part XI

433 75 3
                                    

Lagi lagi, vitanica duduk di balkon kamar nya dengan diam. Pikiran nya masih sibuk memikirkan mimpi yang dia alami.

Nica yakin, itu bukan lah hanya sekedar mimpi. Namun, sebuah ingatan yang benar benar terjadi. Tapi seingat nya, dia tak pernah bertemu dengan ke dua orang di mimpi itu.

"Kenapa.. dia ada di sana.." gumam nica bingung

Apa mungkin ingatan tentang diri nya di masa depan?. Ingatan jika dia tak pindah ke dunia ini?. Namun bukankah dia sudah mati saat di pindah kesini?. Ingatan apa itu sebenar nya, dan kenapa tiba tiba muncul begitu saja?.

"Nona! Anda kenapa di luar lagi, udara sedang dingin, nanti nona bisa sakit lagi" panggil marie khawatir lalu menyampirkan kain ke pundak nica.

"Aku hanya  sedang berpikir, aku tak apa, kau tak perlu khawatir" balas nica

"Tetap saja, yang mulia putra mahkota berpesan bahwa anda harus beristirahat" ucap marie

"Bagaimana persiapan untuk besok?" Tanya vitanica

"Semua sudah saya persiapkan dengan baik, nona tak perlu khawatir" ucap marie

"Yasudah, aku tidur saja" balas nica memasuki kamar nya.

🍵🍵🍵

Esok nya...

"Nona! Ada apa hingga ke dapur yang kotor ini" seru kepala koki kaget saat melihat vitanica datang ke dapur.

"Aku ingin melihat proses hidangan yang di sajikan sendiri" ucap nica

"Apa ini cookies yang akan di sajikan?" Tanya nica menunjuk kue kering yang ada di piring

"Iya nona" jawab kepala koki

"Cukup enak, hidangan yang lain, buatlah jangan terlalu manis" ucap nica setelah mencicipi kue itu.

.

.
.

.

Dan seperti itu lah.. vitanica sibuk mengurus pesta nya dari pagi tadi. Sore nya, dia sudah berada di taman untuk mengatur tempat nya, setelah berdandan rapi.

"Anda datang tuan"

Sapaan dari pelayan membuat nica menoleh. Dia mengernyit ketika melihat ayah nya yang datang.

"Salam pada tuan marquess" ucap nica membungkuk

"Ada apa, ayah datang kesini?" Tanya nica bingung

"Bukankah kau sakit?" Tanya willis

"Saya sudah tak apa sekarang" jawab nya sambil mengernyit bingung

"Kau bahkan pingsan kemarin, tapi kini sudah ribut sendiri menyiapkan pesta?" Tanya willis

"Apa anda khawatir?" Tanya vitanica.

Setahu nya, ayah nya bukanlah orang yang mengkhawatirkan hal remeh seperti dirinya. Willis de roveliss adalah orang yang dingin, yang tak peduli meski putrinya di fitnah di kehidupan sebelumnya.

"Bagus lah kalau kau tak apa" ucap willis tak menjawab pertanyaan anak nya.

"Aku pergi" ucap nya lalu pergi dari sana.

Turn Back Time ; The Fallen KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang