-17

1.8K 84 1
                                    


TIN TINN!!
suara klakson yang memekik telinga.

"SAA! RISAAA" triak galang dari arah luar kamar risa.

"SA, BANGUNN"

"RISAAAAAAA!" triak galang sembari mendobrak pintu kamar milik risa.

"astagfirullah, lo gila a? pintu gue rusak!" kesal risa dengan nada serak khas orang bangun tidur. dan tatapan sedih melihat pintu kamarnya yang rusak.

"bukan gue yang gila, lo yang gila. temen lo diluar berisik banget" ucap galang.

"siapa sih, pagi-pagi gini nenamu."

"temen lo."

"siapa?" tanya risa.

"cowo."

"ck! namanya bego!"

"mana gue tau, lo kira gue kenalan dulu."

"kali aja" risa pun bangkit dari kasurnya, lalu mengintip dari celah jendela yang memperlihatkan luar rumahnya.

"raya" gumamnya. ia pun langsung berbalik arah lagi menghadap galang.

"tolongin gue" pintanya.

"gak!" ketus galang.

"lo keluar bilang ke dia, gue udah jalan duluan gitu."

"gue bilang gak! bukan iya!, ga ngerti bahasa indonesia lo ya."

"gue bukan ga ngerti bahasa indonesia, tapi lo yang pake bahasa binatang."

"ga gue bantuin, lo songong sama abang sendiri."

"bacot, gc keluar bilang gitu. tolongin gue sekali ini aja pelit banget lo.

"lo bilang sekali, beribu-ribu kali lo minta tolong sama gue. berasa jadi babu tau ga."

"yauda buruan, gue pengen mandi." risa pun melenggang pergi ke kamar mandi. dan galang pun mau tidak mau harus keluar dan menyampaikan amanat dari sang adik.

●●●

Kini risa sudah siap dengan atribut sekolahnya. ia pun keluar dari kamar untuk menemui mamah dan abangnya, tidak dengan papahnya karna sudah dipastikan pasti papahnya sudah lebih dulu berangkat ke kantor.

"lo mandi apa betapa?" tanya galang enteng.

"pesugihan." jawabnya.

"sttt, ngomongnya." ingat lia pada mereka berdua.

"tadi gimna a? dia ngomong apa gitu?" tanya risa.

"dia bilang kok lo ga ngabarin dia kalo mau berangkat duluan, terus dia pamit deh sama gue"

"bagus"

"bilang apa kalo orang udah bantuin?"

"trimakasiiiii" kata risa dengan senyumannya.

"hm" jawaban malas dari galang.

"emng kenapa kamu ga bareng dia sa?" tanya lia. karna tumben-tumbenan anaknya ini menolak ajakan seseorang.

"gapapa mah, males aja." jedanya "gue bareng lo" sambungnya sambil menunjuk galang dengan sendok yang ia pegang.

"gak! gue bukan ojek lo." tolak galang.

"sekali ini."

"1000 kali lo bilang begitu sa dari tadi."

"ah pelit lo" ucap risa dengan menghentakkan sendoknya. "mahhh" rengeknya pada sang mamah.

"abangmu ada janji sama dosen pembimbing sa. lagian kamu tadi ada tumpangan malah nolak, sekarang susah kan." ujar lia.

"yauda deh risa ga sekolah" ucapnya dengan senyum liciknya. galang yang mendengar perkataan itu pun langsung melempari risa dengan sekepal nasi.

ELANG&RISA (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang