Serendipity

242 23 5
                                    

Lagu bergenre City Pop mengalun lembut pada pelantang telinganya. Tembang yang bercerita tentang seorang gadis kasmaran itu sudah berulang kali terputar pada judul yang sama.

First Love

Cinta pertama adalah kata yang sangat kuat,seperti akar yang mencengkram sangat dalam.Bagaimanapun ia berusaha mencabutnya,selalu ada serabut yang tertinggal.Seiring waktu, pohon baru akan tumbuh.Siklus yang berulang,sebuah usaha yang sia-sia.

Matanya terpejam. Namum,Hinata tidak tertidur.Kepalanya bersandar pada kereta yang melaju senyap. Pikirannya hanya tertuju pada seorang pemuda yang ia kencani sepuluh tahun silam.Lelaki yang kini milik orang lain.

Hinata hidup dalam kenagan indah masa lalu.Waktunya tidak pernah bergerak maju.Menjadikan dirinya workaholic.Menyibukkan tubuh dan pikirannya agar ia terlihat hidup.

Hyuga Hinata membuka mata saat terdengar pengumuman pemberhentian kereta di stasiun yang ia tuju.

Ponselnya terus berdering,akan tetapi dia mengabaikannya.Alih-alih menjawab panggilan itu,dia memilih mendengarkan pesan suara.

"Kau akan datang,kan?Ambilah cuti seminggu.Jangan terlalu keras bekerja."

"Kapan kita akan melihat apartemen?Itu hadiah dari ayah."

"Apa kau sudah menghubungi dokter Senju?Bagaimana hasilnya?"

Akhirnya Hyuga Hinata kembali ke Konoha.Kaki membawanya ke sebuah Sekolah Menengah Atas.Di halaman belakang gedung perpustakaan.Untuk terakhir kali,gadis itu ingin mengakhiri perasaannya.Meninggalkan masa lalu di tempat yang seharusnya.

Dia akan mencoba sekali lagi,mungkin kali ini akan menemui akhir yang berbeda.Dia dan Sasuke akan punya seorang bayi.

"Selamat tinggal." Diletakkannya sebuah gelang pada bangku taman.Hari ini tepat satu dekade,ia menerima benda itu.

"Hinata?"

Oh tidak, mengapa ini harus terjadi?Hinata menjerit dalam hati.Bahkan tanpa melihat wajahnya,bagaimana mungkin dia tidak mengenali suara itu.

Tanpa bisa ditahan,bulir-bulir air mata jatuh membasahi pipinya.Bahunya berguncang karena menahan tangis.

"Naruto-kun..." Hyuga Hinata memeluk lelaki itu,tangisannya semakin kencang hingga membuat napasnya sesak dan kakinya lemas."Aku sangat merindukanmu,hingga rasanya seperti ingin mati." Cengkramannya pada kaos Naruto membuat mereka jatuh terduduk.

"Hime,tenangkan dirimu," bujuk Naruto yang balas memeluknya erat."Setiap tahun aku selalu menunggumu disini."

Pohon yang semula tunas,dalam sekejap tumbuh besar dan berbunga.Puspa yang beracun.

End

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Drabble NaruHinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang