part XIII

406 66 0
                                    


"Nona vitanica de roveliss meminta ijin untuk masuk"

"Biarkan dia masuk" titah jeffre saat mendengar vitanica datang.

Kriettt

"Salam kepada putra mahkota" ucap vitanica menunduk formal.

"Kalian semua keluarlah, aku hanya ingin berdua" titah jeffre memhuat seluruh pegawai dan pengawal nya keluar dari ruangan.

"Kau benar benar datang rupanya" ucap jeffrenian membereskan berkas berkas nya.

"Mana mungkin aku tak datang ketika kau menyuruh ku untuk datang" balas vitanica

"Duduk lah, akan ku tuang kan teh" titah jeffrenian, karena sedari tadi nica masih berdiri di depan pintu.

Pria itu membawa nampan berisi dua cangkir dan sebuah teko berisi teh. Dia pergi menghampiri vitanica yang duduk di sofa. Setelah itu, jeffrenian segera menuang kan teh dan menyuguhkan nya pada gadis itu.

"Baiklah.. dari mana kita memulai?" Tanya jeffrenian siap memulai pembicaraan yang akan panjang ini.

"Aku tak ingin menahan mu terlalu lama, melihat tumpukan kertas yang ada di sana" ucap vitanica melirik kearah tumpukan kertas yang menggunung.

"Tak perlu kau khawatirkan, aku bisa menyelesaikan nya dengan cepat"

"Lanjutkan saja, apa kau sudah memikirkannya?" Lanjut jeffrenian

"Kalimat yang kau sampaikan kemarin, aku sudah memikirkan nya"

"Bahkan setelah kupikirkan semalaman, ku rasa aku takkan mengubah keputusan ku" ucap vitanica

"Alasan nya?" Tanya jeffrenian tetap tenang

"Sudah ku katakan kemarin" balas nica

"Kau memutuskan ku hanya berdasarkan sebuah mimpi dan tindakan yang bahkan belum ku lakukan?" Tanya pria itu dingin

"Aku mati di mimpi-"

"Pengecut" potong jeffrenian membuat vitanica tersentak

"A-apa?" Tanya gadis itu tak percaya pendengaran nya

"Kupikir kau telah berubah, ternyata kau masih sama rupanya"

"Ka-kau.! Sungguh membuat ku tak bisa berkata kata" sentak nica menahan rasa kesal nya

"Apa ada yang salah?"

"Wah.. sepertinya kau tak tahu ya, tapi cobalah memimpikan kematian mu sendiri! Di dalam mimpi itu...- apa kau tahu betapa aku ingin mengutuk diri ku yang ada di sana?!"

"Hanya karena itu mimpi, bukan berarti akan benar benar terjadi kan?"

"Bukan kah kau harus mengakui nya? Kau pengecut yang ketakutan karena hanya sebuah mimpi yang belum tentu terjadi. Hingga akhirnya kau memutuskan untuk kabur"

"Kau benar, aku takut! Sangat takut. Lebih takut dari apapun! Bahkan jika kau mrngarahkan pedang mu padaku sekarang, aku lebih takut dari pada hal itu" ucap nica

'Perasaan ku yang bahkan masih mencintai mu saat sekarat. Perasaan bodoh yang tetap mengikuti ku sampai sekarang! Membuat ku lebih takut!' Batin nica keras

Tuk!

Mata gadis itu terbuka lebar saat jeffrenian menaruh sesuatu di meja. Dia mengernyit ketika melihat emblem loyalitas di meja itu.

"Akan ku berikan padamu" ucap jeffrenian.

Emblem loyalitas adalah sebuah barang paling berharga di kekaisaran ini. Siapapun yang mempunyai nya akan di bebaskan dalam hukuman apapun satu kali seumur hidup. Yang memiliki ini pun hanya beberapa orang saja. Itu berarti jeffrenian memberiku kartu pass ketika aku di jatuhi hukuman mati.

Turn Back Time ; The Fallen KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang