part III

476 87 1
                                    


Jeffrenian menaruh secangkir kopi nya di samping berkas berkas yang sedang dia baca. Jam menunjukkan pukul 1 malam, namun dia tak punya niatan untuk berbaring di ranjangnya.

"Pembatalan pertunangan.." gumam jeffrenian sambil mengingat kejadian tadi sore

"Aneh.." gumam nya bingung.

Bagaimanapun juga, vitanica adalah gadis yang akan selalu menempel padanya bahkan jika pria itu mendorong nya. Dia bahkan akan menyalahkan dirinya bahkan ketika jeffrenian yang salah. Lalu gadis macam itu, tiba tiba mengajukan pembatalan pertunangan.

........

"Ku dengar kau ingin mengajukan pembatalan pertunangan" ucap willis saat mereka sarapan pagi ini

"Iya, ide itu di tolak oleh putra mahkota" jawab nica seadanya

"Kenapa?" Tanya willis membuat vitanica menghentikan makanan nya

"Meski saya bilang alasan nya pun, anda takkan mungkin menperbolehkan kan?" Ucap nica sarkas

"Kau pikir perjodohan ini main main? Kapan kau akan dewasa?" Tanya willis datar

"Saya membatalkan karena sudah dewasa" ucap nica datar

"Kalau begitu katakan, apa alasan nya" ucap willis datar

"Saya tak mencintainya lagi, jadi pangeran mahkota tak perlu terpaksa menjalankan hal ini" jawab nica

"Kau pikir tunangan ini terjadi hanya berdasarkan ucapan mu?" Tanya willis datar

"Saya dan pangeran sama sama menolak, bukankah itu alasan yang cukup lumayan?" Jawab nica

"Bukankah pangeran menolak permintaan mu?" Tanya willis kembali

"Jadi, jika pangeran menjawab iya, apa pertunangan ini akan batal?" Tanya nica

"Akan ku pertimbangkan bersama dengan yang mulia raja" ucap willis.

Vitanica pun hanya mengangguk mengerti. Lagi pula, takkan sulit untuknya mendapat jawaban iya dari putra mahkota. Pria itu membenci nya, dan hanya tinggal 1 bulan lagi hingga zendaya muncul di pesta debut nya. Mereka berdua akan jatuh cinta, jadi cepat atau lambat dia akan mendapat jawaban iya dari putra mahkota.

👑👑👑

Vitanica menaruh payung nya lalu duduk di kursi taman yang biasa dia duduki sambil minum teh. Hari ini cuacanya sangat cerah membuat nya ingin bersantai di halaman mansion nya.

"Ini teh anda nona" ucap marie menuangkan teh milik nya

"Tunggu, kenapa ada 2 gelas?" Tanya nica bingung saat marie juga menaruh satu gelas lagi di depan nya

"Bukankah anda mengundang tuan mahkota untuk datang?" Tanya marie bingung membuat vitanica menghembuskan nafas nya lelah.

Benar juga, dari dulu di selalu mengundang jeffrenian untuk datang dan minum teh bersamanya. Meskipun pria itu takkan datang, tapi tetap saja akan ada satu gelas kosong tak berguna di depan nya. Sebuah hal bodoh dan sangat sia sia untuk di lakukan.

"Tak perlu, aku tak mengundang nya hari ini, dan seterusnya pun tidak, jadi jangan repot repot menaruh satu cangkir lagi" ucap vitanica datar

"Kurasa itu di perlukan sekarang" tiba tiba suara pria yang tak asing itu menyapa gendang telinga nya

"Semoga keagungan selalu mendampingi putra mahkota" ucap marie sopan sambil menunduk 90 derajat.

Nica sempat terpaku selama beberapa detik sebelum akhirnya segera berdiri dari duduk nya.

"Vitanica de roveliss memberi salam pada putra mahkota" salam nya sopan sambil menunduk sedikit

"Berdirilah" ucap jeffrenian datar lalu duduk di kursi yang berhadapan dengan nica.

"Ada perlu apa anda kemari?" Tanya nica sambil duduk di tempat nya, sedangkan marie menuang teh di gelas putra mahkota juga.

"Apa lagi, mengikuti permainan kekanak-kanakan mu" jawab jeffre datar

"Pergilah" ucap nica pada marie, membuat pelayan nya itu undur diri.

"Kekanak-kanakan apa maksud anda?" Tanya nica tenang selepas kepergian marie.

"Tak usah pura pura tak tahu, kau sengaja menyinggung pembatalan pertunangan untuk membuat ku duduk di sini kan" ucap jeffre datar

"Saya sangat serius ketika mengucapkan nya" jawab nica

"Membicarakan hal ini, ayah saya mengatakan akan mempertimbangkan dengan yang mulia raja bila anda juga setuju" lanjut nica

"Kau dari tadi memakai bahasa formal padaku?" Tanya nya

"Anda tahu itu tidak penting sekarang" ucap nica sopan

"Jadi, kau ingin batal?" Tanya jeffre sambil menopang dagu nya

"Iya" jawab nica singkat

"Berikan aku alasan nya, kau seperti berubah menjadi orang lain dalam semalam" ucap jeffre datar

'Saya tidak mau mati lagi' batin nica kesal

"Saya capai, mencintai yang mulia sendirian, kini perasaan itu akan saya hapus dari hati saya" ucap nica

"Entah lah, aku tak setuju" jawab jeffrenian datar

"A-apa?" Tanya nica tak percaya

"Aku merasa terganggu selama 2 tahun ini saat kau menempel padaku, tidak adil kalau aku saja yang tersiksa bukan? Kau coba lah, 2 tahun terikat pada hubungan yang tak kau ingin kan" ucap jeffrenian datar

"Jadi, apa yang yang mulia inginkan?" Tanya nica

"Kita berbincang lagi setelah 2 tahun, kau harus merasakan apa yang ku rasakan" ucap jeffre sambil beranjak dari tempat nya.

"Ya sudah terserah dia saja, lagipula 1 bulan lagi dia akan bertemu dengan gadis jahat itu" gumam nica selepas jeffre pergi.

Namun sepertinya gulungan takdir takkan bisa melepaskan nya semudah itu.

Tbc.

Turn Back Time ; The Fallen KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang