PART 38 - Pengorbanan

548 73 15
                                    

Alicia : "Author! Kamu tahu ini apa?🔪🔪"

Author : "Itu pisau, kan? Kau mau hadiahkan kepada siapa?"

Alicia : "Oohh ... pisau ini ... Pisau ini akan kuhadiahkan kepada Readers yg membaca cerita ini tapi tidak di-vote sama komen."

Author : "Serem amat dah😐😐"

Alicia : "Makanya jangan lupa vote sama komen! Komen banyak2!"
.
.
.
.
.
Ali : "Hah?"

Ali memandang sekeliling. Lagi2 di dunia putih, gaes. Semuanya warna putih. Ali mengeluh. IRIS-nya masih saja ada yg tidak beres. Ali berjalan dan tiba2 dia menabrak sesuatu.

BUKK!

Ali : "Opocot Ejen Leon Nikah Sama Cikgu Munah!"

Ali jatuh terduduk. Sesuatu yg empuk menabraknya. Ali melihat seorang perempuan berbaju merah dan memakai hoodie merah berdiri di hadapannya dan tersenyum. Ali terkejut setengah mati sampai2 dia yg baru saja bangun, eh, jatuh lagi. Poor Ali ...😌😌

Ali : "Waaarrgghh!! Mama ..."

Aliya : "Iya, ini Mama."

Ali : "Alamak, knp ngagetin Ali tadi. Ali kaget. Udh gitu Ali dibawa lagi kesini." *memeluk Aliya*

Aliya : "Maaf ... tapi bukan Mama yg melakukannya. Ada sesuatu yg membawamu kesini, Sayang. Emang nya kamu gak senang ketemu Mama."

Ali : "Ya ... senang, sih. Wait, kalau bukan Mama, trus siapa, dong."

Aliya : "Baiklah, Mama disini ingin memberitahumu sesuatu. Sekali lagi, tolong Mama. Hanya Ali dan teman2 Ali yg bisa melakukannya."

Ali : "Mama bisa memberiku petunjuk agar aku bisa menemukan tubuh Mama. Please, jangan main2, dong. Ini bukan game."

Author : "Oi, Li! Koq jadinya kesitu dah=_="

Aliya : "Mama gk pernah main game, Ali."

Ali : "Lah, terus ... yg Paman bilang kalau ..."

Aliya : "Oh, iya, deng. Eh, bentar, koq jadi bahas game, sih? Ini pasti gara2 Ali terlalu banyak main game, deh. Bener, kan?"

Ali : "Alamak ... ketahuan aku😨😨"

Aliya : "Ali ..."

Ali : "Oh ... eh ... sudah, Ma. Jangan bahas game, deh. Hehehe ...😅😅, errm ... tadi Mama mau ngomong apa? Katanya Mama mau ngasih petunjuk."
.
.
.
.
.
Khai : "Aliiiiii! Aliiiii!"

Khai menepuk tangannya di depan wajah Ali. Tetap saja anak itu diam dengan IRIS yg menyala dan mengeluarkan cahaya berwarna putih. Khai udh mencoba berbagai cara. Dimulai dari tepuk pipi, goyang bahu, tarik rambut, sampai tarik celana (wah, klo ini mah udh parah banget)

Sudah dicoba beberapa kali, berkali-kali, dan sudah kesekian kalinya. Tapi, tetep aja. Tuh, anak kagak sadar2 juga. Mulutnya masih melongo. Untung aja gk lebar, klo gak, nanti kesedak, tuh, gegara kemasukan lalat. Eh, koq kemasukan lalat? Jadi ngeri, dong!😱😱

Moon : "Khai! Ni bocah ngapa, sih? Dari tadi dipanggil, dikagetin, dibangunin, tetep aja kagak bangun! Oiii ... Walae! Bangun, Ali! Nih, ada tempoyak udang!"

Ali : "Hah?! Tempoyak udang!?!?!??!"

Khai : "Eh Mamak Mundur terus Maju Tanpa Henti Terbang ke Galaksi Bima Sakti." *terkejut*

Alicia : "Sejak kapan kedai paman aku bisa terbang?🤨🤨"

Iman : "Sst, yg penting anak itu sudah bangun."

Berbeda (Boboiboy X Ejen Ali X Upin Ipin) AOF #2✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang