part XV

457 73 6
                                    


Mendengar jawaban dari vitanica, mampu membuat jeffrenian terkejut.

"Apa terjadi sesuatu?" Tanya jeffrenian

"Aku habis berbicara pada ayah ku, mengenai hubungan ini" jawab vitanica

"Akhirnya aku tahu bagaimana rasa nya" lanjut gadis itu

"Rasa apa?" Tanya jeffrenian

"Rasanya menyebalkan bukan? Ada di hubungan yang tak kau ingin kan, dan tak bisa lepas. Selama 2 tahun ini kau pasti sangat frustasi"

"Tak terlalu, bagaimanapun baik aku maupun kau, adalah anak yang takdirnya sudah di tentukan sejak dalam kandungan" ucap jeffrenian

"Tahan saja untuk sebentar" lanjut pria itu membuat vitanica menghela lelah dan terdiam.

Cukup lama gadis itu terjebak oleh pikiran nya sebelum mengatakan kalimat nya.

"Apa.. akan baik baik saja?" Tanya vitanica

"Tentang apa?" Tanya jeffrenian

"Hubungan ini, ayah ku bilang bahwa aku tak boleh egois, tapi..."

"Setelah menghadapi mimpi itu, kau jadi takut?" Potong jeffrenian

"Iya.. bahkan rasa sesak masih ada saat aku bangun, bagaimana mungkin aku tak takut" balas vitanica

"Hanya ada satu yang bisa ku katakan. Jangan berpaku pada apa yang bahkan belum terjadi" ucap jeffrenian

"Di tambah, aku tak berbohong saat mengatakan bahwa pernikahan ini bukan ide yang buruk" tambah pria itu lagi.

Mendengar itu, mampu membuat hati vitanica menghangat. Jeffrenian benar soal itu bahkan belum terjadi. Tapi bagaimana pun juga, dia tahu bahwa itu bukanlah mimpi. Hal kematian nya adalah sesuatu yang sudah terjadi di kehidupan lalu nya.

"E-ekhem, bukankah kau punya banyak pekerjaan? Kerjakan saja, aku akan duduk di sini dengan tenang" ucap vitanica mengalihkan pembicaraan

"Bagaimana ini, aku sedang malas bekerja" balas jeffrenian

"Apa?" Tanya vitanica tak percaya.

Memang nya ada kata malas di kamus orang yang gila bekerja itu?

"Mau berjalan jalan di taman?" Tawar jeffrenian dengan senyuman nya

"A-aku.. sih mau mau saja, tapi pekerjaan mu?" Tanya vitanica ragu

"Aku sudah menyelesaikan semua yang penting" jawab jeffrenian lalu berdiri dari tempat nya.

"Ayo" pria itu mengulurkan tangan nya dan tersenyum.

Vitanica pun meraih tangan itu meski ragu. Mereka benar benar berjalan ke arah taman kerajaan.

.......

"

Taman ini tetap indah seperti dulu" ucap vitanica seraya melihat sekeliling

"Ayah ku memyuruh seseorang secara khusus merawatnya, setelah ibuku meninggal" ucap jeffrenian

"Mendiang permasuri benar benar orang yang mengagumkan" balas vitanica sambil mengingat seperti apa ibu jeffrenian dulu.

"Kita duduk dulu" ucap jeffrenian sembari menghampiri sebuah kursi taman.

Vitanica pun segera duduk di depan pria itu. Dia menaruh tangan nya di meja dan mengadahkan kepala nya. Pohon rindang yang telah hidup ratusan tahun berhasil menghalang panas matahari.

"Siapkan teh untuk kami" titah jeffrenian pada pelayan yang mengikuti nya.

"Bukankah kita hanya sebentar? Apa tak apa meninggalkan pekerjaan mu begitu lama?" Tanya vitanica bingung

Turn Back Time ; The Fallen KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang