part. XVII <flashback>

477 68 5
                                    

14.03.378. Tahun kekaisaran.
Satu minggu setelah hari eksekusi.

"Nian! Kau datang" sapa zendaya senang saat jeffrenian datang ke pesta nya.

"Kau.. kalung apa yang kau pakai" tanya pria itu dingin

"Apa?"

Takk!

Pria itu mencabut paksa kalung dengan liotin hijau emerald yang cukup besar. Para tamu undangan pun terdiam dan memperhatikan dengan tenang.

"Katakan padaku, apa yang kau pakai" tanya jeffrenian tajam

"Ni-nian.."

"Jangan sebut namaku dengan mulut kotor mu itu" ucap nya dingin membuat zendaya ketakutan

"A-aku bisa jelaskan" ucap zendaya gugup

"Hah"

Crack!

Dalam sedetik, liotin yang ada di tangan pria itu hancur berkeping keping. Jeffrenian menatap zendaya tajam.

"Coba jelaskan padaku alasan apa yang masuk akal hingga menyihir ku"

"Sihir?"

"Apa yang mulia selama ini tersihir?"

"Pantas saja"

"Beraninya bangsawan rendah sepertimu menyihirku dengan murah nya!" Amuk jeffrenian

"I-itu.."

"Aku. Jeffrenian de ecklart. Kaisar kerajaaan ini, menjatuhkan hukuman mati kepada seluruh keluarga hilley atas penghinaan dan pengkhianatan terhadap kaisar!" Ucap pria itu membuat seisi hall ramai dengan bisikan.

"A-apa? Ya-yang mulia! Saya mohon ampun atas kesalahan saya!" Ucap zendaya bersujud di depan jeffrenian.

"Aku takkan berubah pikiran, eksekusi keluarga hilley akan dilakukan besok pagi! Ini sebagai peringatan bagi bangsawan lain" ucap jeffrenian

"Ya-yang mulia! Tolong dengarkan saya dulu!"

"Pengawal!" Seru jeffrenian membuat 10 ksatria kerajaan masuk ke hall pesta.

"Tahan seluruh keluarga hilley, bunuh mereka jika mencoba kabur" titah jeffrenian dingin

"Pesta berakhir sampai disini, kalian bubarlah" lanjut pria itu lalu pergi dari sana.

Menghiraukan teriakan zendaya yang memanggil nya, dan para bangsawan yang berbisik satu sama lain.

🀄🀄🀄

'Vitanica de roveliss'

"Aku datang" ucap jeffrenian memandang makam gadis itu lali berlutut di depan nya.

"Zendaya dan seluruh keluarga nya sudah di eksekusi kemarin" cerita pria itu lirih

"Maaf.. karena baru datang sekarang" ucap jeffrenian menyedihkan.

Tanpa sadar setetes air mata mengalir begitu saja. Pria itu mengusapnya, namun setetes kembali keluar. Meski berkali kali mengusap pun, air mata itu tetap keluar seperti tidak dapat terbendung lagi.

Jeffrenian pun menyerah dan membiarkan airmata nya mengalir lebih deras. Kini dia bahkan terisak ketika merasakan hati nya yang sakit.

"Maafkan aku..." isak pria itu keras

Dia memukul tanah disana untuk menyalurkan amarah dan sedih nya.

Turn Back Time ; The Fallen KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang