[UTAMAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!]
Happy reading...
*****
"Huhh untung gue masih hidup," ujar Cia sok dramatis dan langsung mendapatkan jitakan dari cowok itu.
"Lebay banget sih. Baru juga gue bekep, apalagi nanti kalo gue..." Ali menggantungkan ucapannya, hampir saja keceplosan. Cia mengerutkan keningnya bingung.
"Gue apa?" tanya Cia.
*****
Ali menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, salah tingkah. "Itu maksud gue ... ayok pulang." Ali terkekeh. Lagi-lagi Cia mengerutkan keningnya. Aneh sekali, pikirnya.
"Dih gak jelas banget sih."
"Yaudah yuk balik." Ali merangkul bahu Cia lalu memelintir kepala cewek itu dan membuat si empu membulatkan matanya kaget.
"Woyy lepas! Ketek lo bau!" Cia memukul-mukul lengan Ali berusaha melepaskan kepalanya dari ketiak cowok itu. Namun Ali malah mempererat dan menyeretnya sampai ke parkiran.
*****
Di tempat yang lain dan dengan orang yang berbeda, Fia sedang duduk di kedai mie ayam bersama seseorang.
"Jadi, lo belum kasih tau Cia soal ini?" Fia yang sedang memakan mie ayamnya langsung menoleh pada orang itu.
Fia menggeleng. "Belum. Lo sendiri gak kasih tau ke Ali soal ini?" tanya balik Fia.
Cowok itu terkekeh. "Lo tau sendiri kan Ali itu gimana orangnya. Yang ada kalo gue kasih tau ke dia, nanti bakal jadi heboh." Fia hanya manggut-manggut mendengarnya.
"Oh ya, gue mau nanya sama lo?"
"Apa?"
"Kenapa lo mau nerima perjodohan ini?" tanya Fia menatap cowok itu dengan serius.
"Kalo lo sendiri kenapa mau nerima perjodohan ini?" Bukannya menjawab, cowok itu malah balik bertanya.
"Gue kan nanya ke lo Dio!" Fia menggeram kesal. Dio terkekeh melihatnya.
Dio terlihat berpikir sejenak. "Iya, ya? Kenapa gue mau nerima perjodohan sama orang cerewet kayak lo." Fia membulatkan matanya mendengar perkataan Dio. Sontak Fia langsung mencubit pelan lengan cowok itu.
Fia mendengus sebal sambil mencebikkan bibirnya. Dio tertawa melihatnya. "Sumpah, lo gak cocok kalo kayak gitu, Fi."
*****
Sepeda motor milik Ali berhenti tepat di depan rumahnya dengan Cia yang dibonceng di belakangnya. Ya, mereka pulang bareng.
Cia turun dari motor Ali dan berdiri di samping motor. "Makasih, Jack," ucap Cia membuat kening Ali berkerut.
"Kok Jack?"
"Iya. O ... Jack," ujar Cia memaparkan lalu tertawa.
Ali geleng-geleng kepala melihatnya. "Garing." Lalu menoyor kepala Cia yang masih dalam keadaan tertawa. Cia mencebikan bibirnya kesal.
"Masa ganteng-ganteng begini dibilang ojek," timpal Ali menambahkan. Cia hanya tertawa menanggapi.
*****
"Gimana pekerjaan kamu?" tanya seorang pria kepada istrinya. Kini mereka berdua sedang duduk di sofa ruang tamu.
"Alhamdulillah Mas. Aku diterima jadi sekretaris baru disana," jawab Maira excited. Melihat istrinya bahagia, pria itu pun turut bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALICIA✔
Teen Fiction[SEBELUM BACA, FOLLOW DULU OKEE!] [Teenfiction - Romance] °°°°°° Ketika kalimat yang keluar dari mulut sendiri menjadi bumerang untuk diri sendiri juga. "Ali lo nyebelin banget si! Jauh-jauh sana, gue gak mau liat lo lagi!" -Menjadi- "Lo bener-bener...