[sisi lain] Indigo

1K 116 4
                                    

Dedicated FarahQulby

[Masashi Kishimoto]
[Romance, supranatural]
[Ooc, au, typo, dll]
[T]

Seorang bocah perempuan pemurung. Kepalanya selalu menunduk seakan tanah lebih menarik dari pada langit. Saat melihatku, bola matanya melebar lalu berkedip-kedip. Kami sempat melakukan kontak mata. Kemudian dia memalingkan wajah. Dalam situasi normal seseorang akan berteriak dan berlari menjauh. Aku berasumsi dia menderita miopia---atau dia sudah terbiasa melihat seorang atau sesuatu yang berada di sisi lain dunianya. Kakiku melayang tak memijak bumi.

Kami bertemu lagi saat usianya enam belas tahun. Hatiku berdebar keras untuknya. Sangat berbeda. Tidak ada lagi wajah murung. Gadis itu sangat cantik dengan rambut tergerai di punggungnya. Sekarang dia banyak bicara, punya banyak teman.

Aku mengikutinya setiap hari ke sekolah dalam wujudku yang lain. Raga padat yang bisa dilihat oleh semua orang. Aku mendengar gadis-gadis suka dengan hewan yang berbulu.

"Kucing manis siapa namamu," katanya. Tidak masalah dia menggapku seekor betina. Sebisa mungkin aku mencoba tersenyum supaya dia tertarik padaku. Aku ingin dekat dengannya. Jadi aku mencoba membuat percakapan. "Nona---Iya kau yang menoleh. Aku Naruto." Setelah satu kalimat dari mulutku. Hari-hari berikutnya dia menghindariku.

Suatu hari dia diseret oleh dua orang pria. Sedang keluarganya hanya menyaksikan gadis itu memohon untuk kebebasannya. Mereka memaksanya masuk ke dalam sebuah mobil putih. Sejak saat itu dia tidak pernah pulang.

...

Hari keduaku berkunjung. Mereka menyebutnya tempat perawatan. Bagiku itu penjara. Gadisku hanya berbaring menerawang langit-langit. "Boleh aku menjadi temanmu?" Kemunculanku yang tiba-tiba tidak mempengaruhinya sedikitpun.

Aku membiarkan dia berbicara, hanya sesekali saja aku menimpali. "Kau mau hidup bersamaku?" Dia ragu kami bisa keluar dari kurungan berwarna putih ini. "Aku ini kuat. Sangat kuat. Mau bukti?"

Dalam kepulan asap tipis, aku berubah menjadi mahluk berkaki empat. Dan aku sudah menduganya dia menudingku sebagai kucing yang licik. Kurasa dia lebih menyukaiku jika aku punya dua kaki dan berwajah tampan. Aku bertransformasi lagi.

Hanya butuh ciuman, maksudku bibir yang saling bersentuhan untuk membuatnya terikat padaku. Selamanya. Aku ingin sedikit menghukumnya dengan ciuman yang panas. "Ingatlah ini. Aku seekor rubah."

"Namaku Uzumaki Naruto. Dari sekarang aku akan melayanimu."

"Saya juga menerima layanan ranjang."

Aku akan memberinya kebebasan, kebahagiaan. Tubuhku melayang, meraihnya dalam dekapan. Saat dia membuka matanya, gadisku sudah berada jauh dari kurungannya.

"Rumah ini hanya sebagai gerbang menuju alam para siluman rubah. Aku tidak sabar untuk megenalkanmu pada ibuku."

The End
AoiAysel_070118

Drabble NaruHinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang