Cinta? Apakah kamu pernah jatuh cinta?
Aku yakin semua orang pasti pernah jatuh cinta. Cinta apapun itu. Cinta monyet, cinta buta, cinta tapi benci, cinta sejati, dan semua jenis cinta-cinta lainnya. Ya. Semua orang pasti jatuh cinta, karena cinta adalah anugerah dari Sang Ilahi.
Cinta. Banyak orang menganggapnya sesuatu yang indah dan tak terkira rasanya. Adapula yang berani menceburkan dirinya dalam penderitaan. Demi cinta. Sebagian lainnya terus berharap dalam penantian panjang menunggu sang cinta.
Aku mungkin salah satu orang yang paling merasa hopeless akan cinta. Entahlah, aku tak pernah merasakan cinta bersambut padaku. Padahal aku terus mengejarnya. Apakah memang ia terus menghindar dariku? Ataukah aku terlalu banyak berimajinasi bahwa cinta itu akan selalu indah?
Ada yang berkata lebih baik hidup dalam penderitaan karena cinta. Daripada hidup dalam kehampaan tanpa cinta. Lalu bagaimana dengan diriku?
Cinta, cinta, mengapa ia selalu bersembunyi dariku? Padahal aku selalu mengharapkannya datang, tetapi ternyata ia justru tidak datang kepadaku. Ketika aku tahu ia selangkah ada di depanku, tetapi ternyata aku menemukannya malah melangkah mundur menjauhi diriku. Apakah ia tidak mau menemuiku? Atau belum saatnyakah ia datang?
Wahai bintang di langit, apakah kalian tahu dimana cintaku berada? Maukah kau berikan satu cahaya untukku dalam pencarianku akan cinta? Sehingga aku akan dengan mudah menemukannya. Wahai bulan yang menghiasi malam, apakah kau tahu cinta sejati itu? Hingga ia sepertimu yang tak lelah menemani bumi berputar. Wahai matahari, tahukah kau tentang cinta? Hingga ia bisa dengan setia seperti dirimu yang menghangatkan dunia yang penuh kehampaan ini.
Aku hanya bisa menanti dan bersabar yang entah sampai kapan aku akan bisa menemukannya. Yang jelas, aku hanya berharap pada satu cahaya di sana yang memiliki cinta sejati. Ya, aku hanya berharap pada-Nya.
***
Perkenalkan, aku Karin, seorang mahasiswa Sastra Inggris di salah satu perguruan tinggi di Bandung. Saat ini usiaku 21 tahun menjelang 22 tahun.
Ada yang bilang, usia 22 tahun adalah masa rentan seseorang mengalami rasa kegalauan. Benarkah? Aku sendiri merasakannya saat ini. Kamu?
Aku sedang menyusun skripsi agar aku bisa segera lulus dan menjadi sarjana. Namun setelah itu, aku belum ada rencana sama sekali akan menjadi apa aku ini? Galau? Yes!
Cita-cita kecilku adalah menjadi arsitek atau desainer interior. Tetapi aku terdampar di jurusan ini, setelah aku terhempas di tes ujian masuk. Aku mencoba menikmatinya, hingga tak terasa akhirnya aku sudah di penghujung masaku sebagai mahasiswa. Sudah 4 tahun aku berada di kampus yang luas ini. Sudah 4 tahun juga aku berusaha untuk menemukan passion dan cita-cita baruku. Tetapi, hasilnya masih nihil.
Aku tidak mau bekerja kantoran, aku juga tidak pandai menjadi pengajar. Bahasa inggrisku biasa saja meskipun nilai ujianku selalu bagus. Aku sedang menumbuhkan minatku di dunia usaha. Namun, dunia bisnis memang tidak mudah. Butuh ilmu, modal, strategi, dan tentu saja kerja keras. Sepertinya aku akan memilih ini saja untuk karir masa depanku.
Namun masih ada sesuatu yang selalu mengganjal di hati. Kenapa aku tidak pernah menemukan seseorang yang pas. Maksudku, apa aku begitu jelek, bodoh, udik sehingga tak pantas untuk berpacaran?
Ah, ini selalu menjadi pertanyaan terbesarku. Kapan aku bisa merasakan cinta? Aku hanya bisa menunggunya saja.
***
Author's note :
Selamat datang di An Ending Overcast
Novel ini aku tulis tahun 2014, udah lama banget ya? Hihi, semoga gak mengurangi inpirasi dan nilai dalam ceritanya ya. Awalnya, novel ini aku tulis buat ikut kompetisi dan tantangan dari proyek nulisbuku dulu.
Mungkin ada yang udah pernah baca ini di platform Noveltoon, ya, karena aku publish juga di sana karena niatnya mau diterusin. Tapi apalah daya, stok ide ceritaku yang lain lagi ngantri, jadinya gak bisa terusin.
Jadi, here we are, dengan cover yang baru dan fresh, aku republish lagi di Wattpad.
Well, sekian cuap-cuapnya. Buat kalian yang belum pernah baca, selamat membaca ^_^
Jangan lupa untuk kasih vote dan komen ya, aku akan dengan senang membacanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] An Ending Overcast
Spiritual|| FOLLOW DULU SEBELUM BACA || PART LENGKAP Ini tentang pencarian cinta. . Awan kelabu menggantung di atas langit. Mendung itu bukanlah sebuah kepastian. Mungkin sang hujan akan turun, tetapi mungkin saja ia hanya akan berdiam diri ketika angin ber...