PART 48 - The Memory

647 67 15
                                    

SAMBUNGAN!!
.
.
.
.
.
:V
Kini, seluruh ejen MATA, anggota TAPOPS, dan beberapa org yg terluka sedang dirawat. Ejen2 muda berkumpul di kamar rawat Jenny. Keadaan Jenny sudah agak membaik meskipun perutnya masih terasa sakit akibat ditikam itu.

Jet : "Gilak, Kak Jenny hebat banget, dah. Serius, ternyata kakak jago beladiri, ya! Bisa ngalahin si Pengkhianat itu!"

Yusuf : "Diem! Jangan berisik, ini, tuh, bukan pasar malem."

Ali : "Oh ... tapi ... koq, Kak Jenny bisa kenal sama si Coral, yak? Kan, ketemu aja kagak. Baru ketemu kali ini. Atau mungkin kalian berdua pernah bertemu sebelumnya, hanya saja kamk tidak tahu?"

Jenny menghela napas.

Jenny : "Aku memang mengenalnya, dulu, keluarganya selalu saja menyiksa warga pinggiran di Tiongkok. Sedikit mirip dengan keadaan Palestina. Seolah2 mrk yg paling berkuasa ..."

Moon : "Oalah, pantesan ..."

Jenny : "Keluarganya memiliki banyak pengawal, bersenjata, dan yg jelas, mrk kaya. Kekejaman terus menimpa kampungku. Ditindas, dipaksa kerja kasar ... hingga pada suatu hari, Ayahnya mengamuk marah. Terjadi perseteruan dan salah paham. Rumah2 dibakar. Wanita yg sedang menyusui anaknya diseret keluar. Aku dan keluargaku melarikan diri, Coral, perempuan sialan itu tiba2 berada di hadapan kami."

Alicia : "Apa yg dia lakukan?"

Jenny : "Dia bersama kakak lelakinya marah. Dia lebih muda dariku dan dia sangatlah tidak sopan. Berkali2 perutku ditinjunya hingga aku mual dan bahkan batuk darah. Saat itu, aku tidak ada tenaga utk melawan, badanku kurus kering, bahkan aku lebih pendek dari Coral. Lalu, aku tak sadarkan diri setelah menerima pukulan di kepala. Saat sadar, aku sudah ada di sel."

Semua serius mendengarkan cerita Jenny. Bagi ejen2 muda, ini lebih menarik dibandingkan menonton film horror sekalipun. Bahkan, Geng UI ikutan nimbrung. Hmm ... dasar, kalau ada yg bercerita pasti pada ikutan dengar.

Jenny : "Aku menyadari bahwa aku sendirian di dalam sebuah ruangan. Dari balik jeruji, aku bisa melihat Coral bersama saudara2nya menyeret anak kecil, mengumpulkan mereka ke dalam satu ruangan yg kecil. Aku lalu mencari dimana org tuaku.

Ternyata mrk berdua dimasukkan ke dalam sel yg kondisinya lebih menyedihkan dibandingkan selku. Kotor dan banyak bercak darah di dinding. Tanah dengan jerami yg banyak kotoran. Coral pergi dan tiba2 kembali dgn dua ekor ... dia seperti anjing liar, namun ganas seperti serigala."

Ali : "Apa?!"

Annisya : "Yg bener?!"

Upin : "Ihh ... syerem."

Meimei : "Terus?"

Lia : "Gimana??"

Jenny : "Ya ... kalian tahu sendiri. Coral melepaskan kedua hewan itu di dalam sel, aku susah utk memaafkan dirinya sebab dia adalah penyebab kematian org tuaku. Dòngwù bǔshí tāmen. Begitu kira2 kejadiannya. Aku dibebaskan begitu saja dan aku akhirnya melarikan diri. Aku tidak tahu bagaimana nasib saudara2ku yg lain, mungkin sudah mati."

Kurang lebih seperti itu. Aku menjadi pengamen di pinggiran hingga aku kembali menghirup udara kehidupan baru setelah aku bertemu kembali dgn Ejen Zain. Sebelumnya, kami pernah bertemu di Tiongkok. Ejen Zain pernah menolong keluarga kami, tapi tidak sering karena dia pindah ke Cyberaya, namun, aku masih ingat namanya. Zain.

Akhirnya setelah setahun lebih beberapa bulan, Zain merekrutku menjadi agen. Aku sangat menyukai teknologi, apalagi kota ini adalah Cyberaya, bandar teknologi tercanggih sejak beberapa tahun lalu. Ya ... meskipun kalian tahu pd hakikatnya aku adalah seorang pengkhianat, mengikuti Djin. Sebenarnya, dialah yg menghasutku agar tidak mengabdi kpd MATA. Karna itu, aku menjadi tangan kanan Djin."

Berbeda (Boboiboy X Ejen Ali X Upin Ipin) AOF #2✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang