part II

570 92 5
                                    


Vitanica pov.

Ini adalah kehidupan lampau ku sebelum di bumi. Setelah mati karena kecelakaan kereta, aku melakukan protes di akhirat. Kehidupan ku sebagai mahasiwi tahun ke 3 yang tak pernah mulus membuatku tak terima karena mati begitu saja.

Upaya ku di terima namun aku malah dikirim kembali ke kehidupanku yang sangat menyesakkan ini. Karena di kehidupanku yang ini, aku akan mati terbunuh dengan tuduhan meracuni yang mulia raja terdahulu.

Putra mahkota sialan itu lah yang menyingkirkanku agar tak mempengaruhi kepemimpinan nya. Ah.. satu hal lagi, pria itu di pengaruhi oleh zendaya sialan.

Zendaya dan pangeran saling mencintai, sedangkan pangeran tak boleh menikahi sebuah putri baron. Jadi mereka membunuhku, tunangan dan calon permasuri, hanya agar mereka bisa menikah.

Sialan sekali kehidupan ku yang ini! Kenapa pula aku baru mengingat nya sekarang. Sudah repot repot aku melupakan kehidupan penuh kesialan ini, tapi aku malah di kirim kembali kesini?!.

"Nona cantik sekali hari ini, saya yakin putra mahkota akan terpesona melihat nona" ucap marie yang sedang sibuk menata rambut ku.

Aku menatap pantulan diriku di cermin. Tampak wajah rupawan ku yang memang selama ini di akui oleh semua orang.

'Cih, pangeran buta itu jangankan terpesona, dia bahkan takkan melirikku sama sekali' batin ku kesal, mengingat aku mengeluarkan usaha sebesar ini untuk dianggap tak ada oleh pangeran

"Kau benar.. dia pasti akan senang melihat betapa sempurnanya tunangan nya ini" jawab ku dengan senyuman.

Tok tok tok

"Masuklah" ucap ku datar

"Nona, tuan marquess sudah menunggu anda" ucap seorang prajurit yang memasuki kamarku

"Baiklah, waktunya berangkat" ucap ku berdiri dari tempat ku dan segera berjalan keluar dari kamarku.

Baiklah, takdir sialan atau apapun ini. Aku akan hidup yang lama di kehidupan kali ini!

🍁🍁🍁🍁

"Vitanica de roveliss, menghadap yang mulia putra mahkota" ucap ku sambil membungkuk sopan terhadap pria yang duduk di depan ku.

"........"

Tak ada jawaban. Pria itu hanya fokus pada berkas berkas yang dia kerjakan. Bahkan para penjaga pun sampai berdehem canggung karena pria bodoh itu tak menjawab apapun.

"Kalau begitu, saya undur-"

"Tinggalkan kami berdua" potong nya membuat para prajurit yang berjaga segera keluar dari ruang kerja milik pangeran.

"Ada apa?" Tanya jeffrenian datar

"Yang mulia raja meminta saya untuk membawa anda jalan jalan ke taman kerajaan" ucap ku

"Hahhhh"

"Anda tak perlu melakukan nya bila anda sibuk" ucap ku saat mendengar hela nafas kesal dari nya

"Dan kau akan merengek ke ayah ku lagi karena tak mau menemanimu" balas jeffrenian dingin sambil menaruh berkasnya.

Benar, alasan kenapa jeffrenian membenciku adalah aku terus menempel padanya seperti lem. Merengek ketika tak mendapat apa yang ku mau. Kini aku ingin mengutuk pemikiran 16 tahun ku yang bisa bisa nya cinta mati oleh pria jahat ini.

"Saya tidak akan melakukan nya kali ini" bela ku

"Sebenarnya ada yang ingin saya bicarakan dengan putra mahkota" ucap ku datar

"Bicaralah, aku tak ingin kau merengek karena aku menolak" balas jeffrenian

"Saya ingin..."

"..Membatalkan pertunangan" ucap ku tegas membuat pria itu tak bisa menyembunyikan rasa kaget nya

"Kau bercanda??" Tanya nya datar

"Tidak, saya serius" balasku

Bruk!

Terdengar bunyi yang cukup keras saat jeffrenian melempar berkas yang sedang dia baca ke meja kerjanya. Pria itu menatapku datar dan menurunkan kacamata yang sedari tadi dia pakai.

"Vitanica de roveliss" panggil nya datar

"Aku tak ada waktu untuk mengikuti permainan kekanak kanakan mu"

"Saya tidak sedang bermain yang mulia, saya benar benar ingin membatalkan pertunangan kita" jawabku

"Alasannya?"

"Saya.. mencintai orang lain"

Jeffrenian masih menatap kearahku dengan datar dan tak menjawab apapun selama beberapa detik. Dia berdiri dari tempat nya dan pergi menghampiri ku.

"Orang lain.." gumam nya pelan sambil trus memperkecil jarak. Membuatku ikut memundurkan badanku secara berkala.

Brak!

Sial! Kini aku tak bisa kemanapun. Tubuhku menubruk pintu besar di belakang ku, sedangkan pangeran sudah berdiri kurang dari 30 cm di depan ku.

Deg. Deg. Deg. Deg. Deg

Degupan hatiku yang mengeras ketika pria itu mendekatkan wajah nya ke arahku. Bahkan aku sampai harus menahan nafasku saat mulut jeffrenian ada di samping telingaku.

"Kau butuh bantuan untuk menenangkan jantung mu?" Bisik jeffrenian menggoda membuat wajah ku berubah menjadi merah padam.

"Lihatkan? Kau mencintaiku sebegini besarnya, mana mungkin mencintai orang lain" ejek pangeran lalu segera menjauh dariku

"Berhentilah bermain main, aku tak ada waktu menanggapi hal ini" ucap jeffrenian datar

"Ke-kenapa? Bukankah anda tidak menyukai saya?" Tanyaku getir

"Kau pikir aku menikah karena cinta?" Balas jeffrenian datar.

Ya! Kau menikah karena cinta, bajingan!. Bahkan pada saat tali itu mencekik leherku pun aku masih berharap pada cintaku yang bodoh. Bahkan ketika kau memfitnahku pun aku masih mencintaimu. Dan kenapa saat aku kembali di kehidupan ini aku masih mencintaimu?!

.
.
.
.
.

'Berlututlah.. siapa tahu aku akan mengampunimu dan keluarga mu'

.
.
.
.
.
.
.
.

'Kau tahu, aku yang merencanakan ini semua bodoh, nian terlalu mencintaiku hingga dia rela melakukan ini semua untukku'

'Itu hukumanmu karena berani beraninya menggoda nian'
.
.
.
.
.
.
.

Ingatan itu terputar kembali, membuat tangan ku bergetar hebat begitu mengingat kembali.

Menyedihkan.

Aku kasihan sekali pada diriku yang mencintaimu dengan tulus dan polos seperti itu.

"Lagi pula tak ada alasan bagiku untuk tidak menikahimu" lanjut nya membuatku tersadar dari pikiran ku

"Vitanica de roveliss, mohon ijin mengundurkan diri dari sini" pamitku sambil menahan air mata yang sepertinya akan segera turun.

"Pergilah"

Dengan segera aku keluar dari ruangan itu. Bayangan masa lalu yang semula ku abaikan menjadi terngiang ngiang kembali. Seperti baru saja ter jadi kemarin.

'Sadar nica, mentalmu sekarang 27 tahun, bukan 16 tahun'

'Benar, selama aku mundur dari jabatan ku saat zendaya muncul, aku takkan mati'

'Aku akan hidup!'

Tbc.

Turn Back Time ; The Fallen KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang