Part 23. Rencana Keira

97 47 23
                                    

[UTAMAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!]

Happy reading...

*****

"Bunda mau kemana? Kok bawa koper segala?" tanya Ali. Pagi-pagi sekali, Ali melihat Bundanya sibuk menyiapkan berkas-berkas dan beberapa pakaian yang disimpan ke dalam koper entah untuk apa.

"Hari ini Bunda mau ke Bandung, mau survei tempat yang nanti bakal dijadiin perkebunan itu lho," jelas Anna mengingatkan kembali. Ali memang sudah tahu sejak awal kalau Bundanya memiliki bisnis untuk membuat perkebunan di Bandung. Namun baru hari ini Bundanya mensurvei tempat kesana karena baru-baru ini dia mendapatkan lahan yang cocok untuk dijadikan perkebunan nanti.

Ali hanya mengangguk saja. Dia juga sudah lengkap dengan seragam sekolahnya.

"Selama Bunda di Bandung, kamu jangan buat masalah ya. Bunda cuma nginep sehari disana. Paling besok pagi Bunda pulang." Anna memberi nasihat kepada Ali sambil menyiapkan sisa keperluannya untuk nanti dibawa kesana.

"Beres itu mah," jawab Ali patuh sembari tersenyum kuda.

*****

Ali turun dari motornya setelah sampai di sekolah. Menata rambutnya yang berantakan terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanannya menuju kelas.

Saat di koridor sekolah, Ali melihat Dio yang berjalan tak jauh di depannya. Lantas cowok itu langsung berlari kecil untuk mensejajarkan langkahnya dengan Dio.

"Woy sendirian aja!" ujar Ali sambil merangkul bahu Dio dan membuat si empu terkejut. Saat mengetahui orang itu adalah Ali, Dio langsung memasang muka jutek dan melepas rangkulannya dengan cepat.

"Lo siapa ya? Gue gak kenal!" ujar Dio dengan kesal membalikkan kata-kata Ali waktu di KFC kemarin.

Ali menatap Dio aneh. "Dih? Lo kenapa dah?" tanyanya bingung.

"Dih li kinipi dih!" Dio mencibir dengan menirukan kata-kata Ali. Membuat Ali semakin penasaran dengan tingkah sahabatnya ini.

"Lo kenapa si?" tanya Ali lagi benar-benar tidak tau.

"Lo pura-pura gak tau atau emang bener-bener amnesia si?!" sembur Dio kesal. Namun di mata Ali, Dio merajuk seperti seorang perempuan yang sedang marah kepada pacarnya, membuat Ali geli melihatnya.

"Geli gue liat muka lo kayak gitu," ujar Ali sambil bergedik ngeri.

"Masih pagi, gak baik marah-marah terus!" Ali langsungmemelintir kepala Dio dan membuat si empu terkejut bukan main.

"WOY ANJIR!" umpat Dio memberontak minta dilepas. Namun Ali malah menyeretnya pergi ke kantin. Itulah kebiasaan mereka berdua, pergi ke kantin sebelum bel masuk berbunyi.

*****

"Mereka berdua cocok ya?"

"Iya soswite banget deh."

"Gue jadi baper sendiri liatnya."

Di tempat duduknya, Keira bisa mendengar kalau daritadi Rora dan teman-temannya terus membicarakan kedekatan antara Ali dan Cia.

ALICIA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang