Selamat Pagi Dunia

103 11 2
                                    


Waktu demi waktu kulalui. Hari demi hari kujalani. Bumi terus berputar dalam orbitnya yang teratur, inilah bentuk ibadah dirinya kepada Yang Maha Kuasa. Begitu pula diriku. Sungguh beruntung aku telah diberikan kesempatan untuk memperbaiki diriku dan segalanya yang telah terjadi. Aku begitu bersyukur akan nikmat Allah dari segala hal yang telah terjadi. Hidupku benar-benar berubah saat ini. Aku berkomitmen untuk menyerahkan sepenuhnya hidupku untuk-Nya.

Perkenalanku dengan Reza memang tidak lama. Tidak seperti orang-orang diluar sana yang berpacaran, bertahun-tahun telah dilewati bersama, tetapi akhirnya mereka pun berpisah. Saat ini kami memang belum menjalin hubungan resmi, hanya saja kami merasa diri kami saling melengkapi kekurangan dan kelebihan masing-masing. Reza berencana akan meminangku hari ini.

Skenario Allah memang tak bisa ditebak dan sungguh misterius. Pada saat SMA, aku ingin sekali merasakan yang namanya pacaran. Beruntung, aku menemukan sebuah buku karya Ustadz Salim A. Filah yang berjudul Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan. Setelah membaca, buku itu benar-benar membuat prinsip hidupku berubah meski belum 180 derajat. Oleh karena itu, setelah lulus tahun kemarin, aku berniat untuk mencari pendamping hidupku. Ternyata memang tidak mudah dan sulit menemukan orang yang memenuhi kriteriaku.

Rendy, adalah target pertamaku. Aku yang masih terlalu polos untuknya begitu berlawanan dengan sikapnya yang begitu dewasa. Aku memang mengaguminya, tapi ternyata dia hanya menganggapku sebagai adiknya saja. Misiku pun tertunda.

Lalu Adam, target cowok incaranku yang kedua. Kesalahanku di awal membuat sahabatku terlibat bahkan lebih jauh. Meski kejadian itu sebatas bahwa ternyata Adam malah menyukai Raisha dan begitu juga sebaliknya, bagiku peristiwa itu memberikan pelajaran yang berarti. Aku tahu aku sempat kecewa beberapa kali karenanya. Harapanku terlalu tinggi padanya, hingga wajar aku kecewa ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Ia kembali memberiku harapan, meski aku sudah berubah. Hanya saja, ia datang sedikit terlambat ketika hatiku sudah membuka ruang bagi yang lain.

Aku ingat ketika malam itu aku memberikan jawaban padanya. Saat itu ia meneleponku untuk menanyakan kepastianku akan pertanyaan yang diajukannya dan meminta maaf bahwa aku tak bisa memenuhi permintaannya. Mungkin ia sedikit kecewa. Namun ia juga meminta maaf padaku karena sempat juga mengecewakanku berkali-kali. Aku menduga bahwa mungkin ia menyadari akan luka kecil yang pernah ia goreskan dalam hatiku, juga akan ketidakpastian yang ia tinggalkan berbulan-bulan.

Jingga. Bagiku, pertemuan dengannya mengawali semua peristiwa yang terjadi sampai detik ini. Aku begitu beruntung karena Allah telah mempertemukanku dengannya. Mungkin Allah telah menunjuknya sebagai orang yang membantuku berubah. Aku banyak berdoa atas kebaikan diri Jingga, hingga ia mengenalkanku pada kakak kandungnya, Reza.

Dan Reza, pria yang ketika ia berjalan di depan gedung fakultas selalu kuperhatikan, yang diam-diam aku kagumi dalam hati meski sama sekali diri ini tak mengenalinya, hari ini datang ke rumahku untuk meminta izin untuk meminang kepada orang tuaku agar bisa menjadi istrinya. Proses taaruf yang tidak memakan lama tetap bisa membuatku memahami karakter dan sosoknya. Ia baru saja lulus kuliah ketika pertama kali menghubungiku untuk bertaaruf. Ia adalah seorang sarjana teknologi informatika. Ia bahkan sudah bekerja menjadi instruktur di salah satu lembaga informatika yang cukup terkenal.

Bagiku, Reza adalah seorang pria yang baik agamanya, cerdas dalam berpikir, orator yang ulung, serta ahli dalam kemampuannya. Ia memang tampak seperti pria yang kaku, namun begitu mungkin karena kami masih bertaaruf jadi aku belum bisa mengenalnya secara keseluruhan. Aku banyak bertanya akan kelemahan dan kelebihan Reza pada Jingga, sebagai adik yang hidup bersamanya selama ini.

Aku hanya berharap, agar Allah selalu memberikan kami semua keberkahan hidup agar kami senantiasa berada di jalan yang telah Ia tentukan.

***

[END] An Ending OvercastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang