Terbang

44 7 0
                                    

Ponselku berdering untuk beberapa kali. Angka-angka yang tertera di layar ponsel itu tidak pernah kukenal. Tiba-tiba ponsel yang saat ini kugenggam kembali berdering. Nomor itu lagi, siapa ya?

"Halo? Assalamu'alaikum?" sapaku.

"Wa'alaikumsalam. Ini Karin?" tanya sebuah suara cukup nyaman di dengar. Suara laki-laki.

"Ya, ini Karin sendiri. Maaf ini siapa ya?" tanyaku.

"Ini gue, Adam."

DUG. Seketika itu tubuhku bergetaran, suhu panas dingin menjalar bergantian.

"Oh... ya ada apa?"

"Gue mau tanya tentang logonya. Tadi sebenernya gue udah tanya sama Raisha, tapi dia bilang lo lebih tau urusan
ini."

"Kenapa logonya, masih ada yang kurang dimengerti?" nada bicaraku datar, berusaha menutupi getaran yang ada di balik lidahku.

"Gini, gue ada masukan sedikit. Kemarin gue udah coba bikin logonya sesuai dengan apa yang lo instruksikan. Tapi gue coba modifikasi, cuma itu sih terserah lo. Gue kirim filenya ya? Boleh minta alamat e-mail lo?"

"Oh, boleh! Eh lo kirim via facebook gue aja deh ya?" kataku

"Boleh-boleh. Oke, sekarang gue kirim,"

"Oke kalo gitu. Nanti kita diskusikan lagi via chat aja ya?"

"Oke deh!"

"Bye!"

Tuuuut....

Huff.....aku menghela nafas. Nafasku tadi sedikit tertahan agar gemetaran suaraku tidak terdengarnya. Ini membuatku terkejut setengah mati. Kenapa Raisha tidak memberitahuku sebelumnya? Ahh, sudahlah! Baiklah, aku harus membuka akun facebook milikku.

Facebook chat menyala, ada sebuah kiriman dari Adam.

[Hai, Gue kirim filenya sekarang] ketiknya.

Kini jari jemariku yang bergetaran.
[Ok]

Beberapa detik kemudian, dua buah file terkirim di layar chatku. Dua buah desain logo pesananku telah dikirimnya. Satu file berwarna dasar dusty pink dengan beberapa ikon persis sesuai dengan yang aku instruksikan. Aku menyukainya, hanya saja jenis font yang dipakainya tidak terlalu kusukai. Tetapi secara keseluruhan logo ini terlihat lucu, girly, dan manis karena kombinasi warna pastel yang terlihat menggiurkan lidah. Kuperhatikan satu desain lagi hasil modifikasi Adam sendiri. Begitu melihatnya aku langsung jatuh cinta. Warna yang dipakainya bukanlah warna-warna pastel, terlihat lebih cerah, tetapi terlihat ada unsur vintage dari ikon bunga-bunga yang menjadi aksesori dan juga papan banner yang dipakai.

[Keren! Aku suka dua-duanya] Jawabku setelah memperhatikan kedua logo buatannya itu.

[Thanks! Jadi mau pilih yang mana?] Tanya Adam. Mungkin aku harus sedikit memujinya agar ia menaruh sedikit perhatian terhadapku. Eits, tapi memang hasil desainnya begitu bagus. Itu pujian yang nyata untuknya.

[Jujur ya, gue lebih suka hasil modifikasi buatan lo!]
Akhirnya aku bisa lebih menenangkan hati ini setelah melihat hasil kerjanya yang keren.

[Wow! Great! Thanks anyway! Barusan gue juga kirim desainnya keRaisha, tapi katanya dia lebih suka warna yang agak pastel itu. Haha. Silakan ini urusan kalian untuk menentukan logo mana yang akan dipakai untuk bisnis kalian] Jelasnya.

Ternyata Adam juga mengirimkannya pada Raisha. Mungkin kita akan membicarakannya segera.

[Oh ya? We should talk about it soon. Anyway, sesuai kesepakatan uangnya mau ditransfer atau ketemuan langsung aja?]

[END] An Ending OvercastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang