Chapter 31 - Pengakuan

15.3K 1.4K 256
                                    

Happy Reading

________________________________

Azura menatap Biru dan berkata "Kalo ga gini kamu ga bakalan mau ketemu sama aku"

"Yauda pegang tangan gue, jangan liat kebawah" kata Biru dan membantu Azura untuk naik ke balkon kamarnya

Azura sampai dengan selamat, dibawah sana Bara bisa bernapas dengan lega setelah melihat itu.

"Gini amat dah nasib gue jadi perantara kisahnya abang sendiri" kata Bara dan pergi dari sana

"Kalo lo jatuh tadi gimana?" tanya Biru dengan marah

"Ini buktinya ga jatuh" jawab Azura

Biru menahan emosinya dan mengehela napas panjang, mencoba sabar menghadapi Azura.

Melihat Biru yang sepertinya menahan emosinya, Azura merasa bersalah.

"Maaf, lagian kamu susah banget dihubungin sama ditemuin seharian ini" kata Azura

Biru tetap diam dengan menatap datar pada Azura. Sebenarnya ketika tadi Biru melihat Azura yang memanjat, ia dibuat terkejut dan khawatir hanya saja Biru paling pintar menutupi setiap ekspresinya.

"Iyaa Ara tau Ara salah, Maafin Ara yah jangan marah lagi" kata Azura dengan memohon

"Lo udah bohongin gue" kata Biru

"Kapan? Ara bohong soal apa?" tanya Azura dan mengingat ngingat

"Ahh yang kamu ngira Ara berangkat sama Pasca padahal Ara bilangnya mau berangkat sama Mami?" tanya Azura

Biru membuang muka, ia memang kesal karna itu juga.

"Ara ga bohong, Ara beneran berangkat sama Mami tapi dijalan ada geng motor yang gangguin Ara sama Mami terus Pasca dateng nolongin dan Mami khawatir kalo Ara digangguin lagi makanya Pasca anterin Ara ke sekolah" jelas Azura dengan hati hati karna ia takut akan salah bicara lagi pada Biru

"Kenapa ga telpon gue?" tanya Biru

"Mau itu juga cuma udah keburu ditolongin sama Pasca" jawab Azura

"Harusnya lo tetep telpon gue Ra, apapun keadaannya mau lo udah ditolongin orang juga" kata Biru dengan mengekspresikan perasaan khawatir

Baru kali ini Azura melihat ekspresi baru dari Biru selain wajah yang galak, datar dan sinis.

"Waktu itu Ara panik liat Pasca digebukin jadi ga inget lagi mau hubungin kamu" balas Azura mencoba menjelaskan keadaannya ketika waktu itu

Biru terlihat makin kesal.

"Gini deh, Ara bakalan ngabulin semua permintaan kamu asal kamu mau nerima permintaan maaf dari Ara" kata Azura berikutnya mencoba membujuk Biru

"Jauhin Pasca" pinta Biru

"Tapi..." terpotong

"Kita udah bahas masalah Pasca sebelumnya Ra, dia bahaya, mungkin yang lo liat sekarang Pasca manis di depan lo tapi lo ga tau dibelakang lo dia kaya apa" jelas Biru dengan sangat kesal

Azura hanya diam mendengarkan penjelasan Biru. Azura menjadi bingung untuk menanggapi Biru saat ini. Biru terlihat marah, kesal tetapi Biru coba tahan.

"Kamu kenapa marah banget? Padahal kan Ara jelasinnya juga baik baik" kata Azura hati hati

"Karna gue suka sama lo Ra" kata Biru dengan tegas sontak membuat Azura membulatkan matanya

Jantung Azura berdetak tak karuan mendengar ungkapan perasaan Biru barusan.

AZURA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang