

"Kok kamu?" tanya Cia yang malah mendapati Reza bukannya Ali.

"Lama banget sih buka pintunya. Pasti abis molor," cibir Reza saat Cia lama membuka pintunya. Cia mendengus sebal saat Reza mengejeknya.

"Tadi ada Bang Ali kesini, tapi tadi udah pulang lagi. Abisnya kakak gak bukain pintunya sih." Reza langsung memberikan kotak itu pada Cia. "Nih dari orang ganteng. Katanya kalo marah jangan lama-lama."

Setelah menyampaikan amanahnya pada Cia, Reza kembali ke kamarnya untuk melanjutkan tidurnya. Sedangkan Cia kembali masuk ke dalam kamarnya sembari memegang kotak pemberian dari Ali.

*****

Tbc...


#Cia Anandita

#Cia Anandita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALICIA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang