Part 5. Alfa dan traktir

298 195 85
                                    

[UTAMAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!]

Happy reading...

*****

Author POV

"Lo serius Ci?"

"Iyaa beneran, Fi, dia sendiri yang bilang ke gue."

"Anjirr, keren juga adek lo, masih kelas 6 SD udah punya pacar. Lah gue," ujar Fia miris. Cia pun tertawa.

Mereka berdua sedang berada di koridor sekolah menuju kelasnya. Tadi saat Cia sudah sampai ke sekolah, dia bertemu dengan Fia di depan sekolah, alhasil jadilah mereka disini. Sambil mengobrol dan sesekali bercanda gurau.

"Dan lo tau gak siapa pacar adek gue?" Cia membuat Fia penasaran. Fia menggelengkan kepalanya.

"Yang jadi pacarnya adek gue itu adeknya Roy," ucap Cia berbisik, agar tidak ada yang mendengar ucapannya.

Fia terkejut tidak percaya. "HAH? YANG BENER LOH?" teriaknya dan Cia langsung membekap mulutnya. Karena teriakkannya, semua pasang mata mengarah padanya.

Cia melepaskan tangannya. "Gak usah teriak-teriak bisa gak?" ujar Cia kesal.

"Hehe sorry-sorry," nyengir Fia sambil mengangkat jarinya membentuk tanda peace, "Gak nyangka aja gue."

"Sama gue juga, dunia rasanya sempit banget," timpal Cia dan diangguki oleh Fia antusias.

Sesampainya di kelas mereka duduk di bangkunya yang berada di barisan paling depan. Keadaan kelas masih sepi, mungkin mereka datang terlalu pagi, biasanya kalau sudah jam 7, kelas pasti sudah ramai.

Cia melirik bangku Ali, ternyata cowok itu belum datang. Tadi saat berangkat sekolah Cia tidak melihatnya. Waktu terus berjalan, hingga bel masuk akan berbunyi pun Ali tetap belum datang. Tapi, Dio ada di bangkunya. Ke mana dia? Batinnya.

Akhirnya bel masuk berbunyi, tak lama guru yang mengajar pelajaran pertama pun datang. Selama pelajaran Cia selalu melirik ke arah meja Ali, Fia yang terus memperhatikan pun merasa heran, dan langsung bertanya.

"Kenapa, Ci?" tanyanya bingung.

"Ali gak masuk, ya?" Cia kembali bertanya. Pandangan Fia langsung tertuju pada meja Ali. Dan benar ada hanya Dio yang disana.

Fia kembali menghadap ke depan. "Kayaknya enggak. Kenapa? Tumben nyariin Ali?" tanyanya membuat Cia gelagapan.

"Hah enggak kok. Ya bagus aja, jadi tentram kan gak ada dia."

Fia memicingkan matanya. "Ah yang bener? Gak kebalik nih? Jadi sepi kalo gak ada Ali?" tanya Fia menggodanya.

Cia gelagapan. "Apaan sih. Yaa jadi tentram lah." Fia tertawa melihatnya karena Cia jadi salah tingkah dibuatnya.

*****

Cia POV

Hari ini Ali tidak masuk sekolah, dan saat kulihat di buku absensi, tenyata Ali ditulis 'A' oleh sekretaris, tanda tidak ada keterangan darinya.

Tidak tau kenapa, sepulang sekolah nanti aku ingin menanyakan padanya kenapa dia tidak masuk sekolah. Tapi niat itu terurung, karena Roy menemuiku saat pulang sekolah di koridor sekolah.

"Cia," panggilnya membuatku mengernyit.

"Roy? Ada apa?"

"Sebagai balas budi kemarin, gimana kalo gue traktir lo makan," ujarnya to the point.

ALICIA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang