part IV

457 83 3
                                    

"Nona, gaun anda untuk pesta debutante sudah selesai" ucap marie membuat nica menaruh buku nya

"Oh ya? Kalau begitu mari kita lihat" ucap nica beranjak dari duduk nya.

Dia pun berjalan ke ruang tunggu nya untuk melihat gaun yang sedang di antarkan.

"Aku ingin ini" ucap nica menunjuk sebuah gaun yang indah

"Aku ingin ini" ucap nica menunjuk sebuah gaun yang indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tapi nona, kami di infokan bahwa istana memilih warna-"

"Hijau, aku tahu" potong nica

"Memang ada aturan kalau aku harus menuruti nya? Aku ingin gaun ini" ucap nica dengan senyuman nya.

Dulu, dia menahan keinginan nya untuk memakai gaun yang dia sukai hanya untuk menyamakan pakaian dengan pangeran. Tapi walau sudah memakai baju couple sekalipun, pria itu tetap tak mengajak nya berdansa. Sungguh jahat, dan sangat menyebalkan. Jadi biarkan dia memakai apapun yang dia mau sekarang.

Karena sudah selesai dengan urusan dress nya, nica pun segera meninggalkan ruangan itu untuk kembali di kamar nya.

"Ah bosan sekali" gumam nica sambil menatap jendela.

Di sini tak ada ponsel jadi dia tak bisa mengusir rasa bosan nya. Namun tiba tiba sebuah ide muncul begitu saja di otak nya.

"Marie, siapkan kereta kuda" panggil nica

"Ya? Apa anda akan pergi ke suatu tempat?" Tanya marie

"Ya, kita akan berbelanja" jawab nica dengan senyuman cerah nya.

Dia baru ingat kalau keluarga nya sangat kaya di kehidupan ini, berbeda dengan di kehidupan seoul.

......

"Aku mau dari baris ini hingga ini" ucap nica begitu memasuki toko kain terkenal

"Y-ya?" Tanya penjaga itu bingung

"Kau tidak dengar? Tunggu apa lagi, segera bungkuskan untuk ku" ulang nica

"Semua nona?" Tanya penjaga itu lagi

"Apa aku harus mengulang kalimat ku?" Tanya nica balik

"Ti-tidak! Akan segera kami rapi kan" jawab orang itu segera

"Kirimkan bill nya ke rumah marquess" ucap nica lalu keluar dari situ

"Nona, tidak seperti biasanya, bukan kah anda bisa memanggil desainer ke kediaman?" Tanya marie bingung

"Marie, aku tak butuh desainer, aku butuh kain" jawab nica santai

"Nah, sekarang apa kau tau tempat permata paling bagus di jual?" Tanya nica

"Permata? Apa anda butuh perhiasan baru?" Tanya marie

"Tidak, aku ingin permata utuh, dimana aku bisa mendapatkan nya?" Tanya nica

"Maaf atas kelancangan saya, untuk apa nona?" Tanya marie bingung

"Astaga, aku akan membuat sesuatu" jawab nica memutar bola matanya malas

"Sesuatu?" Tanya marie

"Iya, dimana aku bisa mendapatkan nya?" Tanya nica

"Saya tahu tempat terbaik, tapi apa yang akan anda buat?"

"Mahkota" jawab nica santai.

"Ya?!"

📑📑📑

"Marie, siapkan kertas" ucap nica tepat setelah menurunkan kaki nya di kediaman rovelis.

"Baik nona" ucap marie lalu pergi

"Akan saya antar ke kamar anda nona" ucap pengawal yang ada disana

"Tidak perlu, aku bisa pergi sendiri" tolak nica santai

"Kalau begitu, apa tak keberatan jika aku yang melakukan nya?"

Nica menoleh kearah sumber suara dan menemukan sebuah pria yang berdiri tak jauh dari tempat nya. Dia pun sontak mengangkat senyum nya.

"Senang bertemu dengan anda, tuan doreiness de julian" salam nica sopan

"Anda juga, nona vitanica de roveliss" jawap pria itu dengan senyuman kelinci nya

"Kalo tak kebaratan, biar aku yang mengantar mu" ucap dorein

"Tentu, anda sedang berkunjung menemui ayah saya?" Tanya nica sambil berjalan di ikuti oleh dorein

"Iya, ada yang harus di bicarakan, sudah lama sekali sejak terakhir bertemu, bagaimana kabar mu?" Tanya dorein

"Saya tentu baik baik saja, tuan sendiri bagaimana? Saya dengar keluarga julian sedang memulai bisnis baru" tanya nica balik

"Ya, aku kesini juga untuk membicarakan hal itu" jawab dorein dengan senyuman nya

"Omong omong, setelah sekian lama tak bertemu, tampak nya kau sudah berubah ya?" Celetuk pria itu

"Saya?" Tanya nica bingung

"Ya, kau kini terlibat lebih anggun dan dewasa, apa karena pertunangan dan debutante mu sudah dekat" jawab dorein

"Ah, tentu saja saya harus lebih dewasa sekarang" jawab nica

"Ah, dari sini arah kita berlawanan, saya bisa pergi sendiri dari sini, anda bisa langsung pergi menemui ayah saya" ucap nica mengalihkan topik

"Sampai berjumpa lagi, lady" ucap dorein

"Sampai jumpa lagi, tuan. Saya mendoakan yang terbaik untuk bisnis baru tuan" ucap nica sopan lalu pergi dari sana.

Sedangkan itu doreiness menatap tubuh nica yang menjauh sebelum benar benar berbalik pergi.

Tbc.

Second lead nya udah muncul nih:))

Turn Back Time ; The Fallen KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang