part XXI -end of season 1-

444 63 7
                                    

1 bulan kemudian...

Vitanica turun dari kereta kuda nya. Hari ini dia resmi memasuki istana untuk mempelajari dasar ratu. Pernikahan juga akan diadakan tahun depan. Seluruh kekaisaran sedang ramai membicarakan resmi nya pertunangan mereka berdua.

"Salam pada putra mahkota" sala vitanica formal menundukkan badan nya

"Selamat datang di istana" balas jeffrenian dengan senyuman

"Saya dengar anda sibuk, semoga saya tak merepotkan anda di tengah jadwal anda" ucap nica

"Mana mungkin aku repot, aku akan mengantar mu ke istana dan kamar mu" ucap jeffrenian

"Rasanya aneh mendengar mu memakai bahasa formal" bisik pria itu

"Saya kan ada di istana, anda harus terbiasa" balas vitanica

"Aku lebih suka mendengar ocehan mu biasa nya" gerutu jeffre

"Saya akan melakukan nya saat berdua saja, jadi anda juga harus terbiasa saat ada di luar" jawab nica

"Apa ini? Kau sudah bersikap seperti permaisuri, kurasa aku bisa menikahi mu besok" ucap jeffrenian dengan senyuman

"Wah sayang nya anda yang belum siap" balas vitanica mengejek

"Kau mengejek ku ya? Begini begini aku ini tunangan mu" gerutu jeffrenian.

"Apa anda marah?" Goda vitanica mendekatkan wajah nya pada jeffrenian.

Pria itu pun memerah dengan jarak mereka. Tanpa sadar jantung nya tiba tiba berdetak keras.

"E-ekhem" dehem jeffre tenang lalu menjauhkan wajah nica

"Anda sungguh akan marah? Di hari pertama saya datang?" Rayu vitanica

"Si-sial kau sengaja ya" balas jeffre memalingkan wajah nya

"Mana mung-"

Ngingggg!

Vitanica memegang kepala nya saat telinga nya berdengin hebat. Pandangan di sekitar nya serasa berputar. Gadis itu pun terduduk ketika merasa kepala nya pusing.

"Nica! Kau kenapa?! Maafkan aku, aku takkan marah lagi" seru jeffrenian panik menghampiri nica.

Sayang nya perkataan jeffrenian tak dapat terdengar dengan baik. Telinga nya semakin berdengung dan kini kepalanya semakin terasa berat.

"Je- jeff.." lirih vitanica memaksakan kesadaran nya

"Cepat panggil dokter!!" Sentak jeffrenian kepada pelayan.

Pria itu dengan cepat menggendong vitanica di depan dan berlari menuju kamar yang tak jauh dari sana.

"Kabari tuan marquess keadaan vitanica, panggil seluruh dokter, utusan kuil suci, ataupun penyihir! Siapa pun yang bisa menyembuhkan nya" titah jeffrenian

"Jeff-"

"Bertahanlah, jangan kesakitan lagi" ucap jeffrenian lalu menidurkan vitanica di kasur

"Sa.. kit.. kurasa.. aku akan pingsan.." lirih nica membuat jeffrenian mengangguk

"Tidurlah, aku akan disini sampai kau bangun nanti, aku takkan meninggalkan mu sedetik pun" ucap jeffre pada vitanica yang kini sudah memejam kan mata.

.....

"Bagaimana keadaan putri ku?" Tanya willis begitu memasuki ruang tamu kamar vitanica

"Maafkan saya" ucap jeffrenian menunduk

"Seharusnya saya lebih bisa menjaga nya, tiba tiba kepala nya sakit dan pingsan" jelas jeffrenian

Turn Back Time ; The Fallen KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang