Happy Reading
Hari hari berikutnya, Red dijaga oleh Biru, Ello bahkan teman teman Biru, jika Green dia menjaga si bubu dengan senang hati. Sedangkan Azura, ia hanya melihat Red yang dijaga oleh teman temannya yang lain. Seperti ketika Red masuk sekolah, ia dibantu berjalan oleh Langit dan Bintang, jika Red pergi ke kantin, Mars dan Alam dengan segera menyiapkan kursi dan makanan. Bukan hanya itu saja, Red berangkat sekolah dengan Biru atau Ello. Memang seperti Raja, bahkan ketika Red kehausan di dalam kelas, dengan segera Langit pergi ke kantin untuk membeli minuman.
Semuanya melakukan itu karna perintah Biru, Biru tidak ingin Red menyusahkan Azura, maka dari itu dengan terpaksa ia menjadi babu Red sampai Red sembuh.
"Gue pengen siomay" kata Red dikelas pada teman temannya Biru
Langit dan Bintang yang sejak tadi disuruh suruh mulai geram, mereka berdua menghampiri Biru yang sedang mengobrol dengan Sun.
"Bir si cabe makin ngadi ngadi, gue ogah ah nurutin keinginan dia lagi" kata Langit
"Gue juga, dia dikasih hati minta jantung" kata Bintang
Biru menghela napas panjang dan melirik pada Red yang sedang menatap ke arahnya juga.
"Telpon Azura ahh, suruh dia beliin gue siomay, sekalian aja gue suruh suapin kan tambah enak jadinya" kata Red dengan keras dan mulai mengeluarkan ponselnya
"Nyusahin emang tuh makhluk" kata Biru
"Dia ngerjain kita? ya kerjain balik lah Bir" kata Sun yang berada disampingnya
Semuanya menatap ke arah Sun dan mulai tersenyum memikirkan cara untuk menjaili Red. Setelah selesai menyusun rencana, Langit dan Bintang pergi ke arah Red.
"Okee gue ke kantin" kata Bintang dan pergi bersama Langit.
Dikantin mereka berdua memesan siomay lalu ketika sudah selesai, mereka menuangkan sambel dengan sangat banyak, bahkan si bibi penjual siomay pun ikut ngeri melihatnya. Setelah selesai, mereka juga memberikan garam pada air mineral yang mereka beli.
"Mampuss" kata Langit dengan dendam
"Makanya jangan cari gara gara" kata Bintang
Mereka berdua kembali ke kelas lalu memberikan pesanan Red dengan tampang yang sangat gembira.
"Ngapain lo berdua senyam senyum ke gue" kata Red yang merinding melihat Langit dan Bintang yang sudah berubah ekspresi tidak seperti tadi
"Muka gue ditekuk salah, muka gue senyum salah juga, emang ya cowo selalu salah" kata Bintang dan pergi darisana menghampiri Biru
"Muka muka gue ya terserah gue mau gue pasang ekspresi apapun juga" kata Langit dan pergi dari sana juga
Red tak menaruh curiga pada makanannya, ia mulai mengaduk kembali siomaynya. Disisi lain, Langit dan teman temannya memperhatikan dengan seksama.
Red mencoba satu suapan kecil dan ia malah terdiam, yang membuat Langit dan juga Bintang melakukan high five karna berhasil. Terlihat tampang penuh kemenangan dari Biru dkk. Tetapi detik berikutnya mampu membuat senyuman itu menjadi sirnar.
"Enak juga nih siomaynya, pedes lagi mantep dah siang siang gini makan yang pedes" kata Red yang terdengar oleh Biru dkk lalu Red melanjutkan memakan siomaynya dengan sangat lahap
"Apa dia kuat pedes?" tanya Langit pada teman temannya
Dan teman temannya menggelengkan kepala karna tidak tau menau soal itu.
"Tenang masih ada air minum yang asinnn parahh" kata Bintang
Mereka menunggu sampai Red selesai makan siomay itu dan meminum air. Waktu yang ditunggu tunggupun tiba juga, Red membuka tutup botol itu dan mulai akan meminumnya. Biru dan yang lainnya tak sabar melihat Red keasinan, tetapi kenapa Red malah terus terusan meneguk minuman itu? Apa ada yang salah? Kenapa Red tak ke asinan?

KAMU SEDANG MEMBACA
AZURA (END)
Roman pour AdolescentsAZURA (Ugly Duckling and Four Guards) BISA DIBACA LENGLAP DI APK KUBACA !! BELUM DI NOVELKAN DI PENERBIT MANAPUN !! Buat yang baru baca bantu vote sama komen ya untuk support cerita ini!! Cerita tentang itik buruk rupa dan 4 penjaga. Tau kan cerita...