-26

1.7K 72 0
                                    


Pagi ini elang menjemput sisil didepan rumahnya.

"pagii langg" sapa sisil.

"pagi" singkatnya.

"ayo berangkat" sisil pun langsung naik ke motor milik elang dan melingkarkan tangannya pada pinggang elang. elang belum mengungkit soal kemarin.

setelah menempuh jarak yang agak jauh dari rumah sisil ke sekolahan, akhirnya mereka sampai dipekarangan sekolah. sisil turun dari motor elang. elang menyimpan helm full facenya lalu ikut turun, lalu nereka berjalan bersama melewati setiap kelas. saat sisil ingin memasuki kelasnya ia sudah lebih duku dicekal tangannya oleh elang.

"ikut gue!"

"ih lang aku mau masuk" elang tidak menngubris ia tetap menggenggang lengan sisil menuju ujung koridor.

"kemana lo kemarin? siapa cowo yang setiap kali lo ajak jalan?" sisil gelagapan.

"dibilang abang aku" alibinya.

"gue paling gasuka dikhianati sil"

"sumpah itu abang aku lang, masa kamu ga percaya sih"

"terserah itu abang lo atau bukan, yang intinya kalo gue tau lo punya hubungan sama tu cowo. jangan harap gua kasi kesempatan buat lo!" akhirnya elang melenggang eprgi meninggalkan sisil seorang diri.

Risa yang tengah berjalan dikoridor tidak sengaja melihat sisil dan elang tengah berbincang entah tentang apa. risa tidak berniat mengikut campur urusan mereka ber2 tapi karna ia ingat kejadian kemarin saat sisil tengah jalan bersama cowo lain, akhirnya ia mengintip dibalik tembok.

sisil melangkahnya kakinya berjalan dengan wajah merah menahan amarah.

"main tuh yang rapi sil" ujarnya setelah sisil melewati risa. sisil membalik badan.

"oh jadi elo yang selama ini ngeracunin otak elang!"

"suudzon terus idupnya" ucap risa kelewat santay.

"dasar jalang gatau diri lo sa"

"jalang kok triak jalang sih"

"APA LO ANJING!" kesal sisil, risa tersenyum akhirnya ia bisa memancing amarah sisil.

"dih ko lo nyolot sih. kalo lo nyolot berarti bener apa yang gue bilang"

"asal lo tau sa! elang gaakan pernah mau sama lo, walaupun lo kasi apapun itu termasuk badan lo! dia akan tetap milih gue sampai kapan pun!"

"gaada juga yang mau rebut elang dari lo, kecuali takdir yang mempersatukan gue sama elang nantinya. dan inget, gue bukan cewe murahan yang ngorbanin harga diri gue demi satu cowo!"

"gue jamin gaakan pernah! elang akan tetap milik gue!"

"jodoh gaada yang tau"

"raya gak pantes dapet cewe kaya lo sa!" risa terdiam.

"tau apa lo?."

"tau lah, lo kan sana sini mau, lo gabaik buat raya apalagi elang ga sudi tau gak!"

"jangan asal ngomong lo!" sentak risa.

"GUE YANG SANA SINI MAU APA LO HAH?! EMANG GUE GATAU LO KEMARIN JALAN SAMA SIAPA?!" bentak risa.

"GUE TAU SIL!"

"OH BERARTI EMANG ELO YANG NGASI TAU ELANG KAN?! JAWAB LO!" bentak sisil balik pada risa.

"SEBENCI APAPUN GUE SAMA LO, GAPERNAH GUE IKUT CAMPUR URUSAN LO SAMA ELANG!" kesal risa

"dan denger baik-baik. gue gapernah ngeracunin otak elang sedikit pun!" tekan risa.

"kalo bukan lo siapa lagi sa!"

ELANG&RISA (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang