Chapter 38 - Lapangan

13.7K 1.2K 152
                                    

Happy Reading!!

Malamnya dirumah Zemira, ketika ia diantar pulang oleh Green. Terlihat sangat jelas dari wajah Zemira jika ia sangatlah senang. Tetapi ketika masuk ke dalam rumah ia disambut oleh sepupunya dengan tepuk tangan.

"Bagus lo yya, gue suruh lo temenan sama Azura buat misahin dia sama Biru. Bukannya malah ngebuat mereka makin deket" kata Pasca yang duduk di sofa setelah memberikan Zemira tepuk tangan

"Kalo bukan karna tadi temen gue liat lo jalan sama Azura, gue ga bakalan tau kalo kalian lagi seneng seneng" lanjut Pasca

"Ka gue udah bilang kalo gue ga mau ngelakuin apa yang lo suruh, gue temenan sama Azura sekarang ini bukan karna permintaan lo" balas Zemi

"Lo sepupu gue harusnya lo ada dipihak gue" kata Pasca dengan suara meninggi

"Lo kapan tobatnya sih Ka, lo mau balas dendam ke ka Biru biar apa?" tanya Zemira

"Dia udah ngerebut segalanya dari gue dan gue mau rebut itu kembali" jawab Pasca yang emosi dan berdiri

"Dia rebut apa dari lo? Kekuasaan? Temen? Ka emang pas lo masih sama geng nya ka Biru, lo anggep mereka temen?" tanya Zemira pada sepupunya itu dengan nada yang sama tingginya

"Ka gue kasih tau sama lo, gue baru sadar satu hal, ga akan ada yang mau temenan sama orang yang jahat. Dulu gue sering ngebully orang, temen gue cuma itu itu aja ga ada yg mau deket deket sama gue karna mereka takut sama gue, satu lagi gue malah ketemunya sama orang orang brengsek. Tapi sekarang ketika gue udah stop ngebully orang, gue dipandang baik sama semuanya, gue dipuji bahkan ada yg mau temenan sama gue. Dan ini juga berlaku sama lo ka, sebelum semuanya terlambat gue saranin lo berhenti ganggu ka Biru dan teman temannya" jelas Zemira panjang lebar pada Pasca

"Oh iya satu hal lagi ka jangan bawa bawa Azura ke dalam masalah lo sama ka Biru" lanjut Zemira sebelum pergi menuju kamarnya

***

Pagi ini seperti biasa Azura berangkat dengan Biru, mereka berjalan dikoridor sekolah tetapi banyak mata yang melihat kearah mereka berdua, bahkan seperti ada yang menahan tawa.

Biru bisa menebak jika mereka menertawakan poto poto Biru yang tersebar.

"Kenapa?" tanya Azura yang melihat Biru berdecak berkali kali

"Hah? ngga" jawab Biru

"Hm soal poto poto itu beneran gapapa?" tanya Azura kembali

"Iyaa gapapa" jawab Biru

"Tapi Ara merasa bersalah banget" kata Azura dengan cemberut

"Gini deh, biar kamu ga merasa bersalah, kabulin 3 permintaan aku" kata Biru

"3 permintaan? hm boleh tapi jangan yang aneh aneh" kata Azura

"Siap tuan putri" jawab Biru dan mengecup punggung tangan Azura

Azura hanya tersenyum dengan pipi merona diwajahnya.

"Hey hey hey ini sekolah, tempat menimba ilmu" kata Bintang tiba tiba datang bersama Langit dan Mars

"Ganggu aja lo pada, ngapain sih kesini" kata Biru yang langsung sinis pada mereka

"Hadeuh gini nih yang mau nya berduaan teross, ada yang ganggu dikit langsung diusir" kata Mars

"Dah lah cabut aja daripada jadi nyamuk" kata Langit mengajak teman temannya pergi tetapi Biru memanggil Mars dan menyuruh Mars untuk mendekat

Biru berbisik pada Mars "Cepet beresin masalah poto itu"

AZURA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang