Chapter 36 - Penembakan

14.6K 1.4K 253
                                    

Happy Reading

Azura memakai pakaian santai, ia pamit pada Maminya untuk ke rumah Biru dengan alasan ingin meminjam sesuatu karna yang Maminya tau orang tua Biru sedang berada diluar kota.

Azura berjalan dengan gugup karna ia memiliki tujuan untuk membicarakan perasaannya pada Biru.

Yang Biru suruh Azura datang jam 8 tetapi saat ini baru jam 7.30, Azura tidak bisa menunggu lebih lama lagi karna ia sangat tidak sabaran.

Ketika masuk kehalaman, Azura melihat didalam rumah sangat sepi tetapi digarasi banyak motor yang terparkir. Apakah teman teman Biru sedang berada dirumah Biru? Itulah yang Azura pikirkan.

Azura masuk kedalam rumah dengan hati hati karna ketika menekan bel tidak ada yang membuka pintu, tetapi pintu tidak terkunci.

***

Disisi lain, Vanilla dengan tidak sabaran pulang dengan mengayuh sepeda sangat cepat tetapi disusul oleh Bara.

"Ga bisa gue biarin abang lo nembak duluan ka Ara, harus abang gue yang jadi pacarnya" teriak Vanilla pada Bara

"Ga bakalan gue biarin acara tembak menembak abang gue gagal gara gara lo" kata Bara dan mengaruh lebih cepat meninggalkan Vanilla

Mereka saling kejar dan saling melempar kata makian dan umpatan, bahkan mereka seperti sedang mengikuti lomba balapan sepeda.

Sampai akhirnya mereka sampai didepan rumah Vanilla, Vanilla turun dan berteriak memanggil abangnya, sedangkan Bara ia turun berusaha menutup mulut Vanilla.

"Abanggg keluarrr cepetan, ini urgant a...." teriak Vanilla dan terpotong karna sudah di tutup oleh tangan Bara

"Ga bakalan gue biarin lo jadi perusak" tegas Bara

Ello keluar karna teriakan adiknya, tetapi Ello keluar bersama dengan Tamara. Ello segera melepaskan Vanilla dari Bara.

"Ada apa lagi? Kalian ga bosen berantem terus?" tanya Ello

"Kenapa Bar?" tanya Tamara

"Bang kita kerumah bang Biru aja mending, ayoo cepetan urgant banget ini" kata Vanilla dan menarik narik tangan Ello tetapi jalanannya dihadang oleh Bara

"Iyaa urgant nya ada apa Vanila?" tanya Ello

"Berisik banget sihh kalian, si bubu gue mau tidur" kata Red yang berada di teras rumahnya bersama Green yang sedang memangku si Bubu

"Ihh ayoo abangg kerumahnya si Baraa ajaa" ajakk Vanilla yang terus terusan menarik tanpa peduli pertanyaan orang lain

"Ga boleh, lo ga boleh ke rumah gue" kata Bara

"Ohh lo mau ngapel kerumah si Bara tapi minta ditemenin abang lo, gitu Van?" tanya Red

"Dihh ogah banget gue ngapel ke rumah dia" kata Vanila

"Iyaa terus apa?" tanya Tamara yang ikut penasaran

"Van ini udah malem ga baik teriak teriak di jalanan gini" kata Green menasehati

"Ihh ini gawat karna bang Biru lagi nembak ka Ara, ayoo sebelum hal itu terjadii selamatin ka Ara" kata Vanila yang mampu membuat semuanya terkejut

***

Azura sudah berada didalam rumah Biru tetapi didalam rumah sepi.

"Biruu" kata Azura tetapi masih tidak ada sautan

Azura duduk disofa sambil menunggu, ia ingin menelpon Biru tetapi ponselnya tertinggal dikamar.

Beberapa detik kemudian, Azura mendengar suara seseorang di arah kolam renang rumah Biru yang berada di samping rumah. Azura berjalan kearah sana dengan pelan dan hati hati, Azura membuka pintu kearah sana.

AZURA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang